CHAPTER 14

4.4K 136 4
                                    

Pengumuman jadi mulai besok cerita ini akan di up setiap Hari Senin dan rabu. Jadwal Lengkap nanti Author letakan di profil yah

 Jadwal Lengkap nanti Author letakan di profil yah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******

Zella kembali ke dalam kamarnya menjelang pagi hari. Kamar yang tak begitu luas seperti kamar Kenneth, Zella menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang yang cukup empuk. Matanya masih terbuka meskipun, tubuhnya merasakan kelelahan seperti habis melawan beberapa orang.

"Bercinta ternyata menghabiskan banyak energi." Zella bergumam terus menatap ke arah langit- langit kamar yang sedikit usang. Ada serang laba- laba di sana, mungkin karena kamar ini sudah lama tak digunakan kemungkinan besar juga di lewatkan pembersihan.

Baru saja Zella ingin memejamkan matanya pintu kamarnya kembali di ketuk. Zella kembali menuruni ranjang dan mendekati pintu, tangannya memutar gagang pintu dan melihat siapa yang mengetuk pintu kamarnya.

"Ada apa?" Zella melihat Mike datang mengunjungi kamarnya.

"Aku tak ingin tidur di kamarku."

"Lalu? Apa hubungannya denganku," ujar Zella dengan bingung saat Mike mengatakan hal yang aneh.

"Ayo tukar kamar." Mike minta Zella untuk tidur di kamarnya sedangkan, Mike tidur di kamar wanita itu.

"Tidak. Bagaimana bisa! Ini kamar pembantu, kau seorang Tuan." Zella menolak Mike yang mau bertukar kamar dengannya.

"Aku tidak perduli." Mike menahan pintu kamar Zella dengan tangannya, setelah berhasil melakukan tarik menarik pintu.

Akhirnya, Zella menyerah dan membiarkan Mike tidur di dalam kamarnya. Sedangkan Zella berdiri di depan pintu kamar yang sudah tertutup untuknya, Mike selalu saja aneh. Zella merasa sikap Mike memang jauh terlihat seperti anak- anak.

"Ku peringatkan kepadamu Tuan Mike... Didalam kamar itu ada tikus, kecoa, laba- laba mereka berparty dan membuatmu tak akan bisa tidur nyenyak!!" Zella berteriak di depan pintu, dan terakhir kalinya ia memberi tendangan keras pada pintu.

Zella merasa kesal dan berjalan melewati lorong. Ia manusia yang masih beraktifitas di pagi hari, Zella berjalan menaiki tangga menuju ke arah lantai atas dimana kamar Mike terletak di lantai yang sama dengan kamarnya Kenneth.

Zella akan mati jika, Kenneth kembali menangkap basahnya berada di kamar Mike. Zella malah berpikir Kenneth akan berpikir macam- macam tetapi seketika— Zella teringat ! Bahwa tujuannya datang ke mension cristopher ini untuk menyelidiki Mikequel. Zella menunjukan poker facenya, ia masuk kedalam kamar Mike.

Suasana kamar Mike masih sama seperti terakhir kali Zella masuk dan bermain kartu poker. Zella mengeluarkan sarung tangan karet yang berada di dalam sakunya, untung saja sebagai pembantu, ia selalu di wajibkan untuk membawa sarung tangan berbahan karet itu.

Zella mengunci kamarnya Mike. Hal ini bertujuan agar tak ada orang lain yang dapat menganggu Zella malam pagi ini, masih ada dua jam sebelum jam lima pagi.

"Aku tak akan melewatkan kesempatan emas ini." Zella membatin tersenyum dan mulai melakukan misinya mencari barang bukti.

Ia mulai berkeliling- keliling ke dalam kamar yang sangat luas ini. Mulai dari berjalan menuju meja nakas yang terlihat sangat rapi, padahal sebelumnya saat Mike membawanya masuk kesini Zella menemukan banyak foto wanita.

Zella masih mencoba menemukan barang bukti, tetapi nihil kamar Mike benar-benar bersih tanpa satupun ada benda yang mencurigakan.

"Sialan! Dimana bajingan itu menyimpan barang buktinya." Zella membatin dalam hatinya. Tetapi seketika ia membatu seperti patung, Zella menyadari satu hal— bisa saja, Mike sedang menjebaknya.

"Shit!" Zella menyadari hal itu, tangannya dengan cepat membuka pakaian dan hanya menyisakan pakaian dalam.

Zella berjalan menuju ranjang dan menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Zella mematikan lampu kamar Mike, semuanya berubah gelap  tetapi Zella tak tidur! Ia mengarahkan kamera belakang ponselnya.

Zella mengarahkan ponselnya ke segala arah, ia mengumpat saat menemukan beberapa titik merah yang berasal dari inframerah CCTV yang bersembunyi. Tak hanya satu saja, tapi ada tiga titik kamera di dalam kamar ini.

"Apa Mike juga meletakan penyadap suara?" Zella kembali berbicara dalam batinnya, ia yakin tak hanya CCTV pasti Mike juga meletakan penyadap suara. Tetapi, Zella tak perlu takut karena ia tak mengeluarkan suara sedikitpun.

"Apa kau pikir, kau mudah menjebakku?" Zella tersenyum dalam hatinya.

Jika Zella masih mudah di bodohi dan gampang di jebak. Maka, Zella tak pantas menjadi agen rahasia. Zella melakukan panggilan cepat yang langsung terhubung dengan seseorang melalui video call, Zella kembali menghidupkan lampu dan menerangi kamar Mike.

Zella tak bersuara, melainkan ia hanya menekan tombol yang memberikan bunyi beberapa kali sebagai kode darurat. Yeah benar sekali! Zella menghubungi Layla yang merupakan Hacker yang bisa menyelesaikan persoalan ini. Zella yakin di cahaya gelap Mike pasti bisa memantaunya memainkan ponsel, karena cahaya ponsel yang menyinari wajah Zella.

"Arrghhhh fucking shit... Aahhh"  Zella mengeluarkan desahan yang sejujurnya ia tak tau kenapa ia melakukannya sambil meremas permukaan atas tubuhnya, tetapi hal ini terus Zella lakukan sampai sebuah pesan masuk tampil di layar ponselnya.

"Wait 5 menit."

Zella tersenyum saat Layla mengatakan hal itu. Maka tak akan yang ada bisa mengalahkan mereka, termasuk Layla yang sedang merupayah untuk mengakses CCTV di kamar ini dan mematikannya.

"Done."

Zella kembali melihat pesan Layla, saat wanita itu mengatakan selesai. Maka, Zella tak perlu takut untuk kembali melancarkan aksinya Dalma mencari barang bukti. Zella berkeliaran dengan hanya mengunakan pakaian dalam, tangannya kembali memasang sarung tangan dan membuka satu persatu laci yang ada di kamar Mike. Agen rahasia juga memiliki daya otak yang kuat, mereka tak boleh salah menyentuh barang dan mengembalikan salah juga. Mereka harus ingat di mana mereka menyentuh maka, kebalikan dalam tempat yang sama tanpa merubah posisi.

Sama seperti sebelumnya, nihil tak di temukan apa pun. Zella hampir menyerah, bahkan ia sampai melihat ke bawah tempat tidur tetap saja tak menemukan apa- apa. Jam terus berputar membuat Zella semakin terbakar ambisi untuk menemukan bukti- bukti.

Sampai akhirnya, ia berdiri di depan kaca yang besar. Zella menatap pantulan dirinya, melihat bekas kissmark yang berada di sepajang tubuhnya. Saat Zella ingin emosi, ia malah mendapatkan sebuah pikiran. Tangannya menyentuh pinggiran kaca, entah kenapa ia merasa ada hal aneh dari cermin besar di depannya ini. Semua hal yang ia cari sepertinya telah ia temukan, Zella di bawa masuk kedalam satu ruangan yang berada di balik kaca.

Bau amis begitu menyengat, beberapa  kali Zella merasa ingin muntah karena bau darah yang begitu pekat. Matanya menangkap pisau- pisau, benda- benda aneh seperti aksesoris dan juga kuku! Kuku yang membuat Zella ingat akan pembunuhan setiap 13 hari sekali itu.

"Astaga!" Zella tak percaya sampai tak bisa bersuara melihat semua ini.

Sedangkan di sisi lain Mike sedang membuka pintu kamarnya. Ia memastikan bahwa tak terjadi apa pun pada Zella, wanita itu baru saja menyentuh tubuhnya sendiri. Mike memantaunya dari CCTV tetapi, tiba- tiba saja semua CCTV dalam kamarnya berubah menjadi eror.

Klik.

Pintu kamarnya terbuka, Mike membuka kamarnya dan menemukan Zella yang tertidur di atas ranjang dengan selimut yang menggulung tubuhnya seperti kepompong.

"Ternyata dia tertidur." Mike berbicara kecil, berjalan dengan perlahan mendekati Zella untuk melihat wajah cantik itu tertidur pulas.

Zella masih berusaha menahan napasnya, jantungnya berdetak sangat kencang. Untung saja, instingnya tajam sehingga Zella dapat keluar terlebih dahulu sebelum Mike datang.

*****

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now