5

2.6K 281 2
                                    

Jaemin saat ini asyik melihat berkas-berkas rumah sakit dan memantau rumah sakit yang saat ini dia tangani sebelum sang ayah kembali dari perjalanan bisnisnya itu.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

Ceklek.

Jaemin menatap datar sahabatnya itu, sedangkan sahabat masuk dengan senyuman pada wajahnya itu.

"Kenapa kau kemari? Apa ada hal penting?"

"Hmm, sangat Presdir Na. Karena kau mendadak mau menggantikan paman Na disini, bukankah seingatku Na Jaemin tak seperti ini?" Jaemin hanya menatap datar sahabatnya itu.

"Baiklah, aku hanya ingin memberikan berkas kerja sama kita ini padamu secara langsung. Kau Taulah aku sangat tak percaya pada siapapun. Sama sepertimu." Ucapnya sembari memberikan berkas itu pada jaemin, dan jaemin langsung melihat berkas itu.

"Oh iya, apa besok kau akan datang keacara perusahaan LK corp?"

"Kenapa aku harus datang?" Datar jaemin.

"Karena kau saat ini ceo Na corp."

"Aku tak akan datang keacara seperti itu. Mungkin mommy dan daddyku akan datang."

"Tapi bukannya Paman na sedang tak ada di tempat?"

"Besok juga daddyku akan pulang."

"Bukankah lebih baik kau datang, dan juga besok Paman lee itu akan merayakan ulangtahun cucu pertamanya yang ke10. Dan kau juga biea membawa keponakanmu bukan?"

"Aku tak tertarik."

"Apa kau membenci keponakanmu?"

"Apa maksudmu Lee jeno?" Datar jaemin.

"Kau Taulah, karena sih kembar bukan anak dari young hoon Hyung." Ucap sang sahabat lee jeno, dengan sangat tenang.

"Jangan membahasnya lagi sampai aku bisa menemukan sih brengsek itu."

"Bukankah itu bagus jaem. Mana tau saja kau bisa bertemu dengan sih brengsek itu."

"Aku tak yakin soal itu."

"Ayolah Na Jaemin, atau paling tidak kau bisa mencari kekasih atau calon istri."

"Aku lebih tak tertarik." Datar jaemin.

"Baiklah. Aku bisa mengatakan apalagi soalnya."

"Bagaimana keadaan Mark Hyung?"

"Bagaimana lagi menurut mu? Dia sangat terluka, bahkan sampai sekarang masih mencintai Yeri noona." Ucap jeno.

"Kau harus menyuruhnya untuk bangkit."

"Aku tak mau, karena aku tak berhak ikut campur dengan urusannya walaupun dia adalah kakak kandungku." Ucap jeno dan jaemin hanya diam saja.







Sementara itu renjun sedang istirahat sembari melihat tokoh kue ibunya itu, sedangkan sang ibu sedang menyusun barang-barang kue yang baru dia beli.

Drrtt...Drrtt...Drrtt...

Renjun tersenyum menatap layar ponsel dimana sahabatnya menghubungi saat ini via vidcall.

"Kenapa?" Jawab renjun.

"Renjun, kau harus datang. Aku mengundangmu." Ucap Haechan.

"Maksudmu apa Haechan? Undangan apa ini?" Bingung renjun sedangkan Yangyang hanya menggelengkan kepalanya.

"Ayah dan ibuku membuat acara untuk ulangtahun keponakanku. Kalian kan tau bagaimana jahilnya Seo Hendery itu." Kesal Haechan.

"Bukankah itu mirip denganmu." Ucap renjun tertawa.

"Kau benar renjun."

"Ayolah jangan menggodaku. Kau harus datang renjun, aku mohon. Lagian kau kan kolega juga sahabatku. Kalau Yangyang pasti akan datang karena keluarganya. Taoi, aku ingin kau datang."

"Tapi?"

"Ayolah renjun, lagian seingatku Dery sangat menurut padamu. Kau lakukan saja. Kau kan sahabatku juga yangyang. Lagian semua karyawan rumah sakit pasti diundang Paman Lee "

"Iya renjun, jadi kau datang ya. Kau bisa membawa bibi Wendy."

"Baiklah, aku akan datang."

"Aku minta satu hal lagi " Ucap Haechan.

"Apalagi sih Chan." Kesal Yangyang.

"Aku berjanji kalau akan memberikannya cake buatanmu. Kau mau ya renjun ." Ucap haechan.

"Baiklah, acaranya kapan?"

"Besok malam."

"Aku akan membuat cakenya setelah pulang kerja dan datang ke pesta keluargamu."

"Makasih renjun. Kau yang paling terbaik." Ycap Haechan dan Yangyang hanya bisa memutar malas bola matanya itu.

"Yasudah aku tutup dulu, aku harus membantu Mama. Bye." Ucap renjun lalu diapun mematikan ponselnya dan menghampiri sang ibu yang telah kembali dari dapur kecil tokoh mereka.

"Kenapa sayang?"

"Mama, Haechan mengundang kita ke acara keluarganya besok malam, apa Mama bisa datang?"

"Kalau aku datang, maka aku akan terlibat dengan mereka semua lagi, aku tak mau " batin Wendy.

"Ma kenapa diam saja."

"Kau bilang apa tadi?"

"Mama mau ikut?"

"Sayangnya tak bisa renjun, Mama akan melihat tokoh baru kita besok dan mewawancarai beberapa karyawan. Jadi, Mama lain waktu saja."

"Baiklah, kalau begitu aku akan datang sendiri dan membawakan cake buatanku."

"Untuk apa?" Bingung Wendy.

"Dery keponakannya Haechan besok ulangtahun, jadi Haechan memintaku karena dia sudah membuat janji pada Dery."

"Aaa, Mama saja yang membuatnya. Mama takut kau kelelahan jika membuatnya besok."

"Tak masalah Mama. Aku akan membuatnya saat pulang kerja. Aku tak mau Mama kelelahan lalu sakit. Oke?"

"Hmm, baiklah." Ucap Wendy sembari menganggukkan kepalanya.





























See you soon.

Back To You (jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang