#1 After Love | 1

3.7K 229 12
                                    

Kedua tangan Ji Soo bergetar hebat yang dilengkapi dengan air mata yang tidak kunjung berhenti setelah satu jam terakhir. Dia mendekap kedua tangannya dengan kepala yang menunduk memeluk kakinya sendiri. Menahan rasa bersalah yang bersemayam pada tubuhnya kali ini.

Beberapa orang menatap sedih Ji Soo yang tengah terduduk sambil menangis dengan tangan dan pakaian penuh darah yang sudah mengering. Sebagian orang hanya bisa menatap bingung pada wanita yang masih berjongkok di salah satu sudut ruang tunggu OR (Operation Room) di Rumah Sakit ini. Tidak mengerti kondisi juga keadaan yang terjadi.

"Kenapa? Kenapa kamu tidak bisa menyelamatkannya? Bukankah kamu seorang dokter?" ujar sang Ibu lirih, membuat Ji Soo tidak tahu harus berkata apa dan membiarkan Ibu itu menangis dengan pilu.

"Andwe."

Kedua bola mata Ji Soo mengerjap ketika dirinya tersadar dari mimpi buruknya, mimpi yang selalu membayanginya sejak dua tahun belakangan ini. Mimpi yang tidak pernah hilang di setiap malamnya, yang selalu membuatnya cepat lelah dan berujung tidak ingin melanjutkan tidurnya kembali.

Ji Soo menangkup kedua wajahnya, kepalanya segera menoleh ke samping untuk melihat jam yang terletak pada meja nakas di samping tempat tidurnya. Jam digital tersebut menunjukan angka enam yang berarti masih gelap di luar sana.

But, she doesn't care.

Dengan lemas dia segera beranjak untuk mengganti pakaian tidurnya menjadi pakaian olahraga, mencuci dahulu wajahnya sebelum dia memakai sepatu dari balik rak lemari sepatu yang berada di voyer room. Memilih warna sepatu yang senada dengan warna bajunya, dirinya harus tampil modis dimanapun dan kapanpun.

Menurut kamus hidupnya.

Sambil berjalan dia melakukan peregangan beberapa bagian tubuhnya agar tidak mengalami kejang saat jogging nanti. Setidaknya menghirup udara pagi bisa membantu otaknya jauh lebih relaks, hal seperti ini yang selalu dia lakukan ketika mimpi buruk itu selalu datang.

Kedua kakinya mulai melangkah pelan terlebih dahulu, meniti jalan kecil untuk ke area jogging track yang difasilitasi dari gedung tempatnya tinggal saat ini. Jogging track di gedungnya memang tidak panjang, biasanya Ji Soo melakukan 10-20 putaran setiap kali dia jogging disana dan semua itu hanya membutuhkan waktu selama satu jam saja.

Mengikat tinggi rambut panjangnya, kedua mata Ji Soo menikmati pemandangan langit yang sedikit mulai berubah perlahan. Membuatnya memelankan langkah kaki yang kini mulai terasa mengganggu, sepertinya dia kurang melakukan pemanasan sehingga dia mulai merasakan rasa kram.

Pada akhirnya dia memutuskan untuk berhenti di tengah track, lalu berjalan perlahan untuk duduk pada bench terdekat yang bisa dia capai. Duduk dengan perlahan sambil meluruskan kedua kakinya dan memijat pada bagian yang kram. Seharusnya dia membawa botol minum untuk sedikit mengompres, tapi dia lupa dan tidak memungkinkan untuk menuju lantai apartmentnya saat ini.

Setelah merasa kakinya jauh lebih baik, dia kembali melakukan pendinginan agar seluruh ototnya jauh terasa lebih santai. Tubuhnya sibuk melakukan pendinginan namun matanya menikmati pemandangan indah dari balik tempatnya berdiri. Dia kini mulai merasakan udara menghangat karena matahari sepertinya akan segera terbit, warna langit juga sudah berubah ketika dia mengangkat kepalanya.

"Good morning, world."

Sapanya dengan bisikan dan senyum ekstra lebar, menikmati semua moment itu hingga akhirnya dia harus kembali menuju apartmentnya untuk sarapan dan pergi bekerja. Seperti rutinitasnya yang selalu monoton selama ini, entah tahun yang keberapa.

Short Story Of HaeSooWhere stories live. Discover now