#8 Girl's Like You | 2

246 42 3
                                    

Pemutar musik yang baru saja disetel mulai memenuhi seluruh ruang olahraga dengan lembut, alunan lagu hip hop terdengar pas tidak memekakkan telinga. Ruangan dengan luas 25 meter persegi didominasi gradasi warna putih-abu-hitam, terlihat bersih sekaligus maskulin secara bersamaan.

Boxing dummy berbentuk seperti orang dengan tinggi 170 cm ditatap Min Kyu dengan penasaran, kedua tangannya segera terangkat dan mulai memukul bergantian sansak berbentuk pria berotot tersebut seperti yang biasa dilakukan oleh atasannya ketika berolahraga.

Pria berlesung pipit itu terus memukul wajah manekin karet tersebut seperti seorang ahli beladiri dan martial art. Padahal tubuhnya sudah memiliki proporsi yang bagus untuk dipamerkan, tetapi dia selalu menyukai setiap bos-nya tengah melakukan olahraga tersebut.

Dari seberang ruangan, sepasang mata tengah mencari keberadaan pegawainya yang baru tiba beberapa menit yang lalu. Padahal dia sudah bertitip pesan agar menunggunya di ruang kerja, tapi selalu saja asistennya itu tidak mendengarkan. 

Sayup-sayup dia mendengar suara tepukan pada karet, dirinya tersenyum karena lagi-lagi asistennya itu pasti sedang berada di ruang gym. Mencoba semua peralatan yang dia miliki, sepertinya asisten yang sudah bersama dengannya tersebut semenjak lulus kuliah sangat menggemari ruang khusus olahraga itu.

Seingatnya ruangan itu memang luas, semakin luas dengan didesain hampir seluruh ruangan dilapisi dengan cermin. Peralatan disana juga tidak sebanyak di pusat kebugaran pada umumnya, dia hanya memiliki Wonder Core seri terbaru, 10 macam dumbell, sepasang ab slide wheel roller, push up bar dan multi gym yang bisa digunakan untuk high pulley, leg developer, shoulder press, biceps pad serta low pulley. Terakhir dai memiliki manekin karet berbentuk badan pria, wajah samsak tersebut bahkan terlihat sangat menyebalkan minta dipukul.

Hae In tersenyum geli melihat asistennya tengah memukul manekin karet miliknya dengan tidak bertenaga secara terus menerus, memukul sesuatu sangat baik untuk mental dan kesehatan. Seharusnya Min Kyu membeli alat seperti ini untuk digunakan di apartemennya, tapi rasanya sia-sia. Dia tidak memiliki waktu olahraga pagi yang cukup, merasa tengah ditatap membuat Min Kyu seketika menoleh dan tersenyum sambil menyapa bos-nya.

"Good morning, sir. Apa sajangnim mau berolahraga?" tanyanya sopan.

Melirik jam pada pergelangan tangannya, Hae In lantas menggeleng. "Waktunya tidak cukup, bukankah jadwal rapatku penuh satu hari ini?"

"Ye, sajangnim."

Hae In berjalan terlebih dahulu menuju ruang kerja, diikuti oleh Min Kyu dibelakangnya. Gaya santai Hae In selalu tunjukan dimanapun dan kapanpun, pria berusia 35 tahun itu memang dikenal sebagai pengusaha yang memiliki kepribadian santai namun sangat tegas dalam mengambil keputusan. 

Seperti pagi ini, pria itu hanya memakai celana drawstring berwarna putih gading dan sweatshirt mocca serta sepatu kets berwarna yang sama seperti atasannya. Rambutnya pun hanya ditata sekedarnya, tidak terlalu banyak menggunakan pomade atau gel. Baginya yang penting tidak mengganggu penglihatannya saja, itu sudah cukup.

Apartemennya berada di kawasan Seoul Forest Trimage, sebuah kawasan yang cukup elit yang dihuni kebanyakan para pengusaha juga beberapa artis. Memiliki pemandangan terbaik ke Sungai Han juga Seoul Forest Park yang menawan.

Luas apartmentnya hanya 190 meter persegi, terdiri dari tiga kamar tidur. Kamar utama sudah pasti dia tempati, satu kamar dia jadikan ruang gym dan satu lagi dia jadikan ruang kerja. Dapur, ruang makan dan ruang keluarga dia jadikan menjadi satu area yang bisa bebas dimasuki siapapun. Termasuk asisten pribadinya.

Jika ada yang menginap?

Hae In lebih mengantarkan tamunya menuju hotel terdekat.

Ruang kerjanya tidak cukup luas, karena ruangan ini pada awalnya adalah sebuah kamar. Bukan ruang khusus yang sengaja di rancang, terlebih dengan aktivitasnya yang padat dia hanya membutuhkan ruang yang diisi dengan meja kerja juga layar monitor besar untuk dia bisa lakukan teleconference dengan semua pegawai atau rekan kerjanya di luar negeri.

Short Story Of HaeSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang