The Wedding

1.5K 296 98
                                    

Congratulation for the double update!

Enjoy! And happy reading!

Enjoy! And happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Dengan senyum yang disembunyikan dengan tangan, Freen menahan pipi sambil memandangi jendela luar sana. Ia pegang satu tas jinjing yang dipangku dengan erat. Karena berisi semua hadiah yang dia beli untuk Becky. Jadi tidak sabar untuk segera diberikan untuk si bocah itu.

Ia bayangkan, dia pasti bakal meloncat kegirangan, dan mungkin, saking senangnya. Becky bisa jadi memberinya ciuman di pip—eh. Tunggu.

Ekhem.

Freen berdeham keras, mengaburkan dari sebuah senyum dan bayangan si bayi dalam pikirannya. Aduh, sudah terkontaminasi ini otak.

“Lihat, Ton. Freen melamun lagi.” Edy harus lapor kelakuan Freen pada temannya yang lain. Ia bahkan melihat Freen sempat senyum-senyum sendiri seperti orang gila sambil balik muka sana. Dipikirnya pantulan kaca tidak tampakkan wajah itu untuk disaksikan.

“Sabar, Bosss! Kita sebentar lagi sampai ini. Nanti kalau sampai, tolong perkenalkan kita dengan Istrimu, ya?” Anton menyahut dengan tawa kerasnya sambil menyetir.
Kalau si dua lelaki selalu haha-hihi menggodai Freen soal Istri barunya. Vella justru kebalikan, yang sangat menjadi pendiam dan orang-orang tidak menyadari perubahan itu dalam dirinya. Betapa sedih, betapa tidak terlihat.

Wanita itu hanya bisa saksikan kebahagiaan Freen, ternyata untuk orang lain. Yang tak ia sangka lagi, meskipun Anton dan Edy kelihatan mengejek. Nyatanya Freen memang selalu terlihat melamun dan senyum-senyum sendiri. Belum pernah sekalipun, ia melihat wanita itu terlihat punya warna.

Sebab yang ia ketahui soal Freen hanyalah kehidupan penuh privasi, dan sosok pendiamnya yang menjadi daya pikat amat kuat bagi siapapun yang melihat.

“Nah-nah, sudah sampai ya pengantin baru!” Anton belokkan setir masuk ke jalan komplek rumah Freen, saat hampir sampai, ia sempat heran dengan banyaknya mobil yang terparkir di sekitaran. Membuat ia bingung bagaimana menepikan kendaraan.

ConnectedWhere stories live. Discover now