CHAPTER 35

2.7K 113 1
                                    

*******

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*******


Suasana rumah duka yang hanya di datangi oleh beberapa orang yang berasal dari pusat. Mereka terkejut saat mendengar salah satu dari divisi agen rahasia yang cukup populer meninggal begitu cepat.
Diandra dan Layla terlihat sibuk menyambut para tamu. Mereka berdua tak bisa lagi menangis, kecuali Audrey wanita itu terlihat benar- benar memainkan perannya dengan menangis sampai mata membengkak.

"Apa dia baik- baik saja jika terus menangis seperti itu?" Bisik Diandra mendekati Layla.

"Aku tidak tau. Bagaimana caranya menghentikan dia menangis? Lihatlah Audrey juga menangis seperti bukan akting," jawab Layla yang juga terlihat bingung.

Saat mereka berdua sibuk berbicara, seseorang masuk dengan setelah jas serba hitam, rambut yang di sisi dengan rapi. Mata yang terlihat memerah seperti habis menangis cukup lama, sampai kulit putih susu itu berubah menjadi kemerahan.

Kenneth muncul dengan buket bunga Lilly, ia terlihat menarik napasnya berkali- kali sebelum akhirnya berjalan menyapa Audrey. Audrey membiarkan Kenneth mendekati peti mati milik Zella— yang masih terbuka.

Audrey berlalu dari hadapan Kenneth dan sekarang yang tersisa hanya tubuh Kenneth yang berada di sana. Kenneth menatap wajah Zella yang telah di rias serta mengunakan dress putih tulang, air mata Kenneth kembali menetes saat melihat Zella mengunakan kalung pemberiannya.

"Aku datang mengantarmu," bisik Kenneth di depan wajah Zella.

Jemari Kenneth gemetar saat menyentuh wajah Zella. Rasa seperti mimpi, mimpi buruk yang membuat Kenneth ingin segera bangun dan mengakhirinya. Kenneth merogoh sakunya jas dan mengeluarkan satu kotak yang terbuat dari ukiran kayu, Kenneth membukanya dan memperlihatkan cincin dengan permata berwarna hijau tua. Kenneth bahkan telah menyimpan cincin ini sejak lama, tapi akhirnya ia harus memberikan secara terpaksa.

Kenneth meraih permukaan tangan Zella. Di sematkan dengan indah pada jari manis tangan kanan Zella yang begitu pas, air mata Kenneth kembali jatuh membasahi wajah Zella.

"Seharusnya aku memberikan cincin ini sejak awal.... Semoga saja di kehidupan selanjutnya, kita terlahir menjadi sepasang suami istri yang saling mencintai."

******
Pemakaman telah selesai. Tubuh Zella telah tertimbun di dalam tanah yang masih basah, satu persatu orang telah pergi meninggalkan pemakaman dan yang tersisa hanya Kenneth yang masih berada di samping nisan milik Zella.

"Kapan dia akan pergi!" Diandra mengetik sebuah pesan yang langsung  terkirim kepada Audrey dan juga Layla yang berada di dalam mobil mereka.

Mereka juga kesal saat Kenneth tak kunjung pergi dari sana. Dan waktu hanya tersisa satu jam setengah lagi untuk membongkar kuburan Zella, tapi bagaimana caranya mengusir kenneth pergi dari sana.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now