Namun Jessa berbeda, berawal dari Jessa membantu Ana saat yang tersulut api saat acara yang di adakan anak pramuka di SMAnya. Setiap selesai di adakan Mos sekolah Ana selalu mengadakan kemah di lapangan sepak bola, lalu mereka menyalakan api unggun dan menampilkan pentas seni dari masing-masing kelas. Ana saat itu bernyanyi sambil berjalan mundur, entar karena grogi atau apa, gadis itu tak menyadari panasnya suhu api yang makin dekat dengan kulitnya. Jessa yang saat itu merupakan anggota pramuka menyadari Ana dalam bahaya. Walau sedikit terlambat karena kulit Ana tetap tersulut api, tapi untungnya gadis itu tak sampai terbakar lebih parah.

Saat mengantarkan Ana menuju UKS ternyata keadaan UKS sepi, kabarnya saat itu ada beberapa siswa yang memiliki gangguan pernapasan tak kuat dengan asap api pembakaran api unggun, jadi mereka di larikan di kelas kosong terdekat. Mau tidak mau Jessa yang mengobati luka Ana, oemuda itu dengan lembut dan telaten mengobati luka juniornya. Saat itu Ana kagum dengan Jessa, selain tampan pemuda itu juga telaten dan serba bisa. Mulai saat itu rasa kagum Ana berkembang menjadi suka lalu berubah menjadi cinta. Walau Jessa beberapa kali dekat dengan gadis lain, Ana belum pernah menangisi Jessa seperti ini. Ana ingat saat di kantin, saat gadis itu mengantri untuk beli bakso, gadis itu tidak sadar menginjak kaki Jessa. Pemuda itu hanya diam hingga akhirnya teman Jessa yang memberi tahu Ana. Saat Ana meminta maaf Jessa juga tidak marah, malahan pemuda itu tersenyum manis pada Ana.

"Apa gue bener-bener udah jatuh cinta sama kak Jessa ya rel?"

"Jangan nyakitin hati lo Ana, jangan jatuh cinta sama orang yang salah."

"Gue tadi lihat dia nembak Bella, di depan banyak orang dan didukung banyak orang. Gue sering denger mereka di bilang serasi rel. Bahkan lo tau sendiri dari SMA kak Jessa banyak fansnya, dan mereka ngedukung hubungan kak Jessa sama Bella rel."

"Jangan di lanjutin kalau itu buat lo sakit na."

"It's okay, gue cuma ngerasa mungkin gue gak pantes buat kak Jessa. Bukan salah dia juga kan, gue aja gak berani suka sama dia secara terang terangan."

"Stop! Jangan di terusin please. Gue marah kalau lo bilang lo gak pantes buat dia! Nyatanya dia yang gak pantes buat lo na."

"Aurell.. hati gue sakit.."

"Ana.." Dari ambang pintu British dan Shevina sedari tadi mendengarkan cerita Ana dan Aurel tanpa ada yang menyadari. Kedua gadis itu berhambur memeluk Ana. Menangis ber 4, mereka juga berjanji Ana tidak boleh menangis lagi dan akan selalu membantu gadis itu untuk melupakan Jessa.

"Udah jangan sedih, habis ini lo UTS kan. Lo fokus kesana dulu ya, lupain Jessa fokus kependidikan." British menyeka air mata Ana, gadis itu bersumpah Jessa tidak akan pernah membiarkan pemuda itu mendekati Ana lagi.

"Gue mau move on guys, bantu gue ya. Kalau gue keinget dia tolong alihin pembicaraan."

"Tenang aja, gak akan kita biarin lo keinget sama Jessa sialan itu lagi. Dan jangan chat sama dia lagi!"

"Gue udah lama gak chatting sama kak Jessa lagi kok shev, tenang aja."

"Mending kita nonton horror, malem ini kita tidur di kamar Ana aja gimana?"

"Ide bagus rel, nanti gue sama shevina gotong kasur gue kesini buat tidur."

"Kenapa harus horror sih guys, nanti gue gak bisa tidur." Ana protes mendengar usulan Aurel, pasalnya Ana sangat penakut untuk hal berbau mistis.

"Katanya nonton horror bisa bikin move on dari mas crush tauk na."

"Kata siapa?"

"Kata Aurel barusan."

"Yeuy dasar."

Ke empat gadis itu tertawa bersama-sama, malam itu Ana dan 3 sahabatnya menonton film horror bersama. Walaupun Ana merasa ketakutan, gadis itu sedikit merakan perasaan hangat karena ada sahabatnya yang selalu bersamanya. Sahabatnya benar, dia harus melupakan Jessa.

••••

Selesai membaca pesan yang di kirimkan seseorang Sean segera mengambil kunci mobil dan membuka gerbang kosnya, pemuda itu bergegas menuju apartemen Jessa. Tadi dia mendapat kabar bahwa pemuda itu keluar dari kos, tentu saja lelaki itu akan menempati apartemen yang selama ini dia tinggalkan. Awalnya Sean tidak masalah tentang itu. Namun pesan yang di kirimkan Aurel membuat dia geram.

Aurel teman Ana

"Kak yang bikin Ana nangis
tadi karena dia lihat kak Jessa
nembak Bella di publik."
"Tenang aja sekarang Ana udah
baik-baik aja."

Sean menginjak gasnya, mobilnya melaju menyusuri jalanan malam bandung. Lihat saja nanti, Sean pastikan tak akan ada celah untuk Jessa menyusup di hati Ana. Sean berjanji akan membuat Ana menjadi miliknya dan melupakan Jessa. Tapi sebelum itu semua, Jessa pantas di beri beberapa pukulan dulu bukan?

"Jessa bajingan."

Halow Helow gimana part 12 Then I See You Again? Aku harap kalian menikmati alur ceritanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Halow Helow gimana part 12 Then I See You Again? Aku harap kalian menikmati alur ceritanya.

Tolong Untuk follow akun wattpad Gigiistories untuk tau notif dan karyaku selanjutnya.

Support aku dengan...

•follow akun wattpad untuk tau notif dan Karya ku yang lainnya.

•tinggalkan Vote dan comment biar aku makin semangat menulis.

Thank you untu support melalui vote dan comment kalian, see you next part my readers🖤

🤍my readers🖤

Then I See You Again (Tamat)Where stories live. Discover now