SUSAH AKUR

262 58 19
                                    


HALLO HAII

ASSALAMUALAIKUM PEMBACA ZAIFARAH.

HUH! LAMA BANGET XIYI GAK UPDATE

SEKARANG BCK LGI SAPA KALIAN.

BTW TINGGALKAN JEJAK YA

HAPPY READING





|

|
||
|
||
••

*******


Suasana jalan raya menjadi latar belakang sebuah mobil yang diisi dua orang lelaki dan satu orang perempuan, siapa lagi kalo bukan Tarim, Gus Rizky dan Zaifarah. Jalanan tidak terlalu macet mempermudah Tarim menambah kecepatan. Namun, fokusnya terbagi melihat dua insan di belakang kemudi tidak berhenti mengoceh ria.

Sejak tadi, Gus Rizky dan Zaifarah mempermasalahkan duduk bersebelahan. Pasalnya Gus Rizky tidak ingin mengalah. Zaifarah? Gadis itu hendak pindah duduk di depan tapi selalu ditahan Gus Rizky agar selalu di sampingnya.

"Apasih lo! Jan bikin gue tambah badmood. Bisa gak sih jauhan" ujar Zaifarah dengan galak nya.

"Tidak bisa"

"Gelar doang Gus tapi nempel kesana kemari ama cewek. Dasar sasimo!" tuding Zaifarah kelewat kesal.

Gus Rizky menautkan alis. Dahinya sedikit berkerut. Ia menatap Zaifarah dengan ketidaksukaan.

"Saya hanya memandang sesuatu yang memang milik saya. Jangan lupakan percakapan kita di taman malam itu" sahut Gus Rizky

"Nyenyenye .. jauh Rizky lo bau!"

Gus Rizky refleks mencium badannya sendiri. Ia takut yang dikatakan Zaifarah benar. Ia menatap kea rah Zaifarah kembali.

"Tidak bau. Ngawur kamu"

"Lo mending keluar" suruh Zaifarah

Gus Rizky meraup mulut Zaifarah membuat gadis bergamis abu itu memukul lengan Gus Rizky.

"Kurang ajar!"

"Kamu"

"Arrgghhhh berisik" erang Tarim sudah muak mendengar pertengkaran dua makhluk keturunan adam dan hawa ini. "lo berdua bisa gak sih diem gue tabrakin juga ni mobil ke trotoar" sambungnya.

"Lo!"

"Diam. Jangan berbicara dengan Tarim"

"Ngatur lo sapa!"

"Zaifarah Aulia Zahirah binti Santoso Diningrat bisakah kamu diam dan menurut sampai kita tiba di pesantren?" ujar Gus Rizky penuh penekanan dengan gaya bicara formal andalannya.

"Mampus. Gak ikutan gue"

Zaifarah terdiam, ia menatap sinis lelaki yang memanggil namanya dengan begitu lengkap.

"Serah!" final Zaifarah melipat tangan depan dada. Ia membuang pandangan ke arah luar kaca mobil.

"Damai dunia ini" celetuk Tarim lega.





******




Zulfa memperhatikan raut wajah ummi Laila yang tampak cemas menatap pintu gerbang utama pesantren At - Taqwa. Zulfa menghampiri karena kebetulan ia baru selesai mengantarkan buku ke perpustakaan.

"Ummi..." panggil Zulfa sopan

"Astagfirullah" Ummi Laila tersentak kaget mendapat teguran dari Zulfa.

𝗭𝗔𝗜𝗙𝗔𝗥𝗔𝗛 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang