[21] Alasan

1.1K 130 10
                                    

🌼🌼

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌼🌼

Di sore hari menuju malam, Ruka tengah bersiap untuk melakukan pertemuan dengan GD. Ia diberitahu oleh Yoshi bahwa Papinya ingin bertemu dan akan ada pembicaraan penting diantara mereka.

Ruka pergi seorang diri, dia sudah membiarkan adik-adiknya untuk beristirahat. Begitupun dengan Ahyeon dan Rora, Ruka sudah membatalkan hukuman keduanya.

Yoshi menuntun gadis itu sampai teduduk di kursi belakang mobil mewahnya. Tidak banyak bicara, Ruka lebih memilih untuk diam sambil mendengarkan musik melalui earphone yang ia pakai.

Tapi sesekali pandangannya melihat ke arah spion depan mobil, menatap wajah sang asisten yang menurutnya lumayan tampan.

Ia dan lelaki berambut merah itu hanya terpaut usia beberapa tahun saja. Baginya, ia dan Yoshi bisa lebih akrab layaknya seorang teman.

Setengah jam berlalu, akhirnya mereka sampai di sebuah restoran klasik bergaya jepang. Yoshi dengan sigap keluar dari mobil lalu membuka pintu belakang mobil itu. Ruka juga terlihat turun sambil melepas earphone-nya.

Sang pelayan yang melihat kehadiran mereka langsung menyambutnya dengan baik. Pekerja muda itu segera membawa Ruka menuju tempat yang sudah GD pesan secara pribadi. Sedangkan Yoshi hanya akan menunggu di luar.

Dreet

Pintu kayu yang menutupi ruang berukuran lumayan besar itu terbuka. Ada banyak hidangan khas jepang yang sudah tersaji diatas meja panjang.

Ruka menatap sang Papi yang setengah mabuk karena sake yang terus ia minum. Gadis itu lalu mendudukkan tubuhnya diatas sebuah bantal.

"Apa yang akan Papi bicarakan? Sehingga Papi harus mabuk terlebih dulu?" tanya gadis itu mengawali perbincangan mereka sambil tangannya meraih sebuah gelas kecil untuk ia tuang dengan teh hijau.

"Santailah, Papi hanya akan memberitahumu sesuatu. Bukan hal yang begitu penting." jawab GD dengan masih menumpahkan sake kedalam mulutnya.

"Papi sudah menghilang selama bertahun-tahun dan membiarkan putri sulung Papi mengurus adik-adiknya seorang diri. Seharusnya Papi meminta maaf kepadaku."

Pria itu terkekeh mendengar ucapan putrinya dengan tawa remeh yang terdengar cukup keras memenuhi seisi ruang, "Kau sudah besar ternyata. Jadi kapan kuliahmu selesai? Papi sudah ingin cepat pensiun, cepatlah gantikan posisi Papimu ini."

"Sebentar lagi, aku hanya tinggal menyelesaikan beberapa tugas. Dan setelah lulus nanti, aku belum tentu mau untuk mengurusi bisnis Papi itu. Mungkin aku akan berpikir ulang." ucap Ruka santai sambil sesekali menyantap sushi lezatnya.

"Apa alasannya? Karena adik-adikmu?"

Ruka balas mengangguk.

"Mereka sudah besar, mereka bisa mengurus dirinya sendiri. Kau hanya perlu mengurus dirimu saja sekarang."

Story of BabyMonster [END]Where stories live. Discover now