Arsen menganguk

"gua pengen ke pantai" Lirih cessa sudah membayangkan bagaimana suara ombak yang begitu menenangkan

"iya nanti kalo udah sembuh kita kepantai" arsen menganguk sembari tak berhenti mengusap kepala gadis nya

"Besok juga sembuh" ucap cessa peracaya diri

"Meski besok lu sembuh kita gaakan pergi besok"

Cessa langsung menatap arsen cemberut, membuat arsen gemas sendiri

"Kenapa?" Tanya cessa dengan nada sedih

"Lu baru sembuh gua takut lu sakit lagi"

Ah, arsen hanya khawatir, seperti nya mulai sekarang, ia sangat benci dengan cessa yang mode sakit.

Cessa diam, ingin protes tapi ucapan arsen benar, cessa punya imun tubuh yang kurang bagus, terkena hujan saja ia bakal langsung flu.

"Jangan sedih, gua janji kita bakal kepantai"

Cessa menganguk lalu mengulurkan jari kelingking nya

"Pinky promies?"

Arsen tersenyum, lalu mengarahkan jari kelingking nya juga.

Lalu cessa kembali memejamkan mata nya, dengan usapan arsen yang tak berhenti.

Tak lama dari itu suara ponsel arsen memecahkan kesunyian, karena cessa telah terlelap

" Bang gawat anak anak di serang di warung ibi" diseberang terdengar suara Rizal anak kelas 11 yang dekat dengan arsen.

"Gua otw."

Arsen langsung mematikan sambungan nya, dan berjalan dengan tergesa tapi sebelum itu ai melihat ke arah cessa, diam sejenak lalu pergi setelah mengusap kepala gadis itu dengan sayang

Arsen berjalan menuju luar, tapi sebelum itu ia berbelok ke arah ruang keluarga yang terdapat bunda cessa disana

"Bun arsen izin pamit ya" ucap nya sopan

Irma sedikit terkejut melihat arsen yang tiba tiba ada diseblah nya

"Eh kok pulang atuh a? "

"Iya mendadak ada urusan Bun, maaf ya. nanti malem insya Allah arsen mampir lagi"

Irma menganguk "yaudah atuh, hati hati ya."

Arsen menyalami Irma, lalu melangkah pergi.

Mengedari motor nya dengan kecepatan tinggi, emosi benar benar menguasai nya sekarang

__________

Sampai sana arsen langsung dapat melihat beberapa kekacauan, dan juga anak anak yang babak belur.

Arsen berjalan tenang, tapi tidak dengan mata nya yang mengawas tajam.

Arsen duduk, mentap 5 orang angota nya.

"Gimana kronologi nya?"

"Mereka tiba tiba Dateng ngerusuh bang, untung ga bawa Sajam" ucap Rizal menjelaskan pada arsen

"Mereka gaakan berani bawa Sajam kesini" singkat arsen

"Berapa orang?"

"Tujuh bang"

"Lu tau salah satu nya?"

Rizal menganguk,

"Salah satu dari mereka yang kemarin tauran sama kita bang, anak rajawali"

Ah mereka lagi.

Arsen menganguk, "Meraka kabur?"

Rizal menganguk "iya mereka langsung kabur pas di teriakin warga"

CESSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang