33. wishlist with an

713 44 5
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Tapi, gue ragu an!!" Ujar lian lirih menatap wajah anya dengan tatapan sendu dan tanpa berkedip

"Kenapa ragu han? Bokap gue udah restuin hubungan kita, apa sekarang keluarga lo yang bakal jadi penghalang kedepan nya" ujar anya, sedangkan lian hanya menggeleng sebagai jawaban

"Mereka gak akan menjadi penghalang an!

Karena gue tau, apapun yang gue lakuin dan apapun yang bakal terjadi kedepan nya terhadap gue. Mereka semua gak akan perduli"

"Lian, lo kenapa ngelamun?" Tanya anya membuat lian tersadar dari lamunan nya

"Hah, enggak an" jawab lian reflek setelah tersadar

"Lo belum jawab pertanyaan dari gue lian, apa yang lo raguin?" ujar anya sedikit kesal

"Gue ragu sama kondisi tubuh gue an, lo juga tau itu kan?" Ujar lian lirih membuat anya bungkam dan terlihat kesal terhadap lian

"Lo bisa sembuh han, lo pasti sembuh! Asal lo mau dengerin mas zadi lo pasti bisa sembuh dengan pengobatan yang udah dia rekomendasiin" ujar anya

Lian tersenyum..

Pemuda itu tersenyum dengan hangat sembari mengusap rambut gadis nya itu dengan halus

Kehadiran anya benar-benar membuat diri nya merasa tenang dan juga nyaman

Ia masih ingin bersama keluarga nya..
Ia masih ingin berusaha mendapat kan maaf dari mereka..

Dan ia masih sangat ingin berada di sisi kekasih nya.

Menikmati waktu berdua dan pergi kemanapun yang mereka inginkan, ia masih ingin!!

Namun..

Bagaimana dengan tubuh nya?

Tubuh nya tidak mengingin kan semua hal yang lian inginkan terjadi.

Diri nya merasakan!
Ia dapat merasakan bahwa kondisi tubuh nya tidak akan mampu untuk bisa bertahan lama dan pada akhir nya akan memberi luka yang menyakitkan kepada kekasih nya tersebut.

"Gue akan selalu ada di samping lo han, selalu support lo.. sampe lo bener-bener sembuh" ujar anya dengan tersenyum lalu memeluk lengan kekasih nya itu dengan erat seakan tidak ingin melepas kan nya

"Mau lihat sesuatu an?" Tanya lian pelan mencoba mengalih kan pembicaraan mereka yang mulai terlalu jauh

"Apa?" Tanya anya cepat seakan mengerti dari maksud pertanyaan yang lian lontarkan.

Karena lian pasti tidak ingin diri nya berfikir buruk terlalu jauh dan malah semakin menyakiti nya.

Lian tersenyum dan mulai mengeluarkan ponsel lipat nya dan memperlihat kan foto sebuah kertas yang terdapat tulisan tangan avlian.

Lian tersenyum dan mulai mengeluarkan ponsel lipat nya dan memperlihat kan foto sebuah kertas yang terdapat tulisan tangan avlian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HANCUR ~ (END)Where stories live. Discover now