Bab 3: Bukan Untuk Mencari Perhatian Dia!!

30 7 0
                                    

Mencari perhatian darinya bukan hal yang menyenangkan bagiku karena mencari perhatian kepada seseorang yang bukan mahram itu sama saja dengan kita mendekati zina dan itu sangat Allah benci. Soal untuk mendapatkan perhatian darinya aku akan serahkan semua ini pada-Nya (Allah) karena ia lah yang mampu mengendalikan semua ini.

~Takdir From Allah~

❤❤❤

Tepat hari ini (Minggu,10 Februari 2019), seperti biasanya aku selalu mengunjungi sebuah panti asuhan yang berada di Bogor untuk memberikan buku-buku dan mainan yang dibutuhkan anak yatim disana dan aku berniat untuk membuat taman bermain sambil membaca disana dan tepatnya hari ini juga aku akan membuat taman sambil membaca itu bersama anak-anak panti.

Tepat pukul 8.00 am aku pun langsung bergegas ke panti asuhan itu diantar oleh kak Ryan. Semenjak aku menceritakan kejadian itu kepada Abi,Umi dan kak Ryan saat itulah Abi menyuruh kak Ryan untuk mengatar jemput aku kemana aku pergi. Saat kak Ryan sangat sibuk dengan pekerjaannya dikantor Abi lah yang menggantikan kak Ryan untuk mengantar jemput aku.

Saat di lampu merah aku melihat seorang anak berusia sekitar 7 tahun sedang mengamen dan ia menghampiri mobil yang aku tumpaki lalu ia bernyanyi untuk mendapatkan uang. Hatiku terasa sakit seakan air mataku jatuh ketika melihat anak seusia itu yang harusnya sekolah tapi ia malah mengamen untuk mendapatkan sesuap nasi, dari sanalah aku belajar bahwa kita sebagai manusia jangan pernah mengeluh atas apa yang terjadi tetaplah bersyukur atas segalanya karena suatu saat nanti Allah akan menghadiahi kita dengan hadiah yang sangat special dan tidak akan pernah kita duga.

Aku pun langsung mengambil beberapa makanan dan buku yang ada dijok belakang mobilku dan memberikan kepada anak itu.

"Permisi kak." Ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk meminta uang.

Aku pun membuka kaca mobil,"Dek ini ada sedikit rezeki buat adek dan teman-teman, tolong diterima yah."

"Ini apa kak,?" tanyanya dengan heran.

"Itu ada makanan buat kalian makan dan ini adala buku buat kalian belajar yah, oh iya ini ada sedikit uang buat kalian makan nanti yah." Ucapku sambil tersenyum kepada anak itu

"Terimakasih kak, semoga kebaikan kakak dibalas lebih sama Allah." Ucapnya dengan penuh kebahagiaan

"Aamiin yarabbal alaamiin, yasudah kakak pergi dulu yah sudah mau lampu hijau. Jangan lupa dimakan makanannya yah." Jawabku yang masih tersenyum kepada anak jalanan itu.

"Baik kak, sekali lagi terimakasih." Jawabnya dengan girang

Aku pun mengelus pipi anak itu dengan senyuman yang masih seperti awal aku berikan senyuman ini"Sama-sama sayang. Sehat-sehat yah sama temen-temennya."

Anak itu pun berlari dan menghampiri teman-temannya yang ada ditrotoar itu dan mereka pun menyantap makanan itu dengan lahap. Melihat mereka bahagia disanalah aku pun bisa merasakan kebahagian itu. Oh Allah... terimakasih atas kebahagiaan hari ini, rasa sakit itu kau obati dengan kebahagian ini. Tak terasa kita hampir sampai dipanti asuhan.

Setelah sampai dipanti asuhan aku pun keluar dari mobil dan membuka pintu jok belakang untuk mengambil makanan dan buku-buku yang telah aku siapkan sebelumnya aku pun masuk kepanti asuhan dengan membawa makan dibantu oleh kak Ryan yang membawa buku-buku. Setelah membawa makanan dan buku-buku kedalam aku mengantar kak Ryan kedepan karena ada keperluan mendadak jadi kak Ryan tidak bisa menemaniku disini, tapi ia akan kembali untuk menjemputku jika aku sudah selesai.

"Kakak pulang dulu yah de, nanti kalau dah selesai kabarin nanti dijemput." Ucap kak Ryan.

"Siap komandan." Ucapku sambil tersenyum.

Takdir From Allah (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang