CHAPTER 20

4.3K 103 4
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

"Mendekatlah." Zella memanggil Mike untuk mendekati padanya yang saat ini duduk di samping bathtub.

"Kau akan membantuku keramas?" Mike tersenyum mendekati Zella seperti anak kecil yang kegirangan.

"Kau yang memintaku melakukanya padamu bukan? Duduklah," ujar Zella setelah meletakan dua tumpukan handuk sebagian bantal penyangga leher Mike.

Mike mengikuti instruksi Zella, duduk di atas ubin lantai kamar mandi dengan— kepala yang di letakan pada tumbukan handuk di pinggiran bathtub.

Zella membasahi rambut Mike yang bertambah panjang dengan guyuran shower tangan Zella menyapu perlahan rambut Mike, menuangkan cairan shampo di tangannya dan mulai mengusap dengan pijatan lembut pada rambut Mike.

Mata Zella hanya berfokus ke rambut Mike, sedangkan Mike berfokus ke arah wajah Zella yang terlihat sangat cantik dalam keadaan serius.

"Aku ingin jujur padamu."

Zella menghentikan tangannya dan menatap mata Mike. Apa yang ingin Mike katakan kepadanya? Ia belum mempersiapkan semuanya.

"Ahh shit! Seharusnya aku membawa ponsel kedalam kamar mandi." Zella membatin dan hatinya, menyesali tak merekam hal ini yang bisa jadi bukti yang kuat terkait pembunuhan berantai yang di lakukan Mike.

"Kau ingin mengatakan apa?" Zella kembali bertanya kepada Mike sembari—Melanjutkan untuk membilas rambut Mike.

"A-aku... Aku mencintaimu." Mike dengan bangga menyatakan perasaannya kepada Zella.

"Hmm." Zella hanya bergumam ia malas menangapi persoalan ini. Cinta yang Mike ungkapan, hanya angin lalu bagi Zella.

"Kenapa kau hanya bergumam? Katakan sesuatu sebagai reaksi...Atas apa yang aku katakan," ujar Mike mencekam tangan Zella mengentikan Zella yang menyentuh rambutnya.

"Kau seharusnya lebih jujur kepadaku Mike... Cinta bukan hanya tentang perasan tapi juga tentang hubungan sehat yang saling terbuka satu sama lain," ucapan Zella memancing Mike untuk mengatakannya.

Mike terdiam ia berpikir keras akan hal yang masih ia rahasiakan sejauh ini. Zella sering memintanya untuk jujur, tetapi Mike takut saat ia jujur akan semuanya Zella benar- benar akan pergi meninggalkannya.

Zella menatap wajah Mike yang terlihat sedang berpikir keras. Zella yakin, saat ini Mike sedang berusaha untuk berpikir bagaimana menyembunyikan rahasianya— Zella masih berharap bahwa ia punya kesempatan untuk masuk kembali ke ruang rahasia Mike. Zella masih belum sempat datang lagi ke ruangan rahasia itu, karena Mike yang selalu menempel kepadanya seperti prangko.

"Bagaimana jika kita saling jujur satu sama lain?" Tangan Mike mainkan tali pinggang Zella ia sedang melakukan penawaran—agar Zella mau juga memberitahu Mike tenang kehidupan wanita itu, yang tak dapat di temukan Mike. Meskipun, telah menyewa detektif untuk menyelidiki.

𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 𝐊𝐈𝐋𝐋 𝐘𝐎𝐔 Where stories live. Discover now