#7 Losing My Mind | 3

365 62 1
                                    

"Seorang puteri sulung menyerahkan diri secara sukarela setelah dia mengakui telah menikam seorang pria yang pernah menjadi ayah tirinya, Paman pelaku menelepon polisi dan berkata jika keponakannya tersebut yang melakukannya. Diketahui jika korban yaitu Kang pernah dibebaskan setelah menerima hukuman penjara selama lima tahun karena sudah melakukan pelecehan seksual terhadap puteri sulungnya Kim. Namun setelah dibebaskan, justru dia datang kembali untuk menganggu ketentraman Kim dan Ibunya. Karena tidah tahan dengan situasi tersebut akhirnya Kim pun menikam Kang, namun setelah diperiksa oleh kepolisian sang pelaku yang kini sudah dipenjara berkata jika dia disuruh bilang 'dia pembunuhnya' oleh pamanya sendiri. Sehingga-"

Yoo In Na mematikan layar televisi yang tengah meliput kasus yang kini mereka sedang tangani, bersama ketujuh orang yang menjadi tim-nya kini. Mereka semua sama-sama tengah menyaksikan siaran berita tersebut dengan hati pilu, membayangkan jika mereka berada pada posisi si anak. Pada dasarnya si anak hanya mencoba membela dirinya sendiri, namun tanpa disadari justru dimanfaatkan oleh orang-orang yang haus akan uang yang akan didapati dari korban.

Jaksa Yoo kemudian berbalik, bertopang dagu pada meja yang menjadi tempat meeting bersama pagi ini. Memberi arahan dalam rapat kasus ini untuk dicarikan solusi yang tepat untuk korban, ini memang sidang pengajuan ulang. Jadi mereka harus sangat berhati-hati memeriksa bukti yang ditemukan oleh forensik, juga hasil fisum yang sudah dikeluarkan beberapa tahun silam.

"So, inilah yang akan terjadi saat mereka memberikan hukuman lima tahun kepada pelaku pelecehan terhadap wanita." pendapat Jaksa Seo, selaku jaksa yang paling sering menangani kasus berkaitan dengan anak dan remaja.

Song Hye Jin mengangguk dan ikut menimpali, "Itu benar, seharusnya sikap seorang Ayah, baik itu kandung ataupun tiri sudah sepatutnya menjaga anaknya terlebih dahulu. Bukan melakukan tindak pelecehan yang membuat trauma si anak, bahkan hewan pun masih memiliki rasa sayang kepada anak-anaknya."

Hae In meringis pilu mendengar komentar-komentar rekan-rekannya, inilah alasan dia berhenti menjadi psikiater dan beralih menjadi jaksa karena selalu tidak puas terhadap hukuman untuk pelaku pelecehan seksual. Mereka hanya mendapatkan hukuman yang jauh lebih ringan daripada korban yang akan terus mengingat kejadian seumur hidup.

Pelecehan seksual bukan sebatas tentang berapa jumlah korbannya, tetapi juga batu sandungan bagi sepak terjang seorang wanita. Sebagai korban yang di dominasi oleh perempuan, seringkali dibatasi ruang geraknya. Diciutkan nyalinya serta dipasung ekspresinya, diberatkan langkahnya dan dibuat bertanya-tanya apakah diri mereka benar-benar berharga.

Ketika terjadi kejahatan seksual ada sebuah pemahaman yang salah, yang salah adalah pelaku tapi entah kenapa ketika terjadi kejadian tersebut yang mayoritas korbannya adalah wanita. Masih ada pandangan sosial yang menghakimi jika korban juga memiliki kesalahan, masih banyak yang menilai jika pakaian yang dikenakan adalah pemicu tindak pelecehan seksual. Karena pandangan itulah cukup banyak korban tidak berani untuk melaporkan kepada pihak berwajib, tudingan dan hujatan dari orang-orang sekitar jauh lebih menyeramkan dibanding melihat pelaku masuk ke penjara.

Jemari Ji Soo bermain memutar-mutar ballpoint dengan cepat, pertanda jika dia tengah berpikir keras untuk mencari celah agar mereka bisa memenangkan kasus ini. Selama dia menjadi Jaksa, tidak pernah sekalipun dakwaan hukuman dia pernah kalah. Dia sangat berusaha untuk menuntuk pelaku hukuman batas maksimal, terutama terkait pembunuhan atau perencanaan pembunuhan.

"Berita di internet juga sedang heboh dengan topik pembunuh ayah tiri, setelah itu anak yang dilecehkan." Operator IT, Lee Min Ki membacakan kondisi yang saat ini terjadi.

Jaksa Yoo memukul meja rapat pelan, meminta perhatian semua orang untuk fokus kepadanya. Menyusun strategi yang tepat untuk satu kasus ini, setelah itu beranjak untuk kasus selanjutnya. Dia harus bisa menangani kasus besar ini dengan cermat dan kepala dingin, berharap tim-nya kali ini sesuai dengan apa yang dia mau.

Short Story Of HaeSooWhere stories live. Discover now