34. wishlist terakhir

734 39 8
                                    

🍃

🍃🍃🍃

"Mas zadi..?" Panggil anya kepada zadi yang baru saja keluar dari ruang rawat lian namun dengan cepat ia menyusul nya, membuat zadi langsung menoleh dan menatap gadis yang ada di hadapannya saat ini

Geovanya terdiam dan menunduk dalam sembari meremat gardigan panjang yang ia kenakan membuat zadi khawatir dan mulai menatap gadis itu dengan penuh tanda tanya

"Kenapa anya?" Tanya zadi dengan nada suara lembut, tetapi anya hanya diam dan mulai mengangkat kepala nya untuk menatap mata zadi namun detik berikut nya ia kembali menunduk dalam lalu mulai terisak pelan.

"Heii kenapa an? Kok nangis!" Tanya zadi lagi karena, bukan nya mendapat jawaban diri nya malah melihat anya menangis

Anya menggeleng lalu kembali mengangkat kepala nya mengumpulkan keberanian untuk berbicara kepada zadi

"Maafin anya ya mas" ujar anya pada akhir nya dan masih terisak pelan dengan bahu nya yang naik turun tidak beraturan karena berusaha meredam suara isak tangis nya

"Ehh kenapa minta maaf? Kan bukan anya yang salah, papi anya hanya salah paham sama lian Semua udah selesai kan? Papi anya juga sudah minta maaf" ujar zadi dan menepuk bahu anya dengan pelan

"Tapi! Karena anya kondisi lian semakin memburuk mas. Bahkan tadi lian sangat kesakitan" ujar anya lirih

"Tadi kan dokter wiguna bilang dia sudah kasih obat pereda sakit untuk lian. Jadi, untuk sekarang lian bakal baik-baik saja"

"Dan untuk seterus nya, anya harus hati-hati merawat lian ya? Karena kondisi tubuh nya dalam fase terendah saat ini"

"Lian sekarang benar-benar butuh istirahat total dan jangan membebani fikiran nya karena kanker yang ada di otak nya bisa saja menyebar dengan sangat cepat ke organ tubuh nya yang lain" ujar zadi dengan panjang lebar namun sukses membuat anya mengerti dan sedikit merasa tenang

Anya mengangguk dan terlihat masih terisak setelah mendengar penjelasan dari zadi barusan tanpa mereka ketahui bahwa ada sepasang mata yang mendengar percakapan mereka sedari tadi dengan kedua tangan yang terkepal kuat

"Udah. hapus air mata nya, terus basuh muka.. anya harus tenang, kalo anya begini nanti lian malah kefikiran dan tambah sakit" ujar zadi

"Iya mas zadi, makasih.."

💔💔💔

Avlian tersenyum dan menatap penuh harap pada wishlist yang ia buat beberapa bulan lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Avlian tersenyum dan menatap penuh harap pada wishlist yang ia buat beberapa bulan lalu..

Dua keinginan nya telah ia penuhi, semua berkas saham netzard milik nya yang ia tinggalkan nanti akan di berikan kepada mirza dan juga vian

HANCUR ~ (END)Where stories live. Discover now