53. masalah darren

836 47 1
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Pah, NETZARD GRUP..."

"netzard grup sebenar nya milik lian!" Ujar lian pada akhir nya setelah ia menarik nafas panjang

"Hah?" Ujar niko menatap tidak percaya kepada putra bungsu nya tersebut.

Bagaimana tidak?
Putra nya itu mengatakan bahwa NETZARD adalah milik nya, sedang kan perusahaan itu bukan lah perusahaan kecil.

Meski tidak menghasil kan produk nyata apapun, namun perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sangat besar bahkan jauh lebih besar dari perusahaan milik nya.

"Netzard, nama itu di ambil dari nama tengah lian om.." ujar nathan kali ini dan niko baru menyadari hal itu.

"Edzard dan NETZARD, papa tidak berfikir bahwa itu adalah nama lian"

"Jadi kemarin! Ketika pabrik papa kebakaran dan setelah itu lian menghilang. Ternyata sedang berusaha untuk membantu papa?" Ujar niko, menatap putra bungsu nya tersebut menunggu jawaban

Lian mengangguk dan menunduk lesu tidak mampu menatap mata sang papa, takut.. niko akan marah pada nya dan kembali membenci nya.

Karena niko benar-benar tidak menyukai jika ada orang yang merendah kan nya, apa lagi keluarga nya.

"Terus kemarin, laki-laki yang tanda tangan MOU bersama papa siapa?" Tanya niko lagi

"Nama nya darren pah, sahabat lian juga. Dia juga salah satu orang yang berpengaruh yang bantu netzard semakin banyak di kenal orang"

"Maafin lian yah pah, karena gak jujur ke papa" ujar lian lagi namun niko dengan cepat menggeleng kan kepala nya

"Kenapa minta maaf nak? Papa malah bangga sama lian, benar-benar bangga! Putra yang selama ini selalu papa anggap tidak pernah berguna ternyata sehebat ini"

"Harus nya papa yang minta maaf karena selalu merendah kan lian, bahkan papa bersyukur.. jika bukan karena lian. Papa pasti sudah ada di penjara saat ini" ujar niko dan memeluk tubuh lian dengan lembut takut menyakiti putra bungsu nya yang sedang sakit tersebut

"Enggak pah, papa gak salah.. lian mengerti, jika ada di posisi papa lian juga melakukan hal yang sa.."

Tokk.. ttokkk...

Kalimat lian terhenti di saat mendengar suara pintu yang di ketuk oleh seseorang hingga tidak berapa lama pintu kamar yang lian tempati terbuka.

Hingga memperlihat kan tubuh darren, abi dan juga ghava yang berdiri di ambang pintu Dengan membawa kotak kardus berwarna putih yang entah berisi apa! Hingga sukses membuat lian dan nathan menatap heran kepada kotak tersebut

"Assalamualaikum.." ujar abi memecah keheningan

"Wa'alaikumsalam" jawab lian, nathan dan niko secara bersamaan membuat darren cukup terkejut di saat tatapan mata nya dan juga niko saling bertemu hingga membuat nya mulai merasa panik

"Masuk, ayo.." ujar niko dengan tersenyum

"Gue pergi dulu, ada urusan bent.."

"Masuk aja ren, bokap gue udah tau semua nya" ujar lian sebelum darren pergi dari ruang rawat nya membuat darren mulai menghela nafas pelan namun sedikit gugup bertemu dengan niko dalam situasi yang berbeda

"Kenalin pah, temen-temen lian.. sekaligus pendiri netzard" ujar lian dengan tersenyum dan mulai memperkenal kan sahabat nya ke sang papa satu-persatu

"Lebih tepat nya kita cuma ikut bantu han, sebelum ada kita netzard juga udah ada kan?" Ujar ghava membuat niko semakin bangga terhadap pencapaian dari putra nya tersebut.

Bagaimana tidak?
Di saat ia membangun perusahaan nya sendiri, ia di bantu oleh saudara-saudara dari istri nya yaitu haris dan juga restu karena memang ia anak tunggal dan kedua orang tua nya yang telah meninggal dunia tidak meninggal kan banyak harta.

