CHAPTER 29

2.8K 107 8
                                    

Gabut pasti kalau liburkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gabut pasti kalau liburkan. Yah udah baca aja deh 2000 kata, semoga puas dan jangan lupa vote dan spam komen🔥

*********
Ting!

Bunyi gelas kaca terdengar saat mereka berdua sedang dalam keheningan. Zella gugup segera meraih pipi Kenneth dan mencium bibir Kenneth, kedua tangan Zella berada di leher Kenneth.

Kenneth sempat terkejut dengan apa yang Zella lakukan tetapi akhirnya, ia ikut terhanyut dalam ciuman panas yang Zella lakukan. Rasa rindu kian memuncak membuat Kenneth menarik pinggang Zella lebih erat dan menahan tengkuk Zella memperdalam ciuman mereka. Sedangkan Layla menekan dadanya, ia tak sengaja menyenggol gelas kaca yang ada di sisinya.

"Hampir saja Layla! Tanganmu begitu ceroboh,"ucap Layla dalam batinnya.

Zella melepaskan ciumannya tapi tak menjauhkan wajahnya, hidung mereka saling beradu satu sama lain menghirup oksigen sebanyak mungkin.  Mengatur kembali pernafasan mereka berdua, Zella menatap mata grey Kenneth yang memiliki siren eyes— Kenneth terlihat begitu menawan di mata Zella.

"Aku mencintaimu." Kenneth kembali mengatakan perasaanya kepada Zella.

"Aku tau."  Zella menjawab dengan usapan pada belakang kepala Kenneth.

"Kenapa kau tak percaya padaku?" Kenneth merasa kesal karena Zella masih tak percaya akan ucapannya. Zella pergi begitu saja— tanpa mendengarkan penjelasan Kenneth terlebih dulu.

"Aku percaya padamu... Maafkan aku." Zella mengusap pipi Kenneth.

"Siapa yang melakukan semua ini padamu?" Zella masih ingin tau siapa yang membuat wajah Kenneth terluka.

"Ayahku. Ia melakukan semua ini karena aku melawannya," jawab Kenneth memejamkan matanya mencoba untuk merasakan usapan tulus Zella kepadanya.

"Melawannya?" Zella kembali mengulang ucapan Kenneth karena ia masih tak mengerti, Kesalahan apa yang membuat Kenneth mendapatkan  semua pukulan ini.

"Mulai hari ini aku tak akan lagi berada di keluarga Cristopher."

"Kau di tendang dari keluargamu?" Zella mengangkat alisnya menatap Kenneth.

"Hmm. Kau mau mengadopsi ku?" Kenneth menarik pinggang Zella merapatkan tubuh mereka berdua.

"Apa keuntungannya?" jawab Zella  berbisik di telinga Kenneth.

Dring...dringg

Diandra yang bersembunyi di meja pantry terkejut saat suara teleponnya berbunyi dengan kencang. Tangannya dengan cepat mengambil handphone, sedangkan Zella langsung melepaskan pelukan Kenneth—ia berlari ke sana dan kemari seperti orang kebingungan.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now