CARRANT : 15

0 2 0
                                    

Dengan Vizier Agung Ay terkapar tak berdaya, atmosfer gua menjadi sunyi sejenak. Spencer, Ravell, dan Iregim saling pandang dengan perasaan lega dan kemenangan. Namun, mereka tahu bahwa perjalanan ini belum berakhir.

Mereka berbicara dengan suara berbisik, merencanakan langkah berikutnya. "Kita tidak bisa membiarkan Vizier Agung Ay tetap di sini. Dia mungkin memiliki pengikut yang datang mencarinya," kata Spencer.

Ravell setuju, "Kita harus membawanya ke tempat yang lebih aman untuk menginterogasinya secara lebih mendalam. Jika dia punya rencana besar, kita perlu tahu semuanya."

Iregim menambahkan, "Aku bisa membantu dengan kemampuanku. Aku akan terus memantau pikirannya untuk mencegahnya mengambil kendali kembali."

Dengan hati-hati, mereka mengangkat tubuh Vizier Agung Ay dan membawanya menuju pintu gua. Mereka menuju ke arah barat mendekati oasis terbesar yang ada di Carrant sebab Spencer baru saja ingat mengenai sajak bintang yang harus dicari Ravell pada Oasis terbesar atau Oasis dengan danau terbesar dan akhirnya menemukan tempat persembunyian yang lebih aman.

Dapat dikatakan aman karena Oasis di sana ditumbuhi banyak pepohonan rimbun yang hampir mirip seperti hutan sehingga apabila mereka dilacak oleh para pengikut Vizier Agung Ay mereka akan kesulitan mencari sang Vizier selain itu mereka juga mengarah menjauhi Carrant, jauh dari pandangan siapa pun yang mungkin mencari mereka. Di sana, mereka melepas ikatan pada tangan dan kakinya, tetapi tetap waspada terhadap setiap tanda-tanda ancaman.

Iregim duduk di dekat Vizier Agung Ay, mencoba membaca pikirannya. "Aku akan mencoba mengekstrak informasi yang kita butuhkan darinya."

***

Spencer dan Ravell bergabung di sisi Iregim. Ravel dapat melihat sesuatu seperti asap kecil seukuran jari tangan manusia berwarna putih yang keluar dari ujung telunjuk Iregim yang terbungkus dengan perban. Namun satu hal yang tidak diketahui oleh Ravell bahwa tidak ada spell yang diucapkan oleh Iregim saat mengeluarkan asap tersebut.

Mereka mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam kepada Vizier Agung Ay, menggali lebih dalam tentang rencananya yang gelap. Dalam beberapa jam, mereka berhasil mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang identitas sebenarnya, jaringan pengikutnya, sumber kekuatannya, dan rencana jahatnya yang berbahaya.

"Aku tidak menyangka bahwa hal seperti membangkitkan seseorang dari kematiannya memang terjadi di Livgarr" ujar Ravell pasrah,

Spencer mengangguk menyetujuinya "Kupikir jenis sihir hitam seperti membunuh orang, membangkitkan orang mati atau membuat menderita orang telah dilarang sepenuhnya dari Livgarr karena kejadian penyerangan terhadap Ugr 120 tahun yang lalu."

Iregim menyandarkan bahunya pada salah satu batang pohon palem kemudian berkata "Seharusnya memang praktik sihir kuno dan hitam seperti itu telah dilarang sejak lama tetapi dalam kasus ritual pemanggilan pahlawan bahkan sebelum dia meninggal ternyata Vizier Agung tidak pernah mengetahui rencananya"

Spencer menoleh ke arah Iregim menatap 2 bola mata hitam yang tampak kosong tersebut "Kau yakin semua yang dikatakannya benar?" Sebagai jawabannya Iregim mengangguk "Sihirku bisa melihat kebenaran bahkan pada inti jiwa ter dalam, tubuh selalu memiliki memori terhadap hal-hal yang telah dilalui oleh mereka sepanjang hidupnya sehingga walaupun Vizier Agung dibangkitkan kembali namun memori yang ada di dalam tubuhnya tidak bisa hilang meskipun memori kematiannya dihapuskan atau dirubah sedemikian rupa. Tubuh masih menyimpan memori pembusukan dan sengatan listrik ketika otak kita mulai berhenti berfungsi."

"Sekarang apa? akan kita apakan Vizier Agung?" Ujar Ravell menyahut,

Spencer maju ke depan kemudian menarik pedang dari sarungnya dan mengarahkan pedang tersebut menuju leher Vizier. Spencer mempersiapkan ujung dari pedangnya searah dengan leher Vizier, "kita tidak punya pilihan lain selain membunuh Vizier. Mereka mungkin sudah menduga hal ini akan terjadi sehingga banyak hal atau memori yang disembunyikan dari seorang Vizier dan apabila kita ingin mendapatkan kebenarannya kita harus mulai mencari komplotan dan kawanannya terutama kaki tangan Vizier Agung, Zhepyr"

Ravell Mogarr and The Legend of Ugr : City of Dragon | ft. TkWhere stories live. Discover now