CHAPTER 3

12.1K 238 1
                                    

Spam komen + vote  ramaikan
2020 kata tolong tinggalkan vote😺

****

Zella menjatuhkan tubuhnya dia atas sofa yang berada di ruang tamu apartemen. Napas memburu, Zella memejamkan matanya satu hari saja ia bekerja di mansion Cristopher. Zella rasanya begitu lelah. Apa lagi ia harus mencari dan menjalani misi ini seminggu atau sebulan, Zella tak akan bisa prediksikan apa yang terjadi pada dirinya di antara kedua saudara itu.

Telepon pribadi Zella kembali berdering. Ia segera membuka matanya, dan mengangkat panggilan telepon yang berasal dari Audrey leadernya.

"Hallo kak."

Zella menjawab dengan bahasa informal karena saat ini. Audrey melakukan panggilan mengunakan nomor lain, dan itu berarti bahwa mereka bisa bicara santai tanpa perlu menyembunyikan indentitas mereka mengunakan kode rahasia itu.

"Kau sudah kembali?"

"Yeah aku baru saja kembali ke apartemen, mungkin sekitar tiga puluh menit yang lalu. Ada apa kak?"

"Aku ingin mengajakmu minum bersama."

Zella mengangkat satu alisnya, ia bingung kenapa tiba- tiba malam ini Audrey ingin mengajaknya minum?

"Apa terjadi suatu di rumah tanggamu?" Zella langsung to the point akan hal yang sedang ia pikirkan.

"Maybe, aku menunggumu di tempat biasa datanglah secepatnya!"

"Okay."

Zella mematikan ponselnya dan kembali berdiri, ia berjalan cepat menuju kamarnya berbelok masuk ke dalam walk in closed yang ada di sebelah kirinya. Semua pakaian yang lebih tepatnya di dominasi warna hitam dan berbagai macam jenis jaket kulit yang menurutnya sama saja semuanya.

Zella dengan cepat menelanjangi tubuhnya melepaskan kemeja milik Kenneth. Satu hal yang kalian pikirkan, ingin sekali Zella sadarkan. Bahwa ia tidak melakukan hal aneh apa pun bersama kenneth! Ia tidak menjual tubuhnya di hari pertama mereka bertemu. Meksipun dorongan nafsu Zella lebih tinggi, nyaris membuat ia merasa frustasi tapi tetap saja benteng pertahan diri Zella lebih kuat.

Zella menutup pintu apartemennya, ia masuk kedalam mobil Rubicon hitam miliknya, menekan pedal gas dan membanting stir dengan cepat memacu kendaraan roda empat berkerangka besi dalam kecepatan tinggi.

"Mikequel. Kenneth kalian dua orang yang memiliki sifat yang sangat berbeda." Zella menyebutkan nama dua orang yang tiba- tiba saja melintas dalam pikirannya.

"Bagaimana aku harus mendapatkan informasi dari keduanya?"

****

Zella memasuki sebuah klub yang tak asing untuk dirinya dan juga rekan- rekannya. Ia datang mencari Audrey di antara kerumunan manusia yang memenuhi ruangan, suara dentuman musik yang kencang menjadi hal yang wajar bagi Zella pencinta klub.

"Sepertinya aku salah kostum." Zella menemukan rekan- rekannya dengan pakai sexy mereka.

"Memang yang kau salah! Seharusnya kau bisa membedakan kostum ke klub dan kostum untuk jadi anak jalanan." Diandra tertawa menyindir Zella yang mengunakan celana jins sobek di bagian kedua lututnya. Kemeja kotak- Kotak dengan kancing yang terbuka memperlihatkan kaos putih di dalamnya.

"Argh kakak! Kau," Zella langsung saja duduk dan merebut gelas milik Diandra— dan meneguk habis segelas whiskey yang sudah terkontaminasi, dengan ice batu yang di bentuk seperti bola kristal.

"Happy birthday to you."

Sebuah kue dengan lilin angka 27 tahun di bawa oleh bartender. Zella sampai shock, nyaris tak percaya mendapatkan sebuah kejutan perayaan selamat ulang tahun. Musik di klub juga berubah menjadi lagu selamat ulang tahun, yang telah di remix menjadi musik yang lebih keren.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now