adakah rencana?

21 4 0
                                    

"biarkan mereka masuk, mereka saudaraku" ucap Sa'ad kepada penjaga gerbang istana. Sa'ad sudah menanti nanti kedatangan mereka setelah mendapat surat dari Atha.

sungguh membuat terkejut menerima suratnya! sebenarnya Sa'ad sudah menduga hal ini akan terjadi. tapi tak menduga Raja bodoh itu sebrutal ini!

pintu besar terbuka, menampakan pria cakap menunggangi kuda gagah dengan pakaian serba hitam, jangan lupakan mata tajam dan hidung pancung nya!

"saudaraku!". Asad segera turun dari kuda dan memeluk Sa'ad. dibalas pula pelukan itu oleh Sa'ad sambil memejamkan mata. tak banyak waktu untuk berpelukan! ayo lindungi Rabba!

"paman!" Atha pun turun dari kuda dan memeluk Sa'ad sesaat. masuklah mereka bertiga sambil menenteng kuda.

"dimana Rabba?" tanya Atha karena tidak melihat keberadaanya. "oh dia tak tahu kalian akan datang, aku tak beritahu!"

"mengapa?" tanya Asad sedikit kecewa. apakah Sa'ad tak ingin Rabba menyambut mereka?

"yah! mengapa tidak diberi tahu?" tanya Atha juga merasa kecewa.

"dia sedikit sedih dan kesepian selama disini. ternyata aku tak bisa banyak menemani nya, dia selalu bersama buku! jadi aku ingin berinya kejutan"

mendengar itu, Asad dan Atha menjadi bersemangat akan menunjukan diri pada Rabba dan membuatnya nangis terharu. Atha berharap Rabba nangis darah!

"untuk masalah ini apa Rabba harus tahu?" tanya Atha.

"kurasa dia harus tahu, lagi pula dia akan mengerti, benar kan Sa'ad?"

"kurasa begitu"

setelah selesai mengikat kuda. mereka berjalan menuju dalam melewati lorong dan sampailah di antara kamar Sa'ad dan Rabba. "shh!" bisik Sa'ad memberi intruksi jangan berisik sambil menunjuk pintu kamar Rabba. Asad dan Atha langsung angguk mengerti disanalah Rabba berada.

tak menunggu intruksi Sa'ad lagi! Atha loncat memasuki kamar Rabba dan berteriak "SIAPA YG MERINDUKAN KU?"

krik.. krik..

Rabba tak ada di kamar, hehe Atha kau mempermalukan diri sendiri!

krek..

terlihat Rabba baru keluar dari kamar mandi, Rabba menatap Atha tak percaya! "ATHAAA!!!!!" teriak Rabba langsung berlari memeluk Atha erat. Atha pun tersenyum lebar menerima pelukan Rabba!

"aku kira hari itu terahir kalinya aku melihat Atha!" ucap Rabba di dalam pelukan Atha. suara Rabba mulai bergetar akan menangis bahagia.

"mana mungkin!! kini aku disini kan??"

"tak ingin memeluk ku?" ucap Asad mengganggu momen.

Rabba melirik Asad yg berada di ambang pintu. disana Asad melipat tangan nya di dada bersikap merajuk. "aaa paman Asad!!! kemari!!" Rabba bergantian memeluk Asad. Asad pun tersenyum bahagia memeluk Rabba sampai-sampaj mengangkat Rabba tinggi tinggi. "aaa sudah sudah aku tak bisa bernafas!"

mereka terkekeh kecil. "apa inii?! kenapa tak ada yg memberi tahu aku? paman Sa'ad kenapa aku baru tahu?"

"ini kejutan untukmu" balas Sa'ad

"omg omg terharu bangett!! ini jauh loh padahal jarak nya! bisa bisanya ihh!! keren banget kalian baperr!" Rabba mengoceh menggunakan bahasa yg sulit di mengerti pria besar itu. tapi mereka mengerti itu tanda nya Rabba sangat bahagia! baguslah!

Asad megusap usap kepala Rabba lembut.

"kalian pasti lelah! ayo ayo makan!" ajak Rabba menarik narik Atha dan Asad duduk di kursi kamar. lalu Rabba memberi makanan berat sisa pagi tadi yg masih bersih. "ini makananku pagi tadi, makanlah!" ucap Rabba sumringah

RabbaniWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu