30. flashback (amarah niko)

630 41 12
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Zadi harus memeriksa kondisi mirza kembali, pah.. bunda" ujar zadi

"Karena mirza harus di pindah kan ke ruang ICU" ujar zadi lagi dan kembali masuk ke dalam ruang operasi meninggal kan niko yang mengepal kan tangan nya kuat menahan amarah, ratu yang terisak di pelukan aluna

nathan yang baru saja datang dengan wajah kebingungan sembari  membawa barang yang ia beli atas suruhan aluna

Dan juga avlian yang sedang menunduk dalam lalu terisak dengan air mata yang terus-terusan menetes bersamaan dengan darah yang keluar dari sela-sela rambut yang menutupi dahi nya

"Apa kamu puas sekarang lian?" Bentak ratu dengan mengepal kan tangan nya erat menatap lian dengan penuh kebencian

"Maaf bunda.." jawab lian lirih

"Sialan kamu.." bentak niko, hingga...

Bughhhh

Bughhhh

Niko memberikan tinjuan keras ke wajah lian membuat putra nya tersebut tersungkur karena tidak dapat menahan tubuh nya sendiri

Hingga dengan cepat luna dan nathan bergerak menghampiri lian dan mulai membantu pemuda itu untuk berdiri

Niko bahkan tidak perduli dengan kehadiran nathan yang notabene nya bukan bagian dari keluarga nya karena saat ini ia benar-benar di penuhi amarah dan kecewa setelah mendengar pernyataan yang zadi sampaikan kepada mereka.

Dan semua hal itu benar-benar menutupi rasa malu nya

"Mirza pahh.." lirih ratu

"Apa kamu puas sekarang! Ini kan yang kamu mau avlian? Kamu menghancurkan masa depan abang mu, dasar tidak tau diri" maki niko

"Pah luna mohon stop pah, lian juga terluka cukup parah" ujar luna berdiri di depan lian mencoba menahan sang papa yang terlihat kembali bersiap untuk memukul adik nya

"Maaf pah, lian salah.. lian benar-benar minta maaf" ujar lian lirih

"Bawa lian ke UGD sekarang nathan, kakak minta tolong.. lian bisa mati kalau terus seperti ini" ujar luna panik

Bagaimana tidak?

Tubuh sang adik saat ini terlihat sangat lemah, bahkan adik nya itu mungkin saja sudah terjatuh di lantai andai saja tidak di tahan oleh nathan dan sang papa terus-terusan memojok kan adik nya

"Papa tidak akan mengeluar kan uang sedikit pun untuk anak itu, papa tidak sudi membayar biaya pengobatan nya" ujar niko cepat

Aluna terdiam dan mulai menatap papa nya itu tidak percaya, bagaimana bisa papa nya itu lepas tanggung jawab terhadap putra bungsu nya sendiri

"Kenapa hanya diam bunda? Papa sudah keterlaluan" ujar luna lirih menatap sang bunda dengan sendu

"Dia pantas mendapat kan hukuman akibat kesalahan nya" jawab ratu dan luna benar-benar tidak menyangka dengan jawaban yang ratu beri

HANCUR ~ (END)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin