4

2.9K 328 11
                                    

Keesokan harinya, renjun keluar dari kamarnya dengan membawa dua tumpuk kardus dan memakai baju rumahan saja.

"Itu semuanya njun?"

"Iya ma, karena aku sudah sering mengembalikan yang diberikannya dulu." Dan Wendy hanya mengangguk sebagai jawaban kalau dia mengerti.

"Baiklah, ayo sarapan." Ucap Wendy dan renjunpun menurunkan kardus itu lalu dia mendekat kearah meja makan untuk sarapan bersama dengan sang ibu.

"Kau tak bekerja hari ini sayang?"

"Tidak ma, aku sekarang libur, dan akan membantu Mama di tokoh "

"Apa kau tak ingin istirahat saja sayang?"

"Tidak ma, lagian aku yang mau ini. Kan aku juga pernah bilang sama Mama kalau aku akan membantu Mama walaupun sudah menjadi seperti sekarang."

"Hmm, kau memang selalu menepati janji sayang."

"Harus, apalagi kalau sama Mama. Karena semua perkataan Mama, renjun akan menurutinya."

"Oh iya, Mama akan membeli bahan-bahan kue dan belanja bulanan jadi kamu saja yang langsung ke tokoh "

"Bagaimana jika aku saja ma?"

"Tidak boleh. Mama tak mau kamu kelelahan."

"Baiklah, ini Mama butuh mobil, aku akan menaiki bus nanti. Oke?"

"Tapi?"

"Ayolah ma."

"Oke." Angguk Wendy menerima kunci mobil milik anaknya itu, mobil yang berhasil renjun beli lunas beberapa bulan lalu.












At. Mansion Na.

Yoona, jaemin, Kevin dan lami sedang sarapan bersama.

"Jaemin keadaan rumah sakit baik-baik saja bukan?"

"Hmm." Datar jaemin.

"Apa semuanya terkendali? Apa semua karyawan merasa tak suka denganmu?"

"Aku tak perduli, kapan Daddy akan pulang?"

"Mungkin besok. Kenapa?"

"Tak masalah " Ucap jaemin datar.

"Twins, nanti kita jadikan ke tokoh cake yang kalian datangi kemarin?"

"Hmm halmonie." Ucap keduanya ceria.

"Mommy ingin membeli cake?"

"Hmm. Dan ingin memastikan hal yang penting." Lanjut Yoona dalam hatinya. Jaemin hanya mengangguk tanda mengerti lalu diapun melihat arlojinya lalu segera pergi. Yoona sudah biasa dengan sikap anak bungsunya itu, karena jaemin memang sudah bersifat seperti itu. Sangat mirip dengan sang suami.




Di jalan jaemin hanya menyetir dengan wajah datar dan tatapan tajam seakan-akan dia mampu membuat semua orang minggir seketika.

Drrtt....Drrtt...Drrtt...

Jaemin menatap malas orang yang menghubunginya dari sambungan mobil itu.

"Ada apa?"

"Kau dimana sekarang?"

"Memangnya kenapa?"

"Aku kemarin ke perusahaanmu, tapi asistenmu mengatakan kau tak ada ditempat."

"Aku harus memantau rumah sakit milik mendiang kakak iparku."

"Aaa, baiklah aku akan berkunjung kesana." Jaemin langsung mematikan ponselnya begitu saja dan terus melajukan mobilnha lalu diapun teringat soal renjun sih dokter bedah dan menghubungi asistennya Jay Park.

Back To You (jaemren) END✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu