12

1.5K 207 24
                                    

Beberapa hal yang mesti kalian pahami, ya;

Pertama, cerita ini hanya fiksi. Jadi mohon untuk tidak membandingkan dengan apa yang ada di kehidupan nyata. Segala hal bisa terjadi di sini, karena ini berasal dari sebuah imajinasi.

Kedua, saya bukan penulis profesional, hanya seorang amatir yang gemar ngehalu. Jadi mohon tidak menuntut kesempurnaan.

Ketiga, dari penjelasan poin satu dan dua, sudah bisa dipastikan bila cerita ini memiliki banyak sekali kekurangan.

Jadi, seandainya kalian merasa jika cerita ini sudah mulai tidak masuk akal, atau segala hal tidak nyaman lainnya yang membuat kalian berpikir cerita ini tidak layak baca lagi, silahkan ditinggalkan tanpa meninggalkan komentar buruk, ya.

Mohon kerja samanya. Terima kasih ^^

.

.

.

____________________

Kelemahan itu muncul karena kau memiliki sesuatu yang disebut 'rasa'. Jadi, haruskah kau membunuhnya saja?

____________________

.

.

.

--- K A L O P S I A ---

.

.

.

"Sebentar lagi. Aku masih ada urusan sebentar. Aku akan menyusul sebelum acaranya dimulai."

Hinata menatap wanita di depannya tanpa suara. Shion terlihat masih sibuk saling menelepon dengan seseorang, dan baru membalas tatapan setelah ia mematikan panggilan.

Kini, mereka saling berpandangan.

Sungguh, ingin rasanya Hinata mengiba. Mengapa ia harus bertemu dengan sosok tersebut pada saat seperti ini? Saat ia mencoba menenangkan batin, dirinya malah saling berhadapan bersamanya.

"Mengejutkan, benar?" Shion tersenyum. Bersikap seakan biasa saja, walau ingin rasanya ia berkata kasar melihat wajah di depannya. "Kita bertemu seperti ini."

Hinata hanya memutar manik ke arah lain. Ia sengaja membatasi kontak mata yang terjadi.

"Aku Shion."

Shion. Ternyata, memang dia yang berbicara bersama Naruto saat itu.

"Karena kau sudah tahu tentang situasinya, maka sekarang, aku akan memperjelas semuanya."

Kening Hinata mengernyit tipis sekali. Memperjelas semuanya? Untuk saat ini pun, Hinata merasa semuanya sudah jelas.

"Aku dan Naruto sudah bersama cukup lama. Sudah memasuki empat tahun, dengan hubungan yang begitu serius."

"..."

"Tapi, hari itu, aku mendengar kabar bila dia akan segera menikah ... dengan seorang wanita yang tidak tahu malu bersikeras tetap melakukannya saat Naruto sudah memintanya untuk menolak,"penuh penekanan, Shion melantunkan ucapan. Terutama untuk bagian 'wanita tidak tahu malu'.

Kalopsia [ NaruHina ] ✔Where stories live. Discover now