Sam tak suka mempunyai pacar. Dia lebih suka menghabiskan waktu untuk bermain game. Makanya Felix dan Sam sangat cocok, karena keduanya sama-sama suka bermain game.

"Ayolah Lix. Main ke rumahku. Nanti kita main game di kamar setelah mengerjakan PR."

"Aku tak yakin kita akan belajar. Ujung-ujungnya paling main game."

"Ada benarnya juga. Kalau begitu ayo segera.. bertemu calon suamimu jadi kita bisa main game sepuasnya." Sam menggeret lengan Felix dengan kuat.

Felix gugup sekali. Dia bahkan mengecek denyut nadi di leher ketika berada di bus.

Sam mentertawakannya.

"Lucu sekali sahabatku ini. Sebegitu gugupnya karena akan bertemu-"

Wajah itu semerah tomat matang. Dia membuka lebar mulutnya dan mengeluh disamping Sam. "Aaaa sudah. Sudah Sam jangan menggodaku."

"Teman mana yang akan puas jika tidak meledek yang sedang kasmaran?"

"Aku menyesal.."

"Nanti kau akan bertemu calon ibu mertuamu. Aah jangan bertanya dimana calon ayah mertuamu karena dia super sibuk."

"Aku tidak bertanya Sam.."

"Oiya.. Hyunjin suka melepas kaosnya di rumah."

"Cukup.."

"Dia akan berjalan ke bawah tanpa atasan hanya untuk mengambil minuman dingin setelah workout."

"Berhenti.. kumohon."

Felix sampai berniat memutar haluan karena Sam tak berhenti menggodanya. Tapi tangannya dipegangi kuat agar tak melarikan diri sambil tertawa terbahak-bahak.

"Lucunya Felixku." katanya sambil mengusak rambut Felix. "Jadi saudaraku saja ya? Menggantikan manusia es itu."

Felix dipeluk dari samping lalu tubuhnya digoyang-goyangkan.

"Besok nikah dengan Hyunjin terus jadi saudaraku. Tapi kalau punya anak jangan seperti Hyunjin, nanti aku kesal melihat anakmu."

"Sam.. semangat sekali."

"Tentu saja. Asalkan Felixku bahagia."

"Terima kasih Sam."

"Sama-sama."

Mereka ada di rumah keluarga Hwang. Felix mengerjakan soal di ruang TV bersama Sam. Itu pertama kalinya dia kesana. Sayangnya tak ada seorangpun keluarga Hwang yang berada di rumah selain Sam saat itu.

Keinginan untuk meminta tolong Hyunjin itu lenyap karena ternyata si sulung Hwang itu pergi ke musium seni bersama teman-temannya. Sampai di rumah pun Felix sudah pamit.

Sam sampai memasang wajah sebal ke kakaknya itu. Setiap bertemu dia hanya melirik sinis dan enggan menjawab ketika Hyunjin bertanya kenapa dia diperlakukan seperti itu.

"Kamu jadi pinjam motornya?" ujar Hyunjin yang hendak memberikan kunci motor ke adiknya.

"Tidak. Buang saja motormu itu." sarkas Sam yang berlalu dan mengunci pintu kamarnya.

Dia kesal karena sebelumnya dia sudah mengirim pesan ke Hyunjin untuk meminta tolong mengajarinya tapi malah memilih pergi bersama temannya. Acaranya untuk mendekatkan Felix dengan kakaknya jadi tak berjalan mulus.

Beberapa bulan berlalu dan Felix kembali diseret Sam ke rumah keluarga Hwang. Sebelumnya Felix bilang akan berhenti memperhatikan Hyunjin karena dia mendengar kalau orang yang disukainya itu ternyata sedang berpacaran dengan model remaja yang terkenal di sekolah mereka.

Kisah Kita | HyunLixWhere stories live. Discover now