CHAPTER 26

3.6K 139 3
                                    

*******Mata Victoria berbinar bagaikan melihat jumlah uang dollar miliaran di depan wajahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*******
Mata Victoria berbinar bagaikan melihat jumlah uang dollar miliaran di depan wajahnya. Putrinya Dealova terlihat berdiri di depan kaca di dalam kamar ruang tamu dengan wajah datarnya, tetapi Victoria yakin adegan unboxing pasti terjadi, sebab dari jalan putrinya yang sedikit aneh.

"Bagaimana? Apa semuanya berjalan dengan lancar." Victoria mendekati Dealova putrinya.

Dealova yang masih shock dengan kejadian kemarin, masih tak dapat membingkai senyum di wajahnya. Ia benar- benar tak percaya kejadian ini terjadi padanya.

"Dealova apa semuanya berjalan lancar?" ujar Victoria menahan tangan Dealova, putrinya terlihat sibuk mengambil pakaian di bandingkan menjawab ucapannya.

"Tidak... Semuanya sungguh di luar dugaan!" Dealova menarik tangannya ia menyingkap bathrop yang memperlihatkan bekas kemarahan yang memenuhi sekujur tubuhnya.

Dealova tidak tersenyum sama sekali, ia tak tau akan memulai cerita dari mana. Setiap ia ingat, rasanya hanya ingin menangis karena telah di lecehkan oleh Mike.

"Bagus!! Mommy yakin setelah ini hubungan kalian akan semakin erat." Victoria mencekam kedua bahu Dealova, tak sia- sia ia memberikan obat perangsang untuk calon suami Dealova.

"Mommy... Bisakah tinggalkan aku sendiri? Aku lelah," Dealova menatap ke arah ibunya.

"Hmm. Mandilah air hangat jika tubuhmu lelah, kalau ada kesempatan lagi... Jangan lewatkan." Victoria mengedipkan matanya dan membelai rambut Dealova.

Setelah keluar dari kamar Dealova, Victoria secara tak sengaja bertemu dengan wanita yang berciuman di acara pertunangan putrinya. Ia pikir wanita itu dari kelas atas, karena pakai mahal yang terlihat aneh mencolok perhatian. Tetapi lihatlah! Pagi ini ia berpakaian pelayan di rumah ini ini.

"Ternyata kau pelayan." Victoria menyindir pelayan di depannya.

"Selamat pagi Nyonya Victoria. Saya Zella kepala pelayan di Mension ini," balas Zella saat tau ia mendapatkan sindiran dari wanita tua.

"Kepala pelayan? Pantas saja kau berani merusak acara, kau penggoda ternyata." Victoria kembali menyindir dengan perkataan yang lebih pedas.

"Benar! Saya pelayan yang termasuk penggoda karena berhasil memikat hati Tuan muda... Meskipun, saya tolak." Zella dengan bangga mengatakan bahwa ia jauh lebih baik dari putri kesayangannya.

"Kau!" Victoria mengangkat tangannya ingin menampar Zella, tetapi mata Victoria menangkap pelayan yang semalam menolongnya.

"Hei maid berhenti!" Victoria segera menuruni tangga dengan perlahan, sampai ia berhenti di depan pelayan yang menundukan kepalanya.

"Ada apa Nyonya?" Pelayan masih menunduk.

"Aku ingin memberimu tip atas kerja kerasmu kemarin." Victoria merogoh saku dress-nya dan mengeluarkan beberapa lebar uang yang ia berikan semua kepada pelayan.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now