CHAPTER 15

3.8K 104 0
                                    

****Mike berjongkok di sisi ranjangnya ia masih tak kunjung mau pergi meninggalkan Zella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****
Mike berjongkok di sisi ranjangnya ia masih tak kunjung mau pergi meninggalkan Zella. Padahal tujuan awalnya hanya ingin mengganggu Zella, dan ingin melihat kamar wanita itu. Tetapi setelah Mike tidur di dalam kamar pembantu itu beberapa jam, Mike menyadari bahwa Zella lebih baik tidur di dalam kamarnya saja.

"Sialan! Kapan sekiranya ia pergi, aku sudah tidak tahan bersandiwara." Zella terus mengumpat di dalam hatinya. Zella melakukan gerakan kecil dan membuka matanya dengan perlahan, agar terlihat seperti natural.

"Kau sudah bangun?"

"A-apa yang kau lakukan disini!" Zella kembali berakting dengan memegang erat selimutnya.

"Menurutmu?" Mike berdiri dari berjongkoknya ia mendekati Zella dengan tangan yang mencekam pinggiran ranjang. Mike hanya membiarkan jarak sekitar 5 cm di antara mereka berdua. Hembusan napas mereka saling terasa satu sama lain, mata Mike berfokus pada tatapan lembut yang Zella perlihatkan kepadanya.

"Kau!" Zella mendorong tubuh Mike menjauh darinya.

Zella turun dari ranjang dan kembali memasang pakaiannya. Sekali lagi, ia tak perduli dengan Mike yang melihatnya. Karena Zella yakin Mike pria licik itu, sudah pasti melihat dirinya dari rekaman CCTV.

"Kau yang salah pemikiran, aku hanya ingin menonton." Mike tiba- tiba saja merasa gugup melihat Zella yang dengan santainya hanya berpakaian dalam di depannya.

Mike bukanya merasa malu atau ia gugup karena tidak pernah. Tetapi, Mike sedang menahan dirinya untuk tak mencekam Zella yang terlihat cantik. Tubuh yang berisi di bagian tempat tertentu, wajah yang memiliki paras yang juga sangat cantik. Sifat Zella yang menjadi hal yang sepesial bagi Mike.

"Baiklah jika itu kebenaranya... Aku akan kembali ke kamarku." Zella sudah siap untuk pergi tetapi Mike menahan pergelangan tangan Zella.

"Kamarmu sedang di bersihkan Ruby. Tunggu saja disini! Temani aku menonton kartun." Mike menoleh sekilas ke arah Zella sebelum matanya berpusat kepada televisi 43 inci di hadapannya. Mike memutar epesode kartun kuning saat mengadopsi anak kerang.

"Mike! Menonton saja sendiri, apa sulitnya." Zella mendorong tangan Mike lepas darinya.

"Apa salahnya jika aku meminta kau temani! Ini bukan hal yang sulit!" Mike kembali memutar kembali pembicaraan yang Zella katakan.

"Okay. Tapi ingat satu hal! Jangan mencoba untuk melakukan hal aneh," ujar Zella yang menyetujui untuk menemani Mike.

Zella berdiri menatap ke arah televisi dengan malas. Ratusan kali ia telah menonton kartun ini, ia sudah muak sebenarnya. Tetapi bisa- bisanya Mike terlihat tertawa dan tampak bahagia.

Mike ini seperti memiliki kepribadian ganda di mata Zella. Hal yang Zella lihat benar- benar tak dapat ia hilangkan dari pikirannya. Ruangan yang menyimpan benda- benda aneh itu tak dapat Zella potret karena ia tak memiliki waktu yang banyak untuk melakukanya.

Tetapi tuduhan yang di arahkan ke Mike adalah hal yang benar! Mike adalah pembunuh semua wanita itu. Entah apa motif di balik pembunuhan yang Mike lakukan, beberapa hari lagi akan mendekati hari ke 13 Zella yakin akan ada korban Mike lagi.

"Kenapa kau tidak tertawa? Kartunya lucu." Mike kembali tertawa.

Zella hanya tertawa sumiring. Tak akan bisa ia menutupi wajahnya di depan Mike setelah semuanya terungkap, Zella semakin berambisi untuk menghabisi nyawanya Mike.

****

Zella melirik sekitarnya, ia sedang berada di taman. Seharusnya tempat ini aman dari penyadap suara meskipun tak menutup kemungkinan masih ada CCTV yang memantaunya.