Namun lian berbeda! Putra nya itu mampu berdiri sendiri bahkan tanpa bantuan orang lain, putra nya itu juga tidak pernah melupakan jasa orang-orang yang telah membantu nya.

Dan ia benar-benar malu sekarang...
Sejak dulu ia selalu merendah kan putra bungsu nya itu dan tidak pernah memberi effort lebih untuk sang putra agar bisa mencapai impian nya.

Namun lian mampu membuktikan nya, bahkan tanpa bantuan ataupum support dari diri nya. Putra nya itu mampu sukses dan mencapai impian nya sendiri.

Terbukti!!
Dengan ada nya NETZARD yang di bangun langsung oleh sang putra dari bawah.

"Ghava om.."

"Abi om!" Ujar ghava dan juga abi dengan tersenyum sembari mencium punggung tangan niko.

"Om sudah tau sama kamu" ujar niko sebelum darren memperkenal kan diri nya, membuat darren bungkam dan mulai berdiri di belakang nathan. Seakan mencoba untuk mencari perlindungan.

"Lo kenapa ren, gak tenang banget kaya nya" tanya abi dengan berbisik sangat pelan ke telinga darren

"Masalah nya gue sedikit ketus sama bokap lian ketika penandatanganan MOU kemaren bi"

"Gimana dong? Mampus banget gue" jawab darren dan sukses membuat abi tertawa cukup keras hingga dengan reflek darren memukul kepala abi, membuat semua mata terfokus menatap mereka

"Kenapa?" Tanya nathan

"Enggak nat!" Jawab darren dengan sedikit canggung

"Papa keluar dulu ya lian? Kalo butuh sesuatu langsung telpon papa. Papa ada di ruang kerja zadi! Om titip lian ya?" Ujar niko dan bertanya kepada nathan, abi, ghava dan juga darren di akhir kalimat nya

"Iya pah.."

"SIAP om!" Jawab lian juga yang lain secara bersamaan dan setelah itu niko beranjak dari tempat nya dan pergi meninggal kan ruang rawat lian

"Goblok banget si darren.." ujar abi dan kembali tertawa keras di saat ia memastikan bahwa niko telah benar-benar pergi.

"Anjing lo bi, bangsat emang!" Kesal darren

"Apaan sih lo bedua, gak jelas sat.." tanya lian pada akhir nya karena kesal terhadap kedua sahabat nya tersebut

"Si darren han, pas tanda tangan MOU dia ketus sama bokap lo.. empe ketakutan" ujar abi dan masih tertawa membuat nathan abi dan juga ghava ikut tertawa sedang kan lian menggeleng pelan

"Ya maap han, gue rada emosi sama bokap lo kemaren" ujar darren dan terlihat murung karena menyesali sikap nya terhadap niko yang cukup keterlaluan.

Sungguh!

Bagaimana ia bisa tidak kesal?
Diri nya tau, bahkan sangat tau bagaimana sikap niko yang sejak dulu selalu memperlakukan lian dengan sangat buruk dan bahkan terkadang menyiksa lian dengan cukup sadis.

Sahabat nya itu terkadang datang dengan bercak darah yang menembus baju di bagian punggung nya karena lian yang tidak bisa menutupi luka menggunakan perban dengan rapi.

Dan ia merasa wajar jika diri nya sedikit ketus terhadap niko jika mengingat semua nya.

Namun lian berbeda! Pemuda itu bahkan sekuat tenaga membantu sang papa meski telah di perlakukan dengan sangat buruk

"Kaya nya bokap lian santai aja ren, lo aja yang berlebihan" ujar ghava pada akhir nya hingga membuat darren dapat sedikit lebih tenang

"Beneran lo gav?" Tanya darren

"Serah lo deh ren! Kalo menurut gue sih, IYA" ujar ghava lagi hingga membuat darren bisa sedikit lebih tenang karena mendengar kata-kata yang keluar dari bibir sahabat nya tersebut.

"Ohh iya?" Ujar lian cepat, di saat ia mulai teringat sesuatu.

"Kenapa han?"

TBC

🔥 NEXT or NO? 🔥

HANCUR ~ (END)Where stories live. Discover now