UGR : 9

4 2 0
                                    

WARNING!!LOTS OF TYPOSS❗❗❗❗

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

WARNING!!
LOTS OF TYPOSS❗❗❗❗



Ravell, "Ta-takdir buruk?" Ada sedikit nada takut didalamnya. Sejujurnya Ravell tidak ingin mempercayai hal tersebut tapi jika dia peramal berarti dia benar bisa melihat masa depan kan?!
"Kumohon beritahu aku semuanya! dan apa yg bisa kulakukan untuk memperbaiki takdirku?"

Gadis itu meremas tangan wanita tua yang masih memegang cangkir tehnya. Dia mendongak menatap Ravell, wajahnya terlihat teduh dan tidak tersirat sedikitpun kebohongan.

Kau sungguh ingin percaya hal itu? Ayolah itu cuma ramalan Ravell

Iregim mengirimkan telepati padanya. Rasanya ia bisa mendengar maklhuk itu berdecak dan memutar bola matanya malas.

Tapi bisa jadi itu benar dan aku harus bersiap untuk menghindari takdir buruk ini.

Ravell berbalik menyuarakan keras keras pikirannya agar dapat didengar Iregim yang lagi-lagi terlihat tidak tertarik.

Kau harusnya percaya pada Gereja saja atau Tuhan duniamu dulu bukan main sihir-sihir an. Aku tidak tertarik. Aku akan mencari Spencer, teruskan saja.

Belum sempat Ravell membalas perkataan Iregim gadis itu sudah melihat Iregim pergi melayang keluar meninggalkannya sedangkan perhatiannya diambil penuh oleh ucapan si wanita tua.

"Kematian selalu mengikutimu kemanapun seolah melekat padamu. Kau akan selalu melewati banyak rintangan, kesialan dan kesulitan bertubi-tubi yang akan mengancam nyawamu. Itu adalah bentuk penebusan dosanya di masa lampau, tetapi sebagai gantinya kau diharuskan untuk membantunya. Memang terdengar tidak adil bagimu nona tetapi dengan kau membantunya maka kau telah membongkar rahasia besar Livgarr. Namamu akan dielu-elukan, syair syair besar sastrawan mendewakanmu, seluruh Livgarr akan menyanjungmu, membuatmu menjadi legenda hidup. Kau bisa mendapat kesejahteraan dalam waktu yang tak terhingga ketika kau bisa membantunya"
Penjelasan panjang wanita tua itu diiringi senyuman. Jenis senyuman misterius yang menyudutkan Ravell.

Gadis itu merasakan seperti ada sesuatu yang begitu dingin menimpa tengkuknya. Selama beberapa saat dia terdiam mencerna penjelasan wanita itu "Si-siapa yang harus ku-kubantu?"
"Death" rasa dingin itu menjalar, tidak hanya di tengkuknya namun keseluruh tubuhnya. Seperti memeluk tubuh Ravell dengan erat, lalu menggerayangi dan merabanya.

Ravell berdiri tegak tiba-tiba sedikit mengguncang meja kecil bundar didepannya. Menatap wanita tua itu antara marah dan tersinggung. Kenapa nasibnya buruk sekali dan anehnya wanita tua itu tampak menatapnya dengan tenang seolah tidak terganggu dengan sikap kurang ajar Ravell.

"Kau pasti tidak percaya padaku bukan? Karena sedari tadi yang aku utarakan hanya memupuk ketakutanmu. Manusia memang tidak pernah menyukai kejujuran yang pahit, Ravell" ujarnya sembari mengulas senyum kecil.

Mulut Ravell menganga lebar mendengar perkataan wanita tua itu namun perlahan ia memilih duduk kembali, "ba-bagaimana kau tahu namaku?"

"Aku barusaja mendapatkan vision bahwa itu kau nona pahlawan"
Ravell meneguk ludahnya pelan mulai menyadari bahwa ramalan itu menganggunya. Wanita tua didepannya bahkan tahu bagaimana orang orang Fafnir memanggilnya. Sedangkan Tavern berada ratusan kilometer dari negeri itu dan mereka baru pertama kali bertemu. Ravell bahkan tidak memperkenalkan dirinya sendiri sejak tadi. Jadi darimana semua itu?

Ravell Mogarr and The Legend of Ugr : City of Dragon | ft. TkWhere stories live. Discover now