1.

8.2K 227 4
                                    

"Papa!!!" Teriak Anza sambil berlari menuruni tangga melihat papa nya sedang menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Jangan lari lari nanti jatuh" Anza hanya tersenyum lalu mengangguk dan duduk di salah atu kursi di meja makan itu. Anza menatap binar makanan yang di depannya.

"Wah, nasi goreng!!!" Ucap Anza menatap papa nya sedangkan papanya yang di tatapan hanya mengangguk.

Anza langsung mengambil nasi goreng tersebut dengan telur mata sapi, saat ia hendak memakannya tiba tiba ia teringat sesuatu.

"Daddy kemana?" Tanya Anza baru menyadari bahwa tidak ada Daddy nya di sana.

"Udah ke kantor pagi pagi tadi, ada urusan penting katanya" Ucap Satria yang lalu dia anggukkan oleh Anza.

Sepuluh menit Anza akhirnya selesai dengan makananya, ia meneguk segelas air putih yang berada di sampingnya hingga tandas.

"Pah, Anza selesai, Anza pergi dulu ya bay!!!" Ucap Anza lalu pergi meninggalkan papa nya yang masih memakan makananya.

Di depan rumah Anza sedang mengeluarkan motornya dari dalam garasi rumah. Saat Anza hendak menaiki motornya tersebut ia melihat mobil keluar dari pintu gerbang rumah di sebelah rumahnya. Anza tau siapa itu. Ia segera memakai helm nya dan menaiki motornya lalu mengikuti mobil tersebut dari belakang.

Tak lama kemudian Anza sampai di sekolah, ia memarkir motornya lalu berlari ke arah mobil yang tadi.

Tiba tiba seseorang keluar dari dalam mobil, itu adalah Alian. Ia terlihat sangat tampan.

Anza tersenyum lebar ia hendak menyapa Alian tapi sangat empu malah langsung pergi meninggalkan Anza.

Anza berlari menyusul Alian yang sedang berjalan sambil merangkul tasnya di satu pundak.

"Lian, kenapa gue di tinggalin sih?" Tanya Anza yang sudah berhasil mengejar Alian dan berjalan beriringan dengan Alian.

Alian menatap Anza lalu menaikkan satu Alis nya. "Terserah gue" Ucap Alian lalu kembali fokus ke jalan.

"Ish Lian kenapa sih kok jadi kaya gini" Ucap Anza menekuk kepalanya.

"Lian hei lo denger gue ga sih, ih lo jahat serius deh" Ucap Anza lagi sedangkan Alian tetap tidak menghiraukan Anza.

Tak lama kemudian mereka sudah sampai di kelas mereka. Anza duduk di sebelah Alian karena memang di situ lah tempat duduknya. Anza duduk dengan Alian juga karena memaksa, ia anaknya keras kepala dan tidak bisa di atur.

"Lian, Anza!" Panggil seseorang dari arah pintu lalu berjalan mendekati mereka yang duduk di bangku tengah nomor dua dari belakang.

"Oy" Sapa Anza balik. Ia melihat dia orang yang datang ke arahnya. Dia adalah Eilva yang biasa di panggil Eil dan Geran.

"Kantin yuk" Ajak Geran setelah meletakkan tas nya di bangku paling belakang di belakang Anza.

"Yok!" Anza menjawab dengan antusias hingga berdiri dari duduknya.

"Skip"

"Ga ah"

Anza yang mendengar itu dari mulut Alian dan Eil pun langsung kecewa berat. Ia tau mereka berdua itu pusat contekan anak anak kelas karena kepinteran nya. Apalagi Eil yang udah pinter, kreatif, bisa gambar atau ngelukis lagi kalo kata Anza dia tuh paket lengkap tapi urusan kepinteran Alian tetep nomor satu.

"Yah, yaudah deh" Ucap Anza kecewa.

"Gapapa yok sama gue aja" Ucap Geran merangkul pundak Anza lalu berjalan keluar kelas.

"WOI MAU KEMANA!!!" suara melengking itu datang dari salah satu siswi yang baru saja datang. Caca. Cewe paling bar bar yang ada di kelas itu.

"Kantin!!!" Teriak Geran menjawab pertanyaan Caca.

"IKUT!!!" Caca berlari menaruh tas nya di bangku nya lalu kembali berlari menyusul Anza dan Geran yang sudah berada di depan kelas.

Eil yang melihat itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya sedangkan Alian? Entah lah ia sudah sibuk membaca dengan memakai earphone dan kacamatanya.

Di kantin, empat orang sedang bergosip ria sambil memakan makanan pesanan nya sendiri sendiri.

Ke empat orang itu tak lain dan tak bukan adalah Anza, Geran, Caca, dan Avan yang baru saja mereka bertiga jemput ke kelas nya yaitu kelas sebelas karena mereka bertiga dan Avan beda satu tahun.

"Kak, bang, gue ada gosip terbaru nih" Ucap Avan setelah menyeruput minumannya.

"Apaan?" Tanya Geran yang sudah menyiapkan telinga nya untuk mendengar gosip terbaru.

"Katanya nih ya, temen sekelas gue ada yang suka bang Alian dan katanya sih bakal nyatain cinta nya ke bang Alian, dan katanya nih ya, pas hujan di sekolah kemaren, bang Alian nebengin dia pas dia sendiri di halte bus, jadi lah deh dia makin klepek klepek sama bang Alian" Jelas Avan.

"Cowo apa cewe?" Tanya Geran.

"Cewe, namanya Gina" Ucap Avan dan mereka bertiga hanya mengangguk anggukkan kepalanya, Caca tau siapa itu Gina sedangkan Anza dan Geran tidak tau jadilah mereka hanya mengangguk saja meskipun Anza merasakan sedikit rasa sakit di hatinya.

"Btw kak Eil mana?" Tanya Avan.

"Nyariin?" Tanya Geran dengan tampang tak suka.

"Menurut lo?" Avan menaikkan satu Alisnya.

"Eil mah kalo pagi gini jarang mau ke kantin" Ucap Anza.

"Ya tuh, dia mah suka nya di kelas sama Alian tapi mereka jarang berinteraksi gara gara sibuk sama buku sama gambar nya masing masing" Ucap Caca.

"Tapi btw mereka cocok ga sih?" Tanya Caca menatap satu persatu dari mereka yang menatapnya dengan tampang tak enak.

Caca lalu menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. "Hehe ga jadi deh" Ucap Caca lalu kembali memakan makanannya.

---
TBC


AlianzaWhere stories live. Discover now