BAB 22

367 15 0
                                    

Maaf, sudah membuat kalian menunggu lama untuk cerita ini.🥰

*****

“Dok, apa yang terjadi pada istri saya?” tanya Ferdi dengan nada khawatir yang begitu kentara

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Dok, apa yang terjadi pada istri saya?” tanya Ferdi dengan nada khawatir yang begitu kentara. Perasaannya bercampur aduk sepanjang jalan menuju ke rumah sakit.

Ferdi menyesali malam yang ia lalui, seharusnya tak perlu marah pada Intan atas kecemburuan yang tak berdasar. Sementara dokter wanita di hadapannya hanya tersenyum melihat kepanikan di wajah Ferdi.

“Selamat, Anda kini berstatus calon ayah,” ucap dokter itu seraya mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Ferdi sebagai ucapan selamat.

“Ma-maksud dokter, istri saya hamil?!” tanya Ferdi tak percaya, tetapi senyum serta matanya yang berbinar menunjukkan bahwa ia sangat bahagia mendengar kabar baik dari dokter tersebut.

Dokter Widia mengangguk sebagai jawaban kemudian mengucapkan selamat sekali lagi kepada Ferdi sebelum akhirnya pria itu keluar dan menemui sang istri yang sedang ditemani oleh Alex.

Senyum manis di bibir Ferdi tak lepas sejak mendengar perkataan dokter tadi. Setelah ini perhatian penuh akan ia berikan pada Intan, menjadi seorang ayah adalah dambaannya sejak dulu. Sayang, Sesil tak bisa memberikannya, bahkan sempat dirundung rasa malu akibat tuduhan perihal mandul selalu dilayangkan padanya. Namun,  kini pria itu bisa membuktikan jika ia tidak mandul.

“Bagaimana perasaanmu, Sayang?” tanya Ferdi setelah duduk di ruang tunggu seraya menggenggam tangan Intan.

“Baik, aku ingin pulang dan menemui ibu,” jawab Intan.

“Sebaiknya besok saja kita ke sana.  Hari ini istirahat saja di rumah. Ayo!” Ferdi mengajak Intan pulang, tetapi lagi-lagi wanita itu menolak sehingga mereka akhirnya kembali melanjutkan perjalanan menuju ke rumah Mirna.

Sepanjang jalan Intan hanya diam memandang keluar jendela untuk mengurangi perasaan cemas tentang keadaan keluarganya. Sudah lama ia tidak berkunjung menemui Mirna dan juga Ridwan. Namun, kabar yang diterima sungguh mengejutkan.

Perlahan mobil Pajero Sport milik Ferdi memasuki pekarangan rumah Mirna. Ada perasaan rindu yang kembali menyeruak ke dalam hati Intan. Wanita yang kini memakai kemeja doft pink itupun segera turun dari mobil. Melangkah terburu-buru ke arah rumah yang pintunya masih tertutup, sementara Ferdi dan Alex mengikutinya dari belakang.

“Bu ... buka pintunya, ini Intan, Bu!” Intan setengah berteriak memanggil Mirna setelah mengetuk pintu.

Tepat saat ketukan ketiga, pintu bercat putih itu terbuka dan menampakkan wajah Mirna yang masih terlihat memar.

“Ibu, Ibu tidak apa-apa, ‘kan?” tanya Intan terlihat panik dan menyentuh wajah Mirna yang terlihat membiru di bekas pukulan Ridwan.

“Tidak apa-apa, ayo masuk,” jawab Mirna seraya mempersilakan Intan dan dua pria dewasa di belakangnya untuk masuk.

Married To a Rich WidowerWhere stories live. Discover now