Bab 20: Kamulah Takdirku

13 4 0
                                    

Rasulullah SAW bersabda: "Allah telah menetapkan takdir untuk setiap makhluk sejak lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi," ( HR.Muslim).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah sampai dirumah Zahra dan Zaki pun izin untuk kekamar dan beres-beres kamar pengantin mereka. Mereka berdua pun berjalan bersamaan menaiki setiap anak tangga dan akhirnya mereka pun sampai didepan pintu kamar Zahra. Mereka berdua masih bungkan dan malu-malu untuk membuka pembicaraan bahkan mereka berdua hanya berdiri terdiam di depan pintu dan saling menundukan pandangan, padahal mereka berdua sudah sah menjadi suami istri. Masya Allah yah cinta karena Allah itu memang indah yah bahkan saat sudah menikah pun mereka masih terlihat malu-malu.

Tak lama kemudia akhirnya Zahra pun memulai pembicaraan setelah lama bungkan dan tidak berbicara sama sekali.
"Silahkan masuk kak, maaf kalau kamar Zah tidak luas," ucap Zahra sembari membukakan pintu kamarnya.

"Memang tidak apa-saya masuk kamar kamu Zah?," tanya Zaki dengan nada lembut.

"Tidak apa-apa kak, kamar Zah kan kamar kakak juga sekarang," jawab Zahra sembari tersenyum.

"Baiklah, sini biar saya yang bawa barang-barang kamu," ucap Zaki sembari tersenyum.

"Terimakasih kak," jawab Zahra membalas senyuman Zaki.

Mereka pun masuk kedalam kamar dan segera beberes barang-barang mereka. Setelah selesai beberes mereka pun duduk bersamaan dengan sikap yang masih malu-malu. Duduk yang masih berjarak, pandangan yang sama-sama menunduk.

"Zahra kamu kenapa, Astagfirullah ya Allah  kenapa jantungku berdetak sangat kencang sekali, keringat dingin sekali rasanya campur aduk sekali. Aku ga nyangka pria yang dulu aku sukai kini menjadi suami aku dan kini ia duduk disampingku. Aku malu sekali ya Allah jika aku memulai pembicaraan ya Allah tolong hamba," batinku.

"Ya Allah kenapa hati saya berdetak kencang gini, baru kali ini saya merasakan jantung saya berdetak kencang seperti ini. Bismillah ya Allah hilangkan rasa gugup ini," batin Zaki

"Zah, Kak ?," ucap mereka bebarengan.

"Silahkan kamu dulu Zah," ucap Zaki kepada istrinya itu.

"Kakak dulu ajh, baru aku,"

"Kamu dulu ajah Zah,"

"Kakak dulu ajh,"

Mereka pun saling tuding untuk memulai percakapan. Dan akhirnya Zaki pun yang mengalah kepada Zahra, Zaki pun memulai percakapan meskipun jantungnya masih berdetak kencang apalagi saat menatap wajah istrinya itu.

"Zahra, terimakasih kamu sudah mau menjadi istri saya, menjadi pelengkap iman saya, semoga pernimahan kita diridhoi Allah selamanya. Boleh saya membacakan do'a diubun² kamu?" Ucap Zaki.

"Silahkahkan kak," jawab Zahra

"Bismillahirahmannirahim,

Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udhu bika min syarri hana wa syarri maa jabaltaha 'alaih.

Artinya : "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya." Ucap Zaki sembari memegang ubun-ubun istrinya itu. Setelah selesai membacakan do'a Zaki pun mencium kening Zahra. Hati mereka pun saling berdetak dan mereka pun saling salah tingkah.
Zahra pun izin ke kamar mandi dengan alasan kebelet. Zaki pun langsung duduk di atas ranjang dan berpura-pura membuka hp.

Tak lama kemudian Zahra pun keluar dari kamar mandi. Ia pun menghampiri suaminya itu dan duduk disampingnya. Namun saat ia hendak mau duduk tiba-tiba ada suara adiknya yaitu Maryam yang memanggilnya dan suaminya itu dengan tergesa-gesa Zahra pun hendak membuka pintu namun ntah karena apa ia pun tersandung dan dengan sigapnya Zaki menopang tubuh istrinya itu. Disanalah dua pasang mata saling bertatapan.

Takdir From Allah (Revisi)Where stories live. Discover now