29.flashback (mirza kritis)

636 32 3
                                    

🍃

🍃🍃🍃

Lian menunggu dengan gelisah di depan ruang operasi untuk mengetahui bagaimana kondisi abang nya tersebut yang saat ini masih dalam penangan dokter yang ada di dalam sana

Fikiran nya kosong dan tangan nya bahkan bergetar dengan sangat hebat saat ini karena merasa takut jikalau hal buruk akan menimpa abang nya, mirza.

Berulang kali perawat membujuk lian untuk kembali ke ruang UGD karena kondisi nya juga sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja

Namun...

Berulang kali juga lian menolak perawat tersebut halus dan tidak ingin bergeming pada tempat nya

"Lian?" Panggil aluna di ikuti nathan yang entah kenapa bisa datang bersamaan dengan aluna

"Kak una, bang mirza!" Lirih nya dan terdengar isakan dengan air mata yang terus mengalir sembari menatap ruang operasi

"Han, lo gak papa? Lo juga butuh perawatan lian!!" Ujar nathan dan memegang kedua bahu lian karena pemuda itu terlihat sangat lemah saat ini

"Enggak bang, gue mau nungguin bang mirza dan harus tau gimana kondisi nya" jawab lian cepat dengan menggelengkan kepala nya beberapa kali mencoba menghilang kan rasa pusing pada kepala nya

"Dengerin nathan ya dek? Kakak khawatir, luka lian harus di jahit" ujar luna menatap adik bungsu nya itu dengan sendu dan mulai memeriksa kepala adik nya itu yang masih mengeluarkan darah

Namun lian menggeleng menolak bujukan dari aluna yang benar-benar khawatir kepada nya

"Jangan paksa lian kak, lian mohon.." ujar lian lirih dengan sedikit memohon namun sukses membuat baik luna maupun nathan hanya bisa menghela nafas pasrah

"Hanum, bagaimana kondisi pasien?" Tanya luna di saat melihat seorang perawat yang keluar terburu-buru dari ruang ICU

"kondisi nya kritis dokter, dokter wiganda meminta saya untuk mengambil darah karena pasien membutuh kan banyak darah" jawab perawat yang bernama hanum tersebut

"Dokter zadi ada di mana?" Tanya luna lagi

"Masih mengoperasi pasien yang lain dokter"

"Baiklah, terimakasih"

"Kak una, bang mirza kenapa?" Tanya lian kepada luna yang terlihat cemas setelah berbicara kepada perawat yang bernama hanum tersebut

"Gak papa, mirza gak papa dek! Lian sekarang ke UGD ya di temenin nathan. Dengerin kak una kali ini"  ujar aluna lagi karena saat ini kondisi tubuh adik bungsu nya tersebut jauh dari kata baik-baik saja

Terlebih lagi lian bisa saja kehabisan darah akibat luka terbuka yang juga ia dapat, bahkan Ia juga takut luka itu bisa saja terinfeksi

Namun, lian kembali menggelengkan kepala nya. Bukan nya mendengarkan kakak perempuan nya, pemuda itu malah bersandar di samping pintu ruang operasi dan kembali terisak membuat aluna mulai frustasi akibat sikap lian yang sangat keras kepala

"Lian gak akan pergi sebelum lian mastiin kalo bang mirza baik-baik aja kak"

"Nat, kakak minta tolong beli kasa, kapas, alkohol sama hepavic di apotek sekalian air meneral beberapa botol" ujar aluna

HANCUR ~ (END)Where stories live. Discover now