The Truth Untold : 19

2 2 0
                                    

WARNINGG❗❗❗
Banyak bawang ❗❗🙃
Disarankan untuk membaca sambil mendengarkan lagu truth untoldnya BTS yaa, pasti ngena bangett dijamin hehehe❗❗❗

Tubuh Ravell tiba-tiba mengalami sensasi aneh, seolah-olah ditarik oleh kekuatan tak terlihat. Dan ketika sensasi itu mereda, dia menemukan dirinya berada di dalam sebuah rumah tua yang penuh dengan kenangan. Di pojok ruangan, seorang pria tua duduk sendirian di kursi, wajahnya dipenuhi oleh kerutan dan usia yang panjang. Ravell mengenali pria itu itu. Dia adalah Valenar, pahlawan yang juga dipanggil ke masa lalu.

Valenar sedang memandang jendela dengan tatapan kosong, tampak seolah-olah dia berada dalam dunianya sendiri. Namun, ketika dia merasakan kehadiran Ravell, matanya tiba-tiba berkedip dan dia mengangkat wajahnya dengan perasaan campur aduk. "Siapa kau?" tanyanya dengan suara perlahan.

Ravell melangkah mendekat dengan hati-hati. "Aku datang dari masa dan dunia yang berbeda. Nama ku Ravell, dan aku memiliki pesan penting untukmu."

Valenar mengerutkan kening, mencoba mengingat wajah ini yang terasa asing. "Ravell... ini adalah nama yang tak pernah aku dengar sebelumnya."

Ravell tersenyum penuh pengertian. "Kita belum pernah bertemu di dunia ini, tapi aku tahu banyak tentangmu."

Valenar mengangguk perlahan. "Bicaralah, maka aku akan dengarkan."

Dengan penuh perhatian, Ravell mulai menceritakan tentang petualangannya di dunia lain dan keberadaan Allegor. Dia menjelaskan bagaimana mereka bertemu, dan tentang perubahan yang terjadi dalam hidupnya setelah pertemuan itu.

Valenar awalnya tampak ragu, tapi ketika nama "Allegor" disebutkan, matanya tiba-tiba berbinar-binar seakan-akan ada sesuatu yang terpicu dalam ingatannya. "Allegor... itu nama yang tidak mungkin aku lupakan."

Ravell tersenyum menggembirakan. "Kau mengingatnya?"

Valenar mengenang dengan tatapan lembut. "Dia adalah musuhku, tapi juga dia adalah pria yang membawa banyak pelajaran berharga. Namun... kenangan tentangnya terasa begitu kabur."

Ravell menjelaskan dengan penuh pengertian. "Allegor telah mengambil arah yang salah, tapi sejujurnya dia hanya sedang salah arah dan tujuan tanpa ada yang memberikan peringatan."

Valenar memandang ke dalam mata Ravell dengan tatapan tulus. "Aku harap aku bisa bertemu dengannya sekali lagi, memberi bimbingan dan arah untuk berjalan pada jalan kebajikan"

Ravell tersenyum penuh harapan. "Mungkin itu bisa menjadi kenyataan. Siapa tahu apa yang bisa terjadi di dunia ini."

Valenar menghela nafas dalam-dalam, seolah-olah menemukan ketenangan dalam dirinya. "Terima kasih, Ravell. Terima kasih atas pesanmu dan hadirmu di saat-saat terakhirku."

Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan pembicaraan, Valenar tiba-tiba merasa kelemahan yang menyelimuti tubuhnya. Dia merasakan keterikatan yang mendalam pada masa lalu, dan matanya melebar dalam pengenangan. Kenangan tentang petualangan dengan Allegor, dan harapannya untuk bertemu dengannya sekali lagi, tiba-tiba muncul dalam ingatannya.

Dalam perasaan yang campur aduk, Valenar memandang Ravell. "Aku mengingat semuanya sekarang. Aku berharap aku bisa bertemu Allegor lagi, memberinya kesempatan untuk menebus dosanya."

Ravell tersenyum dengan penuh arti. "Mungkin harapanmu akan menjadi kenyataan, Valenar. Harapan dan tekadmu memiliki kekuatan luar biasa."

Valenar merasakan kelemahan semakin memenuhi tubuhnya, tetapi dia merasa tenang. "Terima kasih, Ravell. Terima kasih telah membawa kembali kenangan-kenangan berharga ini."

Ravell Mogarr and The Legend of Ugr : City of Dragon | ft. TkWhere stories live. Discover now