1. BERANI MENCOBA

65 20 3
                                    

Salam kenal semuanya

Disini aku mau nulis cerita perjalanan hidup dari seorang Wanita yang memiliki arti nama cantik dan pemberani yang namanya Ayu Anindira. Awal-awal aku menulis cerita untuk Ayu mencoba dengan hal yang baru yaitu kuliah...

Masa-masa SMA sudah dilewatkan oleh Ayu dan teman-temannya. Kini sudah menatap masa depan masing-masing. Meninggalkan sebuah kenangan, masa yang dimana masih bersama-sama. Pakaian putih abu-abu yang diwarnai dengan cat pilox yang dimana akhir dari perpisahan sekolah.

Perempuan yang bernama Ayu tengah melamun memikirkan di mana ia akan berlabuh antara kuliah atau kerja. Di tengah melamun, Ayu dikejutkan oleh Mama. Setelah wajah kagetnya Ayu tersadar, kemudian mempertanyakan tujuannya kepada Mama.

"Mama, Ayu bingung untuk mau ke mana Ayu nantinya kuliah atau kerja?" tanya Ayu dengan perasaan yang bingung.

"Baiknya, kemauan dari hatimu dek biar bisa nentuin arah mana yang kamu tuju itu," jawab Mama Ayu dengan memberikan jawaban yang membuat Ayu sedikit untuk menentukan arah mana yang ia akan berlabuh.

"Hmmm... Ayu sebenarnya mau kuliah Ma, tapi Ayu juga mau bantu keuangan kita," ucap Ayu yang sedikit menentukan tujuannya.

"Yaudah kamu kuliah saja dek, lagi pun kamu anaknya juga pintar, nanti minta antar sama Kakak buat daftar kuliah," ujar Mama Ayu memberikan dukungan untuk Ayu berkuliah.

Mendapatkan dukungan dari seorang Mama membuat Ayu termotivasi untuk lebih giat lagi. Ayu menulis di sebuah kertas untuk cita-cita yang akan ia gapai.

***

Pendaftaran di Universitas Tuntas Ilmu.

Bersama Kakaknya, Ayu berangkat dari rumah untuk mendaftar kuliah di Universitas Tuntas Ilmu. Dengan wajah yang bersemangat Ayu mengambil sebuah kertas pendaftaran. Dengan mengeluarkan sebuah pulpen, Ayu dengan cepat mengisi kertas pendaftaran itu. Hingga cepatnya, mata calon mahasiswa yang ada disana tertuju melihat ke arah Ayu.

"Wahh, baru berapa menit udah selesai itu cewek ngisi kertas pendaftaran sebanyak ini," ujar calon mahasiswa dengan muka julid menuju ke arah Ayu.

Suara yang sedikit keras. Sehingga membuat Ayu terdengar. Dengan wajah yang sedikit kesal menoleh ke belakang dari asal suara itu berada.

"Bacot," ucap Ayu kata yang keluar dari mulutnya yang membuat tangan dari calon mahasiswa menjadi gemetar untuk menulis.

Dengan merasa puas, Ayu bergegas untuk pulang ke rumah dengan Kakak yang menunggunya. Di perjalanan pulang ke rumah dengan menaikkan perahu, Ayu dan sang Kakak saling bertukar cerita. Dengan menanyakan bagaimana dengan pendaftarannya tadi.

"Gimana pendaftarannya tadi? seru kah Dek?" tanya Kakaknya Ayu dengan suara yang sedikit keras akibat dari tiupan angin dan suara mesin perahu.

"Gak tau Kak, aku isinya kecepatan kayaknya, tadi juga ada orang yang buat Ayu sedikit kesal," jawab Ayu kepada Kakak dengan suara yang sama.

"Dia bilang apa? Kok kamu kesal gitu," tanya Kakak yang bingung dengan kejadian yang tadi saat pendaftaran.

"Dia bilang aku cepat isi pendaftaran itu, jadi aku kesal. Terus aku teriak bacot ke orang itu, terus malah takut itu orang," jawab Ayu dengan senyuman tipis kepada Kakaknya.

"Memang ya dari dulu kamu itu paling cepat buat orang takut," ucap Kakak dengan tertawa.

Suasana sore yang indah dengan menaiki perahu, membuat mereka dengan gembira untuk bercerita hingga akhirnya perahu telah sampai di dermaga dekat rumah Ayu. Setelah sampai ke rumahnya, Ayu menemui Mamanya untuk memberitahukan tentang perkuliahannya.

"Ma, Ayu tadi udah daftar di Universitas Tuntas Ilmu, nanti satu bulan lagi Ayu sudah harus kuliah," ucap Ayu dengan membawa kertas pengumuman yang diberikan kepada Mamanya.

"Iya dek, harus ingat pesan Mama kamu semangat kuliahnya buktikan kamu bisa biar cita-cita mu tercapai," ujar Mamanya Ayu memberikan nasihat dengan memegang pundak anaknya itu.

"Siap Ma, Ayu bakal buktiin ke Mama bahwa Ayu bisa jadi apa yang Mama mau," ucap Ayu dengan tekadnya yang akan bersungguh-sungguh untuk berkuliah.

"Nah, ini baru Ayu yang pintar dan semangat, anak siapa dulu?" sedikit senyuman dari Mama Ayu.

"Anak Mama Ainun, senggol dong," jawab Ayu sedikit mengikuti kalimat yang sedang viral saat itu.

***

Terima kasih kawan-kawan, yang telah membaca cerita ini. Aku harap kalian suka ya.

Kalau suka tinggalkan vote ya, biar aku nambah semangat... Hehe

***

Ayu AnindiraWhere stories live. Discover now