FAFNIR : 6

4 2 0
                                    

Natural Spell: generate wind element: execute

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Natural Spell: generate wind element: execute

Familiar?

Well ya, ini alasan kenapa Ravell Mogarr sangat ahli menguasai sihir karena jenis bahasa yang digunakan adalah apa yang ia gunakan sehari hari di dunia aslinya. Sehingga sebenernya walaupun tanpa mengucapkan mantra nya Ravell bisa melakukan sihir namun untuk menciptakan efek yang lebih besar nan kuat memang mantra harus diciptakan. Dan mereka mengatakan mantra adalah bahasa para Dewa. Jadi kalian bisa berspekulasi sendiri.

Hembusan debu hasil dari tembok bagian barat kastil yang roboh langsung hilang seketika tersapu angin begitu Ravell selesai mengucapkan mantranya. Dua pasang mata menatapnya, satu sangat ia kenali sebagai si mummy vampir dan satunya ia tahu pria itu di dunianya dulu.

Jarnalas sudah siap dengan pedangnya dalam sekejap mata ia sudah berada dihadapan lelaki tampan berkulit kecoklatan dengan surai coklat gelap itu.

“Siapa kau!!” gertaknya. Ujung pedang Jarnalas menyentuh lehernya. Terasa dingin.

Ravell mengucek matanya sekali lagi, tetapi sosok dihadapannya tetap tidak hilang dan masih menatapnya dengan tajam. Iregim melayang menuju kearahnya.

Kau pasti kenal dia Ravell
Suara Iregim menggema di kepalanya. Ia memang tahu dia siapa. Seseorang yang ditemuinya di tempatnya bekerja yang menyuruhnya untuk mengganti jas miliknya yang ditumpahi Americano pesanannya dengan harga yang bahkan selama sepuluh tahun gajinya tidak akan cukup. Sangat fantastis dan mencekik. Juga meurpakan alasan utama kenapa gadis bersurai chesnut itu melakukan bunuh diri. Spencer Helfacre.

Rasa sesak langsung memenuhi dadanya, dan tetiba ia pening. Apakah lelaki itu sangat membencinya bahkan sampai memburu nya ke dunia lain karena kesalahannya menumpahkan Americano di jasnya tersebut. Kalau begitu kemanapun bahkan ujung dunia sekalipun ia tidak akan bebas. Ternyata memang seharusnya dia mati. Ide untuk pindah dunia tidak berguna.

Ravell juga merasa bahwa sepertinya udara terlalu tipis saat ini karena wajahnya semakin memucat.

“SIAPA KAUU!” Suara Jarnalas yang berteriak keras mengundang beberapa prajurit lain ikut mengerumuni mereka lalu mengacungkan senjatanya kearah Spencer.

Spencer nampak tersenyum miring ia sedikit memajukan lehernya dengan sengaja menggores lehernya sendiri dengan ujung pedang Jarnalas. Lelaki itu menatapnya penuh kebencian sedangkan bola mata hazel Spencer tampak seperti lidah api panas yang menjilat-jilat. Tidak pernah ada yang se berani ini padanya. Bahkan pada jarak sedekat ini siapapun akan memilih untuk menyerah pada Jarnalas. Tidak ada satupun manusia yang lebih kuat darinya di Livgarr sehingga tidak mungkin ada yang berani menantangnya. Apalagi setelah menghancurkan tembok kerajaan Fafnir.

Ravell Mogarr and The Legend of Ugr : City of Dragon | ft. TkWhere stories live. Discover now