24. nathan terpojok

855 47 1
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Mau pindah ke ruang rawat lian lagi?" Tanya zadi

"Mau bang! Di sini lian kaya di penjara, mana tadi pagi tangan sama kaki lian abang iket" ujar lian dan bergidik ngeri ketika mengingat bagaimana menyedihkan nya kondisi tubuh nya pagi tadi

Karena zadi mengatakan setelah sadar pasca operasi lian sempat mengamuk dan mencoba melepas paksa alat ventilator yang berada di mulut nya padahal lian pun tidak mengingat bahwa ia telah melakukan hal yang membuat orang panik.

"Kalau begitu setelah minum susu yang perawat berikan, lian akan abang pindahkan ke ruang rawat lian kembali" ujar zadi dan ekspresi wajah lian berubah kesal

"Bang, kan udah lian bilang tadi. Mual!" Ujar lian

"Yaudah kalo gitu, tetap di sini beberapa hari lagi" jawab zadi cepat dan hendak beranjak pergi namun dengan cepat di tahan oleh lian

"Bang, yaudah sekarang.." ujar lian dengan memegang lengan zadi

"Nah gitu dong, abang panggil perawat nya dulu ya?" Ujar zadi

"Hmm, terserah" cibir avlian dan sukses membuat zadi tertawa pelan dan setelah itu pergi dari ruang ICU untuk memanggil perawat yang bertugas sekaligus memberi kabar ke anya untuk menunggu di ruang rawat lian saja

💜💜💜

Nathan baru saja keluar dari ruangan dosen dengan tersenyum senang sembari menatap skripsi nya yang mendapat tanda tangan dari dosen pembimbing nya yang berarti.

Skripsi yang ia perjuangkan akhir-akhir ini telah di setujui oleh pembimbing nya.

Namun...

Langkah nya terhenti dan terkejut bukan main di saat ada tangan yang memegang nya dan menarik nya dengan sangat kasar

"Anjing, buat kaget lo pada.." ujar nathan mengumpat kesal sembari menatap darren, ghava dan juga abi yang berdiri di hadapan nya dengan wajah serius

"Ikut kita nat!"

"Gue mau daftar sidang kompre sat" ujar nathan kesal

Bagaimana tidak?
Dua hari lagi adalah batas terakhir untuk mengajukan agar dia bisa ikut sidang komprehensif dan setelah itu kembali ke rumah sakit untuk melihat kondisi avlian.

namun ketiga pemuda yang ada di hadapan nya, yang berstatus sebagai sahabat nya ini malah menghalangi tujuan nya.

"Gak sekarang nat, lo harus ikut kita sekarang.." ujar ghava

"Kita butuh bicara nat" kali ini darren yang angkat suara membuat nathan hanya diam karena seperti nya apa yang ingin mereka katakan merupakan hal yang cukup serius

🔹

"Mau ngomong apa?" Tanya nathan pelan di saat mereka sudah berada di taman fakultas pertanian yang memang jarang di datangi oleh mahasiswa

"Lo sama lian, apa yang kalian sembunyiin dari kita bertiga nat?" Tanya abi yang mulai bertanya kepada nathan

Nathan terdiam dan menatap abi tidak percaya! Bagaimana bisa sahabat nya itu bertanya demikian?

HANCUR ~ (END)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon