#8 Girl's Like You | 4

209 26 9
                                    

Kerutan jelas tertera pada wajah Hae In ketika nomor yang dia hubungi tidak dijawab, seharusnya hari ini mereka tengah rapat membahas saham yang direncanakan akan dibeli. Namun, karena kejadian tidak terduga tadi malam justru membuatnya kini sulit menghubungi salah satu pegawainya itu. Langkah kakinya mulai gelisah, sedikit melirik Ji Soo yang tengah memainkan batang ilalang sembari menunggunya. 

Dibawah sana, ditepian dermaga tampak Min Kyu tengah memberi hadiah kepada sekelompok atlet dayung perahu naga yang tanpa sengaja menyelamatkan hidup bos-nya di pagi-pagi buta. Dirinya sudah hampir mengerahkan Tim SAR untuk mencari keberadaan pria itu, bersyukur bos-nya masih hidup dan tidak mengalami luka apapun.

 "Yeobseoyo." sapa Hae In singkat begitu teleponnya diangkat setelah dering ke 10, "Bagaimana dengan saham Young Silicon?" telinganya mendengar dengan seksama begitu orang diseberang sana mulai berbicara, "Mereka pasti akan membelinya sekalipun harganya mahal."

Kim Ji Soo sudah tidak tahan lagi, dia sudah sangat kelaparan dan akan mencari tempat makan atau toko terdekat. Namun, dia tidak bisa pergi begitu saja. 

Hingga dia memberanikan diri untuk mendekati Hae In, menggunakan tangannya untuk menepuk pundak pria itu. Menautkan tangannya untuk meminta berbicara sejenak, yang sayangnya dipahami oleh Hae In adalah lambaian singkat.

Ji Soo mengangguk paham, lalu memutuskan untuk berjalan mencari sesuatu yang ingin dia makan. Perutnya sudah mengadakan konser skala nasional, dia tidak mau pingsan begitu saja nantinya.

"Kalau begitu periksa satu hal, apa Yong Kyu yang mengontrol saham ini?"

Kepala Hae In menoleh sejenak, tatapannya justru kini tertuju pada sosok Ji Soo yang tengah berjalan menjauhinya. Tanpa alas kaki.

Senyum Hae In kembali terbit ketika melihat gadis itu jalan dengan cara berjinjit dan sesekali melompat, mirip kelinci.

"Ne, arraseo. Kalau begitu kirimkan aku ponsel baru, ponselku hilang di laut."

"Ne, sajangnim."

Hae In tersenyum puas, lalu berjalan untuk mengendarai mobil jeep yang dibawa Min Kyu. Berjalan perlahan untuk menghampiri Ji Soo yang mulai putus asa berjalan karena tidak menemukan toko atau restoran.

TIN. TIN.

Ji Soo berbalik badan dan sedikit menepi, membiarkan mobil hitam dove yang terbuka bagian atapnya untuk lewat. Namun bukannya berlalu, mobil yang memiliki satu kursi penumpang itu justru berhenti disisinya. 

"Tidak ada transportasi umum didekat sini, Nona Kim." info Hae In dengan kepala sedikit menjulur keluar, "Untuk praktisnya, ayo aku antar kamu pulang."

Ji Soo menatap sekeliling lalu menggeleng, "Tidak perlu, katakan saja dimana aku sekarang."

Min Kyu datang kemudian, "Kita tidak sedang di kota Nona, agak sulit untuk menemukan taksi disini."

Si sopir tersenyum dan sedikit mengangguk, "Sudahlah, cepat naik."

"Ye, sajangnim."

Hae In kembali menoleh begitu Min Kyu yang menjawab dan hendak menaiki mobilnya, "Bukan kamu, ladies first dude." ucapnya sambil menarik Ji Soo untuk menaiki mobilnya.

Min Kyu terhenti lalu berputar untuk mendekat pada Hae In, "Sajangnim, mobil ini bahkan hanya memuat untuk dua orang saja."

Hae In tersenyum, "Bukankah kamu yang membawa mobil ini?" dia lalu mengambil selembar uang berwarna abu-abu untuk diserahkan kepada asistennya itu, "Ini 1000 dollar, jalanlah terus sampai kamu menemukan halte didepan sana. Habiskan sisa liburmu hari ini, sampai jumpa besok di kantor."

Short Story Of HaeSooOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz