7

2.4K 277 8
                                    

Yoona terlihat tengah menemani sang suami yang mendadak sakit setelah kembali dari luar negeri sedangkan kedua cucu kembarnya tengah bermain dengan pengasuh mereka.

Siwon menyadari kalau istrinya sangat muram sekali.

"Kenapa sayang?"

"Aku hanya tiba-tiba memikirkan Seung Hwan oppa. Kira-kira dimana dia ya?"

"Kenapa tiba-tiba sekali? Ada apa sayang?"

"Hanya rindu saja. Seung Hwan sepertinya menjauhi kita semua."

"Kau tak perlu memikirkannya sayang, dimanapun dia berada dia pasti akan baik-baik saja." Ucap Siwon.

"Aku tau itu, dan aku sangat ingin yakin soal itu, tapi kemarin aku benar-benar sangat merindukannya. Cucu kita kembali dengan membawa cake yang katanya diberikan gratis, saat aku mencobanya, rasanya sangat mirip dengan buatan Seung Hwan."

"Lalu?" Ucao Siwon sembari menatap istrinya dengan penuh perhatian.

"Aku membawa cucu kita ketempat dimana mereka membelinya, tapi ternyata bukan milik Seung Hwan. Hanya saja rasa cake buatannya sama dengan Seung Hwan."

"Gwanchana. Jika saatnya telah tiba, kita pasti bisa bertemu dengan Seung Hwan dan anaknya."

"Hmm. Semoga saja." Ucap Yoona menganggukkan kepalanya.























At. Kim hospital.

Renjun baru saja selesai melihat keadaan pasien yang di operasi 2 hari yang lalu dan diapun berhenti karena ninging berdiri dihadapannya.

"Ada apa dokter Park?"

"Aku hanya ingin bertanya dokter Son."

"Baiklah, katakan saja sekarang." Ucap renjun datar.

"Aku rasa, kita perlu bicara ditempat yang memiliki privasi." Bisik ningning. Renjun lantas berjalan lebih dulu diikuti oleh ningning, tanpa tau kalau Haechan dan yantyang mengikuti mereka karena tak suka pada anak sematawayang keluarga park yang sangat licik dan naif itu.

Di rooftop rumah sakit.

"Langsung saja."

"Memang aku akan langsung mengatakannya." Datar ningning lalu diapun mendekat dan berdiri dihadapan renjun.

"Aku hanya ingin memberikan ini?"

"Apa maksudmu?"

"Surat wasiat Kakek sudah keluar Son Renjun, kau lihat bahkan tak ada namamu disana hanya aku. Sepertinya memang kau tak dianggap sebagai cucunya. Kau tak layak menjadi Park Renjun, karena selamanya hanya aku anak keluarga park satu-satunya dan kau juga ibumu tak masuk dalam bagian. Kau tau, ibumu adalah wanita sial."

"Hentikan Park Ningning! Kau boleh menghinaku tapi tidak ibuku. Karena ibumu lebih hina dari ibuku. Kau ada karena ibumu tak lebih dari seorang jalang, kau menghancurkan keluargaku. Merebut ayahku dariku. Dan sekarang jangan ganggu aku lagi, karena aku hanya Son Renjun dan kau harus tau kalau ayahku telah tiada, aku tak punya ayah sama sekali. Jadi, aku mohon berhenti menggangguku." Ucap renjun lalu memberikan berkas itu pada ningning dan keluar dari rooftop.

"Kalian?!" Kaget renjun.

"Renjun, maaf kami tidak bermaksud, kami hanya tak ingin kau kenapa-napa, karena kami tau seperti apa ningning, kami tak punya niat untuk menguping tadinya." Ucap keduanya berusaha menjelaskan. Tapi renjun hanya diam saja dan pergi begitu saja. Haechan akan mengejarnya tapi Yangyang menghalanginya.

"Biarkan dia tenang dulu Haechan. Aku yakin renjun akan mengerti jika dia tenang dulu. Oke?"

"Hmm." angguk Haechan karena dia sangat tak menyangka renjun menyembunyikan semuanya karena memang dia tak ingin membuka luka tapi ini tak adil baginya begitu pula pikiran Yangyang.







Back To You (jaemren) END✔Where stories live. Discover now