Bab 24: Kehamilanku

4 1 0
                                    

Belakangan ini Zahra nampak sangat sibuk sekali dengan skripsiannya sampai membuat ia terus bergadang, namun saat ini Zaki terus memantau istrinya itu apalagi kesehatannya. Sesekali Zaki membantu Zahra mengerjakan skripsian, Zaki juga selalu menyiapkan buah-buahan dan susu untuk Zahra agar asupan gizi dan nutrisi bisa dicerna dan diserap oleh calin buah hatinya itu.
***
Setelah selesai mengerjakan skripsi aku pun menutup laptop dan membereskan beberapa buku yang ku pakai untuk melengkapi skripsiku. Setelah itu aku berjalan kearah tempat tidur, mataku menangkao satu makhluk yang selalu terlihat tampan saat tertidur pulas. Rasanga aku tidam teha membangunkannya karena tadi siang ia dipadatkan dengab jadwal mengajar di kampus dan setelah pulang ia langsung membantuku mengerjakan skripsi dan baru 15 menit yang lalu ia tertidur, tak tega membangunkannha namun aku tidak bisa menahan diri untuk tidak membangunkannya. Tapi kali ini aku terpaksa harus membangunkannya.
"Mas...Masss..." ucapku sembari menggoyangkan tubuhnya.
"Massss bangunn ihhh...,"
Tak lama dari itu mata merahmya terbuka sedikit sepertinya berat sekalu untuk membuka mata. Namun beberapakali ia berusaha mengerjapkan matanya itu.
"Iyah, Sayang kenapa?"
"Maaf Mas, aku ngebangunin kamu,"
Setelah matanya semua terbuka Dia pun bangkit dari posisi tidurnya mengucek matanya lalu menatapku.
"Kamu butuh sesuatu? Lagi mau apa Sayang?" Tanyanya dengan nada lembut dan masih menatapku.
Aku pun mengangguk pelan.
"Aku mau martabak pisang keju coklat yang biasa kita beli di dekat taman komplek rumah mas,"
"Yang mana sayang?"
"Itu lohhh martabak manis Pak Surya Mas masa lupa sih, ayolah Mas aku laper banget nihh," ucapku dengan ekspresi tanpa dosa yang tengah malam tiba-tiba ngebangunin suamiku buat membelikan martabak yang ada di dekat taman komplek rumah.
Tanpa ekspresi marah ataupun kesal Mas Zaki pun mengangguk lalu tersenyum menatapaku.
"Sebentar yah Sayang," ucapnya sembari mengelus kepalaku.
Detik itu pun juga ia turun dari tempat tidur dan langsung bergegas pergi keluar kamar. Selagi menunggunya aku pun merebahkan tubuhky duatas ranjangku. Semenjak aku resign kerja karena memilih untuk fokus kuliah dan sekarang ditambah fokus melayani kebutuhan Mas Zaki apalagi sekarang aku harus ekstra hati-hati dan menjaga kesehatan kandunganku.

Aku memang pernah menjadi gila karena mengkhawatirkaannya karena takut tidam ditakdirkan untukku. Namun nyatanha Allah yang maha baik mempersatukanku dan memberiku kesempatan untuk menggalai surgamu bersamanya.
Karena belakangan ini aku disibukan dengan skripsiku membuat aku sering bergadanv dan membuayku sering merasa lapar ditengah malam dan yang menjadi korbanku untuk menuruti dan mencarikan apa yang aku mau adalah Mas Zaki. Dan herannha dia tidak pernah mengeluh, marah ataupun kesal namun dia selalu menyanggupi permintaanku.
Aroma tubuh Mas Zaki yang menempel diselimut dan bantal ini membuatku merasa nyaman dan perlahan rasa kantuk datang. Kalau aku tertidur sama saja aku tidak menghargai usahanya, ahhh tapi mataku terasa sangat ngantuk sekali untuk membuka mata pun rasanya berat sekali. Sampai rasa kantuk ini membuatku kehilangan nafsu makan dan aku ingin tidur saja membaringkan tubuhku ini. Maafkan istrimu ini yang tak bisa diajak kompromi jika sudah mengantuk gini Mas.

