16▫️Masakan Syifa

95 46 105
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah subuh Syifa, Raya, Nabil serta tiga orang santri putri berada di dapur rumah pak kiai. Pagi ini adalah jadwal piket mereka berenam.

"Seperti biasa, kita bagi dua orang dua orang untuk satu pekerjaan."
Ucap Syifa.

Rumah Kiyai Yahya lumayan besar dan bertingkat untuk selesainya tepat jam enam pagi, memang membutuhkan banyak tangan.

Di karenakan banyaknya santri mondok sambil sekolah. Piket di targetkan selesai jam enam pagi.
Setelahnya siap-siap untuk pergi sekolah.

"Aku bersama Raya."
Ucap Nabil langsung, sembari merangkul tangan Raya. Tentu saja membuat Raya risih dan tidak menyukai nya.

Syifa melihatnya tersenyum.

"Ok, deh. Sepertinya, kalian memang tidak bisa di pisahkan."
Ucap Syifa.

Setelah membagi tugas, mereka berpencar dan segera mengerjakan tugas masing-masing.

Syifa serta satu temannya bertugas bagian menyapu.

Zein keluar dari kamarnya. Ia melihat seorang santri yang tengah membelakangi nya tampak sedang menyapu.

"Teh santri!"
Panggil Zein, ia memang selalu memanggil teh pada semua santri putri ayahnya.

Syifa yang merasa teman satu nya tidak ada di sana, ia pun menoleh pada Zein.

"Iya A?" Tanya Syifa.

Saat mengetahui santri putri itu adalah Syifa, mata Zein sedikit membulat dengan cepat Zein langsung berekpresi biasa lagi.

"Ternyata kau Syifa. Tolong sekalian bersihkan kamar ku ya."
Pinta Zein.

Syifa mengangguk, meng iyakan dan Zein pun beranjak pergi tanpa menutup kembali pintu kamarnya.

Setelah Zein pergi, Syifa melangkah masuk ke kamar Zein untuk membereskan nya.

Kamar itu sudah terlihat rapi, Syifa hanya tinggal menyapu nya saja.

Zein yang baru menginjak anak tangga, ia teringat sesuatu. Teringat kitab milik Syifa tergeletak di meja kamar nya. Jika Syifa menemukan nya. Entah, Syifa akan beranggapan apa padanya.

Zein langsung berlari menuju kamarnya.

Syifa melihat beberapa buku di meja putih dekat jendela. Ia pikir buku-buku itu harus di bereskan supaya terlihat lebih rapih.

Sesampainya di kamar,mata Zein membelalak. Mendapati Syifa baru saja mengambil kitab itu, namun tertutupi buku di atasnya.

Cepat. Zein menghampiri Syifa, lalu merebut buku dan kitab kecil dari genggaman Syifa. Berhasil membuat Syifa terkejut dan terheran.

Begitupun Zein, seketika badannya menjadi kaku. Kini Zein dan Syifa berjarak dekat.

"Ka-kau tidak perlu lagi membersihkan kamar ku."
Suruh Zein.

Gadis yang Berbeda (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang