14. SOSOK BARU

8 3 0
                                    

Menangis bukanlah sebuah karya untuk dilihat banyak orang, namun tangisan hanya jatuh ketika berada sama orang yang tepat.

-Raskal


Sesampainya di makam, terlihat papan plang bertuliskan 'Tempat Pemakaman Umum'. Raskal memakirkan motornya di sebelah kanan papan plang.

Raskal berjalan menuju makam Mamanya yang terletak lumayan jauh dari pintu masuk pemakaman. Ketika berjalan raut wajahnya sedang menahan kesedihan. Raskal saat itu berjalan dengan gerakan cepat menuju makam Mamanya.

Sampai di Makam, terlihat daun-daun dan bunga-bunga sudah kering. Itu adalah bunga kemarin ia taburkan di makam Mamanya. Tangisannya pun pecah ketika berada di makam. Sudah tidak kuat untuk menahan air matanya. Raskal memeluk batu nisan orang terdekatnya sekaligus orang berharga bagi dirinya.

"Ma, Raskal kangen." sebuah kalimat diucapkan Raskal ketika berada di dekat batu nisan Mamanya.

Tangisan kepedihan dari dua matanya. Bayangkan saja, orang yang dulunya selalu berada di dekatnya kini meninggalkan Raskal untuk selamanya.

"Raskal butuh Mama. Tapi Raskal yakin Mama udah bahagia disana. Raskal sayang Mama tapi Allah lebih sayang dengan Mama." ucapnya dengan menyandarkan ke batu nisan Mamanya.

"Sekarang kondisi rumah sudah berubah. Semua disibukkan dengan pekerjaan mereka masing-masing. Bahkan Raskal harus menyimpan banyak cerita, namun tidak ada yang mau mengasih waktunya untuk mendengarkan," imbuhnya.

Suasana pemakaman saat itu sedang sepi. Karena inilah, Raskal lebih leluasa untuk menangis. Dirinya tidak mau dilihat banyak orang hanya untuk menangis. Menurutnya, menangis bukanlah sebuah karya untuk dilihat banyak orang, namun tangisan hanya jatuh ketika berada sama orang yang tepat.

Tak hanya menangis, Raskal berdoa untuk Mamanya. Setiap harinya, Raskal selalu berdoa untuk Mamanya. Apalagi dia anak laki-laki, menurut sebagian orang, apabila seorang anak laki-laki berdoa untuk orang tuanya itu cepat diterima.

Namun setiap Manusia yang berdoa pasti akan dikabulkan apalagi untuk orang tuanya. Raskal masih belum terbiasa menerima takdir, namun dirinya selalu berusaha untuk menerima itu semua.

Saat berada di makam, suasana itu tidak berlangsung terlalu lama. Perutnya masih terasa nyeri, dan kondisi lapar yang dialaminya menyebabkan ia harus pergi meninggalkan makam Mamanya.

Sebelum pergi, Raskal masih memegangi perutnya, rasa seperti ada yang menusuk perutnya.

Berjalan menuju keluar pintu makam. Ia mengeluarkan handphone yang dari tadi ia non-aktifkan. Ketika dihidupkan, muncul notifikasi pesan whatsapp dari seseorang.

Raskal membuka sebuah pesan itu, Wanita yang khawatir dirinya itu terus mengirimkan pesan kepadanya. Tidak ingin membuat Ayu terlalu khawatir, Raskal membalaskan pesan itu dengan mengajak Ayu untuk ketemuan. Ada yang Raskal pengen bicarakan kepada Ayu.

Dia tidak tahu lagi mau kemana, membuatnya harus menjemput Ayu terlebih dahulu berada di tempat kos.

***

Ayu lega mendapatkan balasan dari Raskal. Gimana tidak khawatir pesan yang dikirim oleh Ayu hanya ceklist satu. Dia harus bersiap karena Raskal akan menjemputnya. Tak lupa Ayu harus mengasih kabar ke Anna.

"Na, pesan aku udah dibalas oleh Raskal." Wajahnya yang kembali senang melihat balasan dari cowok itu.

"Syukurlah." Anna mengucap syukur. Melihat Ayu tengah bersiap menyebabkan Anna harus bertanya, "Memangnya mau kemana?"

Ayu AnindiraWhere stories live. Discover now