****
"Assalamu'alaikum Sayang..."
Suara bariton yang sangat lembut itu menelisik telingaku perlahan aku mencoba  membuka mata saat merasakan sentuhan lembut tangannya di keningku. Aku mencoba membuka mata pelan-pelan lalu mengerjapkan mata untuk memperjelas pandanganku. Saat mengerjapkan mata aku melihat seulas senyum manis dengan manik mata berbinar menjadi pandangan pertamaku saat membuka mata. Mas Zaki begitu dekat denganku hingga hembusan nafasnya terasa dipipiku lalu dengan jahilnya ia mencium pipiku tanpa izin terlebih dahulu. Begitulah Mas Zaki jika jahilnya sudah datang pasti selalu membuatku salting lalu mencubit lengannya.
"Sayang ini martabak manis pesanan kamu udah aku belikan, katanya laper makan gih ," ucap Mas Zaki.
Rasa kantuk sudah meguasai mataku, sepertinya aku sudah malas untuk bangun dan mengunyah makanan.
"Makannya besok pagi ajah deh, Mas. Aku udah ngantuk banget nih. Udah gak selera buat makan juga," ucapku.
Aku mendengar dia tertawa kecil, aku merasakan perutku diusap lembut olehmya. Aku dengar dia berbicara, "Kamu suka banget yah nak ngerjain Abi, untung Abi sayang sama kamu sama Umi juga," lalu ia mencium perutku yang perlahan membuncit.
Aku pun tersenyum, "Maaf yah, Abi. Dede gak ada maksud ngerjain Abi ko. Uminya ajah nih yang gak bisa nahan rasa ngantuk hehe," kataku tang seolah mewakili buah hati yang ada di dalam rahimku.
Mas Zaki pun tertawa melihat tingkahku yang seolah-olah menjadi bayi yang bisa berbicara, "Yasudah, kamu tidur lagi yah...," ucapnya sembari mengelus ubun-ubunku dan mengecup keningku lalu turun dari tempat tidur bergegas ke dapur untuk menyimpan martabak di dalam lemari es.
Saat sudah tertidur sekitar 10 menit, aku pun terbangun lagi katena mendengar sayup-sayup suara seseorang yang sedang murotal Al-Qur'an mengayun-ayun merdy di sampingku. Aku masih enggan untuk membuka mata, aku memilih menikmati suara itu dengan menutup mataku sembari merasakan sentuhan lembut jemari Mas Zaki mengelus perutku.
"Shadaqaallahul'adzim..."
Aku membuka mata ketika kalimah itu berakhir, aku melihag Mas zaku mencium lembut sampul Al-Qur'annya kemudian meletakkannya di atas meja.
Unung matanya menangkap padanganku, lantas dia mendekat kearahku dan ia memberikan senyuman manisnya itu.
"Maaf ya aku membangunkanmu..."ucapnya.
Aku membalas senyumannya, perlahan aku mengangkat tubuhku ubtuk bangkit.
"Ko bangun sayang?" tanyanya.
"Shalat tahajud yuk, Mas," ajakku yang kemudian dibalas anggukan kepala dan seulas senyum darinya.
Kami pun mendirikan salat tahajud di sepertiga malam awal.
Seperti biasa setelah selesai shalat tahajud kami berdua murotal Al-Qur'an.

****
Sang mentari pun telah tiba aku pun membantu Umi untuk memasak sarapan pagi. Namun kebetulan pagi ini aku sangat ingin sarapan bubur buatan Umi, selagi menunggu Umi membuat bubur aku pun berinisiatif untuk mebuat roti bakar untuk sarapan pagi. Susu hangat untuk Maryam dan Imam, Susu ibu hamil untukku, Kopi hangat untuk Abi,Kak Ryan dan Mas Zaki, dan teh hangat untuk Umi Syafira,Umi Fatimah dan Abi Faqih.
Setelah semua selesai aku dan Umi menghidangkan makanan ke atas meja makan dan kami semua pun makan bersama.

Setelah selesai sarapan aku pun bergegas berangkat ke kampus karena ada bimbingan skripsi dengan dosen pembimbing. Seperti biasa aku berangkat bersama Mas Zaki namun kali ini kami berdua berangkat menggunakan mobil karena semenjak masa kehamilanku Abi dan Umi selalu meminta Mas Zaki memakai mobil jika berangkat kemanapun itu jadi Mas zaki pun tidak bisa menolak perintah Abi dan Umi kali ini menurut saja.
Kami berdua pun berangkat bersama. Namun sebelum ke kampus aku dan Mas Zaki mengantar Maryam sekolah terlebih dahulu.
Setelah selesai mengantar Maryam aku dsn Mas Zaki bergegas ke kampus. Setelah sampai aku pun langsung bergegas ke ruang dosen untuk bimbingan skripsiku. Sedangkan Mas Zaki langsung bergegas menganjar karena hari ini adalah jadwal ia mengajar.

Setelah 2 jam bimbingan dengan dosen dan akhirnya skripsiku diterima dan di acc oleh dosen pembimbing. Tinggal menunggu waktu sidang dan wisuda. Akhirnya lega sekali semua beban skripsiku sudah selesai dan aku tinggal bersiap-siap untuk membuat beberapa power point untuk presentasi sidang nanti.
Namun kali ini beban ku berkurang jadi aku bisa fokus dengan kandunganku dan melayani kebutuhan suamiku.

~Takdir From Allah ~

📝 06 Juni 2023

Jangan lupa Vote ceritanya

MasyaAllah semoga secepatnya ZaZa Junior launching yah 🤭
#happyreading guys♥️

Spam Next untuk chapter selanjutnya❤

See u next chapter! Harap bersabar

Karena orang sabar di sayang Allah

Jazaakalluhu Khairan

FOLLOW INSTAGRAM PENDUKUNG TAKDIR FROM ALLAH

@nurfitriy21

@zahraputrialmaira

@zakial_faqih ( Dosen Tampan)

@sandisyahputra564 ( CEO Terkece)

@mryanpratama5

@anissaazahra72

@aisya_hhumairah85

@furqanadityapratama

Beautypedia07|Part 24 Published 09 Juni 2023|Gendre: Romance-Spiritual-Islami-Sedih|Karya ini dilindungi oleh Undang-undang No.28/2014 tentang Hak Cipta dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)

Takdir From Allah (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang