#6 Beyond The Rainbow | 7

346 61 0
                                    

"Aku tidak percaya dia bisa melakukan itu pada perusahaan."

"Ya, benar. Padahal Mr. Jung sudah sangat mempercayainya, bagaimana bisa dia menggelapkan uang perusahaan dengan mudah?"

"Ya, lihatlah itu. Aku bahkan sudah menduganya, dia bukan mengundurkan diri."

"Dia langsung diberhentikan oleh Mr. Park."

Beberapa orang berkumpul pada lorong dekat dengan ruangan Hae In dan Hae Jin berada, membaca sebuah pengumuman yang menyita perhatian mereka. Membuat Hae In membiarkan kehebohan kecil itu terjadi di kantornya, sedikit memberi pelajaran pada semua bawahannya akan tindakan salah satu pegawainya.

Untuk pagi ini Hae In datang dengan cukup santai, mendengarkan obrolan semua pegawainya terlebih dahulu. Membuat keenam orang disana tersentak setelah salah satu dari mereka menyadari akan kehadirannya disana.

"Good morning, Mr. Jung." sapa mereka secara satu persatu.

Hae In tersenyum ramah, "Good morning, guys."

Semua orang disana lantas pergi setelah menyapa atasan mereka, meninggalkan Hae In bersama dengan salah satu direktur yang tampaknya mempunyai urusan dengannya. Hae In memasang raut tidak enak pada pria yang sudah lama bekerja dengannya itu, dia tahu bagaimana kinerja George Watson pada perusahaannya lima tahun belakangan ini.

Pria berusia 55 tahun itu dikenalnya ketika dia pernah bekerja saat menyelesaikan strata duanya di negara ini, pria baik yang selalu membantu kariernya hingga mencapai titik ini. Hae In sangat berjasa pada pria itu, sehingga dia sangat menghormati George seperti dosen pembimbingnya.

"Maafkan aku George, pekerjaanmu pasti semakin banyak karena kami sudah memecat Kian Westly dari sini." ucap Hae In pada pria George.

George tersenyum memaklumi, "Ya, sepertinya begitu. Saat perusahaan bermasalah, saya harus segera bertindak untuk menanganinya."

"Benar, sesungguhnya saya juga tidak ingin jika pemecatan Westly menjadi suatu masalah yang besar di perusahaan ini. Saya harap semua pegawai disini bisa memakluminya dan segera mendapat pengganti Westly secepatnya."

"Yes, sir."

Dari arah belakang tampak Hae Jin yang datang dengan membawa satu cup Starbucks yang berukuran besar, dirinya sedikit terkejut melihat kedatangan Hae In yang tidak biasa pagi ini. Seakan tidak percaya akan kedatangan rekannya itu, dirinya memastikan kembali untuk melihat jam pada pergelangan tangannya lalu beralih memperhatikan Hae In dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.

"Kenapa hari ini kamu datang pagi?" tanyanya sedikit tercengang sambil menghampiri Hae In yang masih berbincang dengan George, "Morning, George." sapa Hae Jin pada salah satu direktur kesayangan Hae In.

"Morning, Sir. Have a nice day for you two, excuse me a moment." pamit George setelah merasa selesai berbicara dengan atasannya itu, meninggalkan keduanya dengan sopan dan kembali pada pekerjaannya.

"Kamu terlihat lelah, hyeong."

Sapa Hae In ringan ketika melihat wajah Hae Jin yang kelelahan lengkap dengan mata panda, pertanda pria tinggi itu habis bergadang. Berbeda dengan dirinya yang terlihat segar bugar sekaligus semangat di pagi ini, selain mendapatkan morning sex yang luar biasa dari isterinya.

Dia tengah berbahagia karena Mo Yeon sudah meminta adik pada Ji Soo, membuatnya menjadi semangat bekerja untuk masa depan anak-anaknya lagi. Sekaligus dia harus tetap produktif untuk membuat adik secepatnya sebagai teman bermain Mo Yeon.

"Ya memang, aku semalaman bersama Tim Inspeksi untuk memeriksa Westly." jawabnya sambil berjalan beriringan dengan Hae In.

Membuka pintu kaca, keduanya bersama memasuki ruangan. Hae Jin duduk terlebih dahulu pada sofa hitam yang berada di dalam ruangan Hae In, sedangkan pria itu duduk di meja kerjanya. Menyalakan personal computer terlebih dahulu untuk membuka email yang memenuhi folder inbox.

Short Story Of HaeSooWhere stories live. Discover now