BAGIAN 1(pengenalan)

20.3K 485 10
                                    

Di hari terik yang menyilaukan, seorang gadis remaja kini tengah bersembunyi dari kejaran pria-pria yang anehnya...tampan.

"Oh...God please! Jangan sekarang! Adauh...gimana nih caranya aku lari dari tu kutu kupret!" Gadis itu mendengus-dengus tidak keruan, dadanya naik turun [jangan negatif]. "Tenang Luna...tenang, coba berpikir, pikir gimana caranya bisa lolos dari dia" gadis itu pun mengerutkan kening dan meletakkan jari telunjuknya di keningnya.

*****

Dan kini, sekumpulan pemuda sedang terlihat bingung disertai kesal berkepanjangan. Mereka tampak mencari dan celingak-celinguk kesana dan...kemari.

"Mian, kayaknya dia gak ada di sini deh." Ujar Kevin. Kevin Werrent, salah seorang dari 4 cowok GK yang paling populer dan terkece dari anggota lainnya, hanya dia yang memiliki wajah manis dan cute dari antara anggota yang lainnya, bukan ganteng dan berkharisma seperti Demian.

"Oh ya? Tapi aku yakin banget kalo aku nyium aroma parfum murahannya di sekitar sini" jawab Demian. Demian Gillbert, ketua dari kelompok GK(Ganteng dan Kaya, beranggotakan 4 orang cowok). Dialah yang paling tampan plus berkharisma dari yang lainnya, namun dia punya ego yang tinggi dan kekeras kepalaan yang bener-bener keras(kalo kata Aluna sih gitu). Demian lah yang sedang berurusan dengan Aluna, tapi anehnya dia nyuruh teman-temannya buat ikut mencari juga .

"Mungkin itu perasaan lo aja kali. Bisa aja kan anak murid lain juga ada yang make parfum kayak Luna" ungkap kak Egi sambil masih mencari kemari kesana. Egi Milano, sang wakil ketua, dia cowo yang enggak kalah ganteng dari Demian, hanya saja kalau soal kebaikkan hati dan keadilan dia berada di peringkat teratas dari yang lainnya.

"Enggak! Enggak! Gue yakin banget, Gi! Kalau hanya dia satu-satunya cewe yang make parfum aroma nenek-nenek zaman penjajahan di sekolah ini" teman-teman Demian hanya bisa menggelengkan kepala akan kekeras kepalaan Demian, mereka menelan kekesalan masing-masing.

"Tapi kita udah sejam lebih ngelilingin tempat ini. Atau...coba deh kita cari dulu ke toilet cewe atau ke kelasnya, siapa tau dia ngumpet disana" kak Rheno menyarankan, dan saran itu dijawab dengan anggukan kepala Demian. Rheno Anderson, cowo yang gak terlalu menonjol dari tiga anggota lainnya dikarenakan dia lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca buku daripada ke 3 temannya yg lebih suka bereksis ria.

"Baiklah, ayo". Dan mereka berempat langsung keluar dari pintu perpustakaan. Dan tau siapa yang paling berbahagia dengan hal itu? Ya...tentu Aluna Summer!(kata nyokapnya dia lahir pas musim panas).

"Thanks GOD, Engkau benar-benar mendengar doa hambaMu yang menyedihkan ini. Oke, sekarang waktunya keluar dari sini dan langsung lari dengan kecepatan catwomen" Aluna cekikan jahat. Dan...tanpa ada pikir-pikir panjang, Aluna berdiri dan lari sekencang-kencangnya ke arah pintu.

Tapi...kayaknya Aluna salah bilang kalo Tuhan ngijinin dia lolos dari Demian. Hihihi, Aluna maafkan author ya...sowry.

Aluna berlari dan teruslah berlari(sambil nyanyi), dan sesekali otaknya menyenandungkan kemenangan.

"bentar lagi Luna lo akan lolos dari Demian!!!" Kakinya melangkah cepat menuju pintu perpustakaan yang menampilkan cahaya kebebasan, tapi...tunggu!

"Dan...Yes! Aku berhasil keluar dan bebas!" Pekiknya, namun sayangnya...ada yang aneh dari kaki Aluna. Sepasang kakinya tengah bergerak seolah sedang berlari, tapi...tak ada tanda-tanda Aluna berpindah tempat? Apa tas gw nyangkut di pintu?.

"Loh...kok nggak maju ya? Apa tasku nyangkut di pintu?" Batinnya.

"Kenapa 'yes-yes!' segala?" Suara rendah nan seksi memenuhi ruang pendengaran Aluna, dan...satu yang bisa ia pastikan, dia sangat kenal dengan suara itu!!! Demian! Ohh NOOO!!!

Tangan Demian menarik kuat tas Aluna, ditariknya mundur Aluna sehingga tubuh mereka bisa saling berdekatan, hanya saja dengan posisi Aluna membelakangi Demian.

Demiab kemudian melepas pegangannya pada tas Aluna, "Balik badan sekarang!" suara diktatornya semakin membuat Aluna mengejang.

"Oh my God! Aku terpaksa harus balik badan...habislah aku(logat upinipin)" Aluna memberengutkan wajahnya, dan sebelum ia berbalik, ia menutup rapat matanya.

"Buka!". Aluna terpaksa membuka mata.

Tapi...kilat kekesalan tiba-tiba muncul dari mata Aluna, "Ihhhk...! Demian apaan sih! Situ jomblo banget ya...sampe ngejar-ngejar saya sebegitunya. Dikit-dikit ngejar, dikit-dikit maksa, dikit-dikit ngejek, eh...ini malah bentak-bentak. Situ gak cape apa! Saya cape banget tau! Atau jangan-jangan lo suka ama gue makanya lo nguntitin gue mulu" semprot Aluna tanpa henti, hingga matanya menangkap gurat mengerikan dari tatapan maut Demian.

"Adauh...mati aku! Aku bicara tanpa ada titik or koma ama ni kutu kupret!" Maki Aluna dalam hati.

"Udah bicaranya? Kalo udah, sekarang kita pergi". Nah...ini dia! Ini yang selalu ngekiin Aluna, Aluna biasa menyebutnya 'pencurian perawan yang malang'.

"Mian, jangan hari ini dong. Pliis..." bujuk Aluna sambil menggantungkan tangannya pada lengan Demian, wajahnya ia buat seimut dan semanis mungkin. Tetapi...itu percuma, Demian tidak terpengaruh untuk merubah keputusannya.

Dan tanpa aba-aba ataupun ibi-ibi dia dengan tega menarik tangan kecil Aluna dan langsung memasukkan paksa Aluna ke dalam mobil sport warna merahnya. Sedangkan teman-temannya yang lain, juga langsung naik mobilnya masing-masing.

Kevin sport warna kuning, kak Egi sport warna biru tua dan kak Rhino dia kagak suka mobil sport jadi dia make mobil mercy hitam metalik keluaran terbaru(omg gw mau).

"Demian, kita mau kemana sih? Lo gak bosen apa bawa gue kabur ntah kemana-kemana" rutuk Aluna, dan Demian tidak berniat menjawab pertanyaannya. Demian hanya membalasnya dengan raut licik. Aurghh...!

*****

"Hihihi, gue tau pasti dia kesel banget ama gue. Tapi, siapa suru dia selama sebulan lebih ngindarin gue. Jadi jangan salahkan gue kalo hari ini elo bisa-bisa gak akan pulang ke rumah kalo lo tetap keras kepala untuk ngindarin gue" batin Demian dengan riang.

"Egi. Kevin. Rhino, mari kita mulai..." ujar Demian pada teman-temannya melalui earphone Bluetooth yang juga tersambung pada mereka.

Wajah Aluna berpaling kearah Demian seketika, matanya melotot seolah akan keluar dari tempatnya, dan giginya saling bergemeretak, "Tunggu! Demian apa maksudnya 'mari kita mulai' hegh?".

Demian menahan tawanya dalam-dalam melihat ekspresi konyol, benar-benar konyol!

"Dan untuk menjawab pertanyaan gadis disampingku ini, aku memberikan seringai miring sambil mengangkat alisku sebelah, lalu aku menambahkan kecepatan mobilku dan...".

"Hwaaaaa!!! MAMI!! HELP ME!! DEMIAN!!!" Aluna berteriak histeris dan gegap gempita.

"Dia berteriak ria lagi, hahaha. Apa dia tak pernah sadar bahwa betapa menggemaskannya dia jika sedang berteriak. Bersabarlah Aluna, bersabarlah".

*****

Jika kau penasaran akan kemana mereka pergi...

Mereka hanya pergi jalan-jalan. Aluna pernah tak sengaja mengatakan kalau ia ingin berjalan-jalan ke dufan. Heheh...agak aneh ya? Tapi...dari sinilah kisah selanjutnya akan dimulai.

~~~~~~

Yahuuu...!
Saya akan mengedit ulang semua bagian yang di buat dengan 'Pov'.
Kenapa? Karena...saya sukanya kayak gitu. Jika ada yang mau nanya 'kenapa bikin pov sejak awal kalu gitu?', tolong urungkan pertanyaan itu.

Jadi ini masih bagian pertama doang, bagian selanjutnya...kamu harus bersabar bacanya pake pov. Sowry!

Dukung terus cerita ini ya! Dan terus baca karena cerita sedang menuju detik-detik akhir!!!

AKU, KAMU dan Pertunangan(ini) - completedWhere stories live. Discover now