44

2.4K 241 21
                                    

Sudah tiga Minggu berlalu setelah pemakaman rose dan ningning itu, sekarang renjun, jaemin, Siwon, Yoona, Wendy dan Jung woo sibuk dengan pernikahan renjun dan jaemin. Mereka semua melarang renjun untuk mengerjakan semua hal, karena tidak mau dia kelelahan dan calon anak renjun kenapa-napa, begitu pula dengan jaemin yang sangat posesif padanya. Mengenai Chanyeol, dia ingin ikut andil untuk kebahagiaan anaknya itu, tapi Wendy menegaskan untuk tidak perlu melakukan hal itu dan fokus pada kesehatan pimpinan Park, tapi Chanyeol gak gampang menyerah dan diapun memohon pada renjun bahkan sampai bersujud pada sang anak, agar membiarkan dia yang mengantarkan renjun ke altar besok, renjunpun menyetujuinya karena mau bagaimanapun Chanyeol tetap ayahnya, lagian dia dan sang ibu sudah memaafkannya tapi mereka tidak bisa menjadi keluarga utuh lagi. Itulah yang terjadi.

"Kenapa sayang? Apa perutmu sakit?" Ufap jaemin melihat renjun yang diam saja sembari melihat semua orang yang sibuk di mansion keluarga Na itu. Bahkan kedua keponakan jaemin juga sangat senang hingga membantu yang mudah saja.

"Tidak Nana, aku baik-baik saja. Aegi juga sama." Ucap renjun mengelus perutnya yang mulai membuncit sedikit.

"Jangan berbohong padaku sayang. Aku tak mau kau dan aegi kenapa-napa sayang."

"Aku baik-baik saja nana." Ucap renjun tersenyum dan jaemin hanya bisa tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"Aku sangat tak sabar menunggu besok, karena setelah ini aku akan menjagamu juga calon anak kita." Ucap jaemin.

"Aku juga sama Nana. " Ucap renjun tersenyum. Disaat bersamaan nohyuck, dan Yangyang datang.

"Ayolah calon pengantin jangan bermesraan lagi. Sekarang renjun milik kami." Ucap Yangyang lalu diapun memeluk lengan renjun sebelah kiri dan Haechan sebelah kanan.

"Kami izin membawa renjun dulu jaemin." Ucap Haechan lalu merekapun membawa renjun menuju ruang tengah sedangkan jaemin menatap datar sahabatnya itu.

"Selamat bro. Besok akan menjadi hari paling berharga dalam hidupmu selamanya." Ucap jeno tersenyum.

"Hmm. Makasih." Ucap jaemin datar dan jeno tak mempermasalahkan karena memang Jaemin seperti itu adanya sejak dulu.

"Kau kapan akan melamar Haechan?" Ucap jaemin datar.

"Secepatnya. Lagian aku sudah mengatur tanggal untuk bertemu dengan orangtua Haechan dan juga kakaknya. Karena aku ingin serius."

"Baguslah. Bagaimana dengan Mark Hyung?"

"Mark Hyung sudah lebih baik. Kurasa dia sudah mengikhlaskan Yeri noona. Sekarang dia sedang menata kembali hidupnya juga hatinya. Aku senang melihat hyungku akan segera sembuh jaemin." Ucap jeno tersenyum.

"Aku ikut senang " datar jaemin.

Lalu keduanya melihat Jung woo yang mendekat.

"Jaemin? Dimana renjun?"

"Di ruang tengah Hyung bersama dengan Haechan dan Yangyang."

"Baiklah, Hyung kesana dulu." Ucap Jung woo dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya saja.

Di ruang tengah.

Haechan mengeluarkan dengan semangat buah stroberi kesukaan sahabatnya itu dan memberikannya. Membuat renjun seketika menjauhkan darinya dan menutup mulutnya

"Jauhkan dariku Haechan. Aku ingin mual." Ucap renjun menutup mulut.

"Aneh sekali. Apa tiba-tiba kau tidak suka buah ini saat hamil?" Ucap Haechan setelah menjauhkannya dan renjun bernafas lega.

"Hmm, sepertinya begitu Haechan. Rasanya aku sangat mual saat melihat buah itu. Aku tak mau." Ucap renjun apa adanya.

"Lalu kau ingin apa renjun? Apa ada sesuatu yang kau inginkan?" Ucap Yangyang yang memang sengaja tak membawa apapun.

"Aku ingin cokelat." Ucap renjun tersenyum seperti anak kecil.  Membuat keduanya gemas seketika.

"Baiklah, aku akan belikan cokelat dulu kalau begitu, kau bersama Haechan dulu. Okr?" Ucap Yangyang dan renjun mengangguk semangat lalu yangyangpun pergi.

"Loh? Haechan? Renjun? Bukannya ada Yangyang? Kata jaemin tadi kau bersama Yangyang juga. Sekarang dia dimana?" Bingung Jung woo mendekat.

"Pergi membeli cokelat Hyung, ibu hamil kita ini sangat menginginkan cokelat Hyung." Ucap Haechan sedangkan renjun hanya tersenyum.

"Kau ini renjun, benar-benar tak terduga." Ucap Jung woo dan renjun hanya bisa tersenyum.

"Bunbun!" Teriak lami dan Kevin bersamaan karena keduanya mendekat dan renjun langsung tersenyum seketika.

"Sudah siap membantu halmonie dan halbojie?" Ucap renjun setelah melepaskan pelukan mereka.

"Hmm. Bunbun apa dedek bayi nakal?" Ucap lami dan Kevin yang menatap nya.

"Tidak. Dedek bayi tidak nakal, mereka sangat baik." Ucap renjun tersenyum sedangkan Haechan dan Jung woo hanya memperhatikan mereka bertiga yang terlihat sangat menggemaskan bahkan mereka tak menyangka kalau renjun yang mereka anggap bayi akan segera memiliki bayi.

"Boleh kami menyentuh perut bunbun?" Ucap Kevin dengan tatapan polosnya.

"Tentu saja." Ucap renjun tersenyum dan keduanya menyentuh perut renjun dengan senyuman lebar mereka.

"Dedek jangan nakal ya, noona dan Hyung menunggu kalian lahir. Agar kita main bersama nantinya." Ucap keduanya membuat ketiga orang dewasa itu tersenyum gemas karena tingkah mereka berdua.








































See you soon.

Back To You (jaemren) END✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें