20

2.3K 276 5
                                    

Jaemin benar-benar bertemu dengan para pemegang saham juga para klien yang bekerja sama dengan perusahaan Na. Dia hanya berwajah datar dan bersiap-siap untuk mendapatkan keluhan dari yang lainnya. Bahkan yang usianya lebih tua darinya.

"Presdir Na, apa berita itu benar?"

"Ya."

"Tapi berita berkencan seperti ini bisa berpengaruh pada saham perusahan Presdir Na. Kenapa harus saat ini?"

"Kita sedang melakukan pembangunan Presdir Na."

"Jika berita terus menjadi-jadi maka kita akan kesulitan Presdir Na."

"Kita akan kehilangan beberapa persen saham dan mengalami kerugian Presdir Na."

"Apa kalian ingin saya sendiri selamanya?" Datar jaemin yang mana membuat semuanya terdiam seketika. bahkan Jake dan Jay rasanya ingin tertawa karena para pemegang saham dan klien itu terdiam.

"Tentu tidak Presdir Na, tapi kenapa tak pikirkan dengan salah satu dari anak pengusaha lainnya? Kenapa harus dengan dokter?"

"Apa saya butuh pendapat untuk kehidupan pribadi saya. Dan mengenai saham, saya akan pastikan tak akan ada penurunan yang berarti juga tak akan ada kerugian." Ucap jaemin datar lalu diapun keluar dari ruang rapat itu bersama dengan Jay dan Jake.

"Atur jadwalku hari ini, aku tak akan bertemu siapapun dan aku akan pulang." Ucap jaemin datar lalu diapun masuk kedalam lift membuat jay dan Jake langsung membungkuk pada boss mereka itu.

"Kau lihat bukan wajah para pemegang saham yang rewel itu?"

"Tentu saja. Mereka kena skakmat oleh Presdir Na, rasanya aku ingin tertawa." Ucap Jake.

"Aku juga. Tapi sudahlah ayo kita bekerja." Ucap Jay dan jake yang mengangguk lalu merekapun pergi menuju ruangan mereka.
















At. KYH hospital.

Haechan dan yangyang sampai di ruangan hrd Kim Seungmin.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

Ceklek.

Hrd itu tersenyum pada keduanya dan diapun mempersilahkan duduk kedua dokter itu.

"Ada apa dokter Kim dan dokter Do kemari?"

"Kami ingin bertanya soal dokter Son."

"Ada apa dengan dokter son? Apa ada sesuatu yang terjadi dengan dokter son?"

"Setau saya, dokter Son memang sedikit memiliki jadwal padat tapi saya tak mengerti kenapa dia harus melakukan operasi seharinya sampai tengah malam. Apa dokter bedah memang sedang banyak kerjaan?" Ucap Haechan.

"Atau ada hal lainnya?" Ucap Yangyang.

"Aaa, apa dokter Son belum memberirahu kalian berdua? Tapi sepertinya kalian sangat dekat "

"Dekat belum tentu berbagi segalanya" datar Yangyang.

"Dokter Do benar, tapi beberapa hari yang lalu dokter Son menemui saya dan bertanya mengenai kepindahan."

"Kepindahan?" Kaget keduanya.

Flashback.

Renjun sampai di depan ruangan hrd Kim Seung min dan diapun mengetuk pintunya.

Tok...tok...tok...

"Ya! Masuk!"

Ceklek.

Renjun seketika membungkuk dan Seungmin tersenyum lalu mempersilahkan renjun duduk.

"Ada apa dokter Son mencari saya?"

"Saya ingin bertanya apa bisa saya melakukan pindah tugas secepatnya?"

"Pindah tugas? Apa ada hal yang mendesak dokter Son?"

"Ya, urusan keluarga." Bohong renjun.

"Saya akab melihat sebentar." Ucap Seungmin lalu melihat dari layar komputer nya

"Dokter Son masih memiliki banyak sekali operasi kedepannya. Jika dokter Son bisa menyanggupi dalam sehari melakukan operasi sampai larut malam, kemungkinan paling cepat dokter Son akan bisa pindah setelah 6 bulan."

"Baiklah, tak masalah soal itu."

"Baik dokter Son, kau ingin pindah tugas kemana?"

"Canada, lebih tepatnya Toronto. Tapi, bisakah kau tak memberi tahu siapapun lokasi tepatnya?"

"Baik dokter son saya akan mengajukan nama anda ke rumah sakit yang ada di Toronto mungkin dalam sebulan kau bisa mengambil surat yang akan kau bawa kesana."

"Baik, makasih sekali lagi. Saya permisi."

Flashback end.

"Jadi?"

"Iya, dokter Son memiliki banyak jadwal operasi karena dalam 6 bulan dokter Son akan pindah tugas."

"Aaa, makasih. Kalau begitu kami berdua permisi." Ucap Haechan lalu mereka berduapun membungkuk dan pergi keluar dari ruangan itu.

"Kenapa renjun melakukannya Haechan?" Ucap Yangyang sembari mereka berjalan.

"Kurasa renjun sudah tak kuat berada disini."

"Tapi, kenapa dia harus pergi? Dia punya kita." Ucap Yangyang rak mengerti dengan jalan pikiran renjun. Haechan lantas berhenti membuat Yangyang berhenti juga dan menatap sahabatnya itu.

"Karena jika renjun tetap disini, dia akan semakin menderita Yangyang. Aku akan menerima keputusan renjun, demi kebaikannya. Aku tak mau dia tetap menderita karena sejak awal kehidupan sudah tak adil padanya." Dan Yangyang hanya bisa menganggukkan kepalanya karena apa yang dikatakan Haechan ada benarnya juga. Tanpa mereka sadari, kalau ningning mendengar semua yang mereka katakan dan tersenyum sangat senang.

"Baguslah kalau dia pergi selamanya. Dengan begitu, tak akan ada lagi kesialan dalam hidupku. Hanya akan ada kebahagiaan setelah semua ini. Aku hanya tinggal menyingkirkan orang yang tak pantas dengan na jaemin. Setelahnya hidupku akan bahagia." Batin ningning.




















See you soon.

Back To You (jaemren) END✔Where stories live. Discover now