ALDHEIRA-21

165 1 0
                                    

Kini, keduanya telah selesai makan bersama. Jarum jam terarah pada pukul 12.30 wib. Eira dan Athar sedang duduk disofa sambil menonton tv.

Athar memejamkan matanya menerima usapan lembut dikepalanya. Kepalanya yang berhadapan tepat di perut eira sengaja ia duselkan diperut itu sementara si empu merasakan kegelian dan meminta lelaki itu untuk menghentikan aksinya.

"Jangan gitu kak, aku geli"

Athar menghentikan aksinya. Ia hanya diam sambil memejamkan matanya.

"Kak Athar nanti pergi latihan jam berapa?" tanya Eira. Kepalanya tertunduk untuk menatap wajah bayi gede dipangkuannya ini.

Kelopak mata itu terbuka mempertemukan mata mereka. Ia menatap eira seolah tidak suka.

Eira tersenyum mencoba menutupi kesalahannya. Ia tadi telah memanggil Athar 'kak' yang lelaki itu sendiri tidak suka.

"Kamu nanti pergi latihan jam berapa?" tanya eira yang masih terasa kaku untuknnya.

"Jam 2, kenapa?"

"Gapapa, aku cuma nanya"

Athar mengangguk. Suara ketukan pintu mengalihkan eira untuk menatap pintu itu. "Siapa?"

Athar tidak menjawab. Ia bangkit dan berjalan membuka pintu apartemennya. Eira hanya mengamati gerak gerik lelaki itu. Tidak lama pinti itu kembali tertutup dan eira mendapati athar membawa banyak paper bag yang diberikan padanya.

"Untuk apa?"

"Pakaian kamu, aku tau disini gaada baju cewe"

Eira membuka satu persatu paper bag itu. Diantara banyaknya paper bag itu juga terdapat dalamannya. Ia menatap malu pada Athar.

Athar yang mengerti itu mengangguk paham. "Aku gatau ukuran kamu, jadi aku suruh aja beli semua ukuran"

"Ini ga berlebihan? Aku bisa ambil baju dirumah"

Athar menghela nafas lalu berjalan mendekati Eira. Ia menggengam kedua tangan Eira. "Apapun itu demi kebahagian kamu pasti aku turuti"

Jemari kananya terangkat untuk mengelus lembut pipi Eira sambil tersenyum tipis menatap Eira gemas.

Kenapa kekasihnya ini begitu cantik?

Kenapa Eira selalu menjadi candu baginya?

Eira masih belum bisa menerima perlakuan kejutan ini. Ia menunduk malu menatap Athar yang begitu manis dihadapannya saat ini.

"Cantiknya aku kenapa suka nunduk? Aku ga menarik?"

Eira dengan cepat menatapnya. Tidak menarik? Apa yang lelaki itu pikirkan? Jelas jelas dia memiliki pesona yang dikagumi semua orang.

"Kamu ga jadi pergi? Udah setengah 2" alih eira

Athar merenggangkan tubuhnya pada sandara sofa. "Mager"

"Masa kapten tim mager? Kasian anggota yg lain pasti udah pada nunggu. Gatakut kalah nanti? Udah deket jadwal tanding, loh"

"Kamu ikut, ya"

"Males. Nanti disana aku bosan"

"Gabakal bosan"

"Buruan pergii atharr"

"Kamu ngusir aku?"

Kesabaran eira benar benar diuji. Ia menghela nafasnya.

"Aku ga ngusir kamu. Sekarang siap siap yaa pergi latihan sana" ujar eira sambil menampilkan senyum nya.

Athat mengangguk lalu bangkit menuju kamarnya. Tidak begitu lama, lelaki itu keluar dengan hoodie abu abu miliknya dan celana basketnya. Ia menghampiri eira dan memeluknya sebentar.

ALDHEIRAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin