🍃
🍃🍃
Plakk
Brakkk
Lian terjatuh hingga belakang tengkuk nya menghantam gagang pintu dengan sangat kasar setelah ia baru saja mendapat kan tamparan keras pada pipi nya hingga membuat nya limbung dan terdorong ke belakang
"Shh.."
Pemuda itu meringis lalu dengan cepat bangkit dan mulai mengelap secara perlahan darah yang keluar dari hidung mancung nya
Ia tidak dapat membela dirinya..
Karena jika ia melakukan hal itu, bahkan mengeluar kan satu kata pun maka dapat di pastikan ia akan kembali mendapat kan pukulan bukan hanya tamparan.
Bahkan sebuah barang pun bisa saja berakhir memberi luka baru pada tubuh nya
"Puas bersenang-senang?" Ujar orang yang memukul lian tadi yang ternyata adalah niko
"Kamu tidak lihat jam berapa sekarang lian?" Ujar niko kali ini dengan berteriak tepat di wajah putra bungsu nya tersebut
Sembari mencengkram dagu nya dengan erat membuat lian kembali meringisNiko beranjak dari tempat nya...
Pria paruh baya itu berjalan ke arah tas golf nya lalu mulai mengambil tongkat golf kesayangan nya hingga sukses membuat lian sedikit merasa takutNamun...
Bukan nya menjauh!! Pemuda itu malah melepas jaket yang melekat pada tubuh nya dan mulai berlutut dengan tangan nya yang bergetar ia posisi kan di atas paha seakan telah mengetahui apa yang akan sang papa lakukan
"Kamu tau apa kesalahan mu?" Ujar niko yang mulai mengangkat tongkat golf nya bersiap untuk memukul putra bungsu nya tersebut
Lian menggeleng, pemuda itu mengepalkan kedua tangan nya lalu memejam kan mata nya bersiap menerima pukulan. Hinga...
Bughh...
Lian tersungkur di saat menerima pukulan keras dari tongkat golf yang di layang kan tepat pada punggung nya namun dengan segera ia memaksa tubuh untuk kembali bangkit sebelum niko semakin marah kepada nya.
Sedangkan niko, pria paruh baya itu hanya tersenyum sinis tanpa ada perasaan bersalah sama sekali setelah membuat sang putra tersungkur kesakitan
Bughhh...
"Jika masih bergantung pada papa harus nya kamu sadar diri"
"Kamu pikir rumah ini hotel yang bisa pulang dan pergi tidak jelas sesuka mu, jika tidak bisa membantu.. harus nya tidak menjadi beban!!" Ujar niko lagi kembali melayang kan pukulan nya sedang kan lian..
Tubuh lian mengeras berharap rasa sakit yang ia terima, tidak terlalu menyiksa nya
Papa..?
Siapa yang di maksud papa oleh niko?
Apa pantas orang yang menyebut diri nya sebagai papa memperlakukan putra bungsu nya sendiri sekeji ini seakan kesalahan yang putra bungsu nya perbuat adalah kesalahan yang sulit untuk di maaf kan
DU LÄSER
HANCUR ~ (END)
Tonårsromaner"Memberlakukan hukum! mata harus di bayar dengan mata" ~Avlian Edzard Perkasa Cover by. Pinterest