[40] Keroyalan papi Suho

378 55 38
                                    

Kringg...kringg

Suara alarm menggema di kamar mewah milik pasutri Surene. Terlihat Suho yang masih bergelung di bawah selimut tebal.

Karena alarm terus berbunyi, membuat tidur nyenyaknya terusik.

Pria bernama lengkap Suho Edward Januartha itu dengan terpaksa membuka matanya yang terasa begitu berat.

Ia bangkit dan meraih ponsel di atas nakas yang tak henti berbunyi.

"Tumben alarm bunyi jam segini" gumamnya yang melihat jam menunjukkan pukul 9 pagi.

Jadi, Suho itu kebiasaan abis Sholat subuh terus tidur lagi dan bangunnya gak nentu, seringnya sih jam 8 udah di ruang kerja, tapi kadang malah jam 12 siang baru bangun.

Hampir saja merebahkan tubuhnya kembali, Suho melihat satu lembar kertas note di atas nakas yang bertuliskan..

[Pagi ini gue ada jadwal yoga ditemenin Seulgi. Kalo udah bangun langsung sarapan ya...gue udah masak special🖤]

Membaca tulisan itu, Suho malah kesal.

"Bisa-bisanya keluar tanpa ngajak gue" kesalnya.

•••

Irene dan Seulgi baru saja keluar dari tempat prenatal--tempat yoga untuk bumil.

"Makasih ya gi, lo udah nemenin gue" ucap Irene disela langkahnya.

"Gak perlu makasih dong, kan gue yang minta ikut. Lagian beberapa bulan lagi gue bakalan ikutan lo yoga disini kok, sekarang kan usia kandungan gue masih muda banget, jadi belum bisa ikutan"

"Haiii gaiss!!" tukas Joy dari kejauhan. Ia melangkah mendekati Seulgi dan Irene bersama Wendy dan Yeri.

"Loh loh, kok bisa barengan gini" ujar Irene.

Mereka sibuk bercipika cipiki, karena memang sudah lama tidak berkumpul dan bercanda ria seperti dulu.

"Pengin kumpul, emang gak boleh?" tanya Wendy.

"Iya tuh, emang lo gak kangen sama gue?" tanya Yeri.

"Kan kemaren juga kumpul waktu nikahan gue" jawab Seulgi.

"Kan cuma sebentar" tukas Joy.

"Btw, jarang-jarang loh kita berlima kumpul. Apalagi semenjak Irene nikah" ucap Wendy.

"Terus kenapa kalian berdua pergi gak bilang-bilang?" ucap Joy.

"Gue nemenin bumil yoga" jawab Seulgi.

"Masa bumil ditemenin bumil. Ajak kita kek!" kesal Yeri.

"Sorry, takutnya kalian sibuk" ujar Irene.

"Yaudah gini aja, ke cafe bentar yuk? Ada yang mau gue omongin" ucap Wendy.

"Mmm tapi gue--" ujar Seulgi masih menggantung.

"Gak ada tapi-tapi!" tukas Wendy.

"Yaudah boleeh" ucap Seulgi pasrah.

"Lagian si Kai kerja kan?" tanya Joy.

Seulgi mengangguk.

"Nah, jadi gaada alesan buat gabisa" ucap Joy.

"Kalo lo, gimana nyai?" tanya Wendy kepada Irene.

"Gue sih mau aja...tapi masalahnya gue ninggalin suami gue sendiri dirumah"

"Yaampun rin, suami lo itu udah tua! Kecuali kalo lo ninggalin anak dirumah" ujar Joy sedikit meninggikan nada.

100% my feelings for you [suho×irene]Where stories live. Discover now