"Aku akan datang terlambat." Zella mengirim pesan kepada Diandra yang memintanya untuk kembali ke markas utama. Ini bukan markas inti, tetapi Zella harus kembali ke markas dimana semua divisi agen rahasia berkumpul.

Zella kembali memasukan ponselnya ke dalam sakunya. Ruby datang menghampiri Zella dengan wajah datarnya, Zella yakin Ruby masih marah perkata wanita itu di perintahkan untuk membersihkan kamar pelayan. Sedangkan kalian tau Ruby adalah orang berpangkat tinggi di dunia pelayan. Tetapi Mike dengan mudahnya meminta Ruby mengerjakan pembersihan di kamarnya Zella.

"Kau!" Ruby menunjuk wajah Zella.

"Ada apa Nyonya. Apa yang salah," ujar Zella yang berpura- pura tak tau dengan apa yang terjadi.

"Kau berpura- pura tak tau? Atau memang tak tau... Kau pasti telah merayu tuan muda Mike dan Kenneth! Makannya mereka berdua berbaik hati padamu." Ruby menahan amarahnya untuk tak menampar pelayan baru yang sudah membuatnya muak. Tak hanya sekali Ruby di repotkan seperti ini, dua Tuan mudanya itu sibuk memperhatikan Zella. Beberapa kali Ruby juga menyaksikan mereka bertengkar hanya ingin memperebutkan Zella.

"Lalu apa hubungannya denganku? Mereka yang mendekati, bukan aku yang mendekati mereka." Zella membalas ucapan Ruby dengan tak kalah dingin.

"Pelacur!" Ruby menampar pipi Zella hal itu terlihat di mata Dealova yang baru saja ingin menghirup udara segar.

Sedangkan Zella tersenyum smirk. Tamparan dari Ruby tak dapat ia tolak mau tak mau pipinya harus menjadi korban wanita tua yang bodoh ini, Zella tak membalas perlakuan Ruby ia hanya diam dengan tatapan tajam penuh kebencian.

"Apa! Kau ingin membalasku?" Ruby menatap Zella yang hanya terdiam seribu bahasa, dengan tatapan tajamnya yang sedikit menakutkan di mata Ruby.

"Tentu saja aku akan membalasmu... Tetapi bukan aku yang melakukannya, melainkan dua Tuan muda itu." Zella dengan santainya menggunakan kekuatan dari dua kartu yang memiliki kekuasaan di mension ini.

Zella memutar tubuhnya, ia melihat ke arah Dealova. Wanita itu menyaksikan semua hal yang Zella alami, tetapi Dealova hanya diam bahkan Zella juga dapat menebak bahwa Dealova juga berpihak ke arah Ruby.

Entah siapa yang sedang Dealova Icar, jika pria itu adalah Mike. Maka, dengan senang hati Zella akan memberikannya kepada Dealova. Menjadi target pembunuhan selanjutnya pun Zella tak perduli. Zella melewati Dealova dengan tatapan tajam. Ia masuk kedalam mension masih dengan tangan yang berada di pipi kirinya.

Zella kembali bertemu dengan kenneth tetapi karena ia telah sepakat akan satu hal. Kenneth melewatinya seperti orang asing juga, Zella hanya melihat punggung itu berlalu dari hadapannya. Rasanya sangat sakit tetapi ini yang Zella inginkan, ia tak ingin Kenneth terlihat menonjol terus mengejar dirinya.

Zella tak ingin kenneth menganggu rencananya. Karena pagi ini, Zella berpikir bahwa ada baiknya jika ia menjadikan Mike sebagai kekasihnya. Dengan hal itu, Zella tak perlu memikirkan bagaimana ia bisa masuk kedalam kamar Mike. Tetapi ia akan memikirkan cara agar Mike yang membawanya masuk kedalam sana.

Zella berdiri di dapur dan mengambil botol air mineral yang dingin dari dalam kulkas. Tangannya dengan cepat meletakan botol itu di permukaan pipinya, kali ini yang lewat bukan Kenneth tetapi Mike pria itu berjalan mendekati Zella.

"Ada apa dengan pipimu!"

*******

Sampai ketemu hari senin yah cintaku Jadi up cerita

SHE'S MY MAID : SENIN - RABU

NAUGHTY SECRETARY : SELASA- KAMIS.

AFTER LAST NIGHT : JUMAAT- SABTU.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now