[6] Luka

1.6K 198 15
                                    

🌼🌼

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

🌼🌼

Brak

Rora membanting pintu kamarnya cukup keras, mengunci pintu itu agar tidak ada orang lain yang masuk ke dalam. Moodnya sedang tidak baik, ia ingin menyendiri untuk beberapa saat sampai emosinya kembali stabil.

Di lemparnya tas sekolah yang berisi banyak buku itu ke sembarang tempat. Mendudukkan tubuhnya di kasur lalu membekap wajahnya dengan bantal.

Jangan tanya apa yang akan Rora lakukan. Yap, benar. Rora akan menangis. Sudah sejak di sekolah tadi Rora menahan air matanya, ia ingin menangis dengan kencang sekarang.

Rora merasa perasaannya sudah tidak karuan lagi, kesal dan benci bertumbuh dihati anak itu.

Sudah kesekian kalinya Rora harus mengurus Chiquita di sekolah. Sudah sangat sering juga ia memarahi adiknya itu tapi tetap saja Chiquita akan mengulangi kesalahannya. Lagi dan lagi.

Sampai pada detik ini, Rora harus menyerah. Tidak tahu lagi harus bertindak bagaimana menghadapi adik satu-satunya. Padahal ia sangat menyayangi Chiquita, ia hanya tidak mau kalau adiknya itu terus terlibat masalah.

Kembali ke ruang tengah, dimana semua orang yang berada di ruangan itu menatap heran adik bungsunya yang kini menangis sesegukan.

Ahyeon menghampiri Chiquita dan memeluknya, "Chiquita, apa yang terjadi?" Ahyeon mengusap punggung adiknya lembut.

"Asa, panggil Rora sekarang!"

Ruka masih tidak memahami situasi yang tengah terjadi, ia memutuskan untuk menyuruh Asa memanggil Rora di kamarnya. Karena hanya Rora yang dapat menjelaskan perihal permasalahan ini.

Sedangkan Pharita terus menatap wajah adiknya dengan penuh selidik, ditatapnya Chiquita dari ujung rambut sampai ujung kaki.

"Ahyeon, lepas." Pharita menyuruh Ahyeon udah melepas pelukannya. Dengan berat, Ahyeon menuruti perkataan sang kakak.

"Kenapa baju seragam kamu kotor semua? Kenapa juga bajunya sampe berantakan gini? Chiquita, coba tatap kakak." Pharita mengangkat wajah adiknya yang masih menangis itu, dilihatnya dengan teliti. Tidak ada luka, hanya pipinya yang terlihat sedikit ruam.

Chiquita masih enggan untuk berbicara, bahkan napasnya mulai sesak karena terus menangis.

🌼🌼

Tok, tok, tok

"Rora, Rora kamu di dalem? Buka pintunya. Kak Asa mau masuk."

Story of BabyMonster [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя