tak ada alasan!

49 4 0
                                    

"Umiiiiii!!!" teriak rabba sambil berlari memasuki halaman rumah. di halaman rumah didapati Abia yg sedang menunggu dengan wajah murung.
melihat segerombol 4 kuda menghampiri dengan teriakan Rabba,Abia tidak bisa tidak bahagia.

mereka berdua langsung berpelukan erat dengan wajah berkilau. "kau baik saja?kau darimana?apa yg kau pikirkan??" tanya Abia mengebu ngebu karena kehawatiranya.

"maafkan aku umi,aku kekanak kanakan" sesal Rabba tapi tidak memudarkan senyum di wajahnya.

"ya! ahirnya kau sadar!" sela Atha sambil mengikat tali kuda ke pagar.

"itu karenamu! ingat! aku belum memaafkan"
ketus Rabba sambil melotot dengan mata kecilnya. melihat itu Asad dan Sa'ad merasa gemas.

"dengan kau kembali,berarti sudah memaafkan" timpal Atha tak mau kalah.

"tidak!aku hanya tidak punya pilihan!"

"benarkah?kejam sekali" seru Asad ikut memasuki obrolan.

"y-yaa gitu deh" jawab Rabba dengan wajah kebingungan,seraya masih memeluk Abia.

"yasudah,maafkan aku adik" seru Atha dengan suara lembut dengan tatapan tulus menatap Rabba. pemandangan Atha yg tinggi sambil memandang Rabba yg lebih rendah darinya,sangat menakjubkan!

mendengar itu dari seorang Atha,orang yg selalu meledek atau menjelekanya sangat tidak diduga! Rabba cukup tersentuh sejenak.
"apa??"adik??"

"ya!"

"mengapa?"

"aku menyayangimu! maka kau adiku!" gagas Atha dengan percaya diri.tak luput senyum nya yg manis.

"kami menyayangimu!" timpal Sa'ad yg sedaritadi menyaksikan.ini semua adalah kejujuran.

Rabba terharu sekarang,matanya berkilau sambil melihat orang di sekeliling nya,dan terahir ia mendonggak ke atas,menatap Abia yg masih ia peluk.

tanpa jawaban dari Abia,ia hanya tersenyum tulus lalu mengecup kepala Rabba dengan lembut. Rabba sudah tidak bisa menahan air matanya,air bening itu mulai keluar.
"aku bukan siapa siapa,bahkan aku disini tidak lebih dari sebulan.mengapa?"

"kami tidak memiliki alasan!" ucap Sa'ad tegas lalu menghampiri Rabba,melepas pelukanya dengan Abia lalu balik memeluk Rabba dengan erat.

"bagaimana jika aku pergi?" tanya Rabba teringat akan sesuatu.

"apa maksudmu?" tanya Sa'ad beralih memandang Rabba dengan tatapan serius.

"apa kalian lupa?aku bukan berasal dari sini,aku pasti akan pulang.paman Abidzar sedang melakukanya kan?bagaimana jika dia kembali?kabar apa yg akan didapat?aku harus dikembalikan,dan berpisah" mendengar ini,semua orang merasa tertusuk kenyataan,selama ini dalam pikiran mereka pasti tak luput dari hal ini.

"bisakah kau tidak kembali?kumohon" pinta Atha dengan suara kecil. walaupun aga memalukan untuk mengatakanya,ini adalah ketulusan dari dalam hati semua orang.

"aku tidak bisa berjanji" lesu Rabba

"kami mengerti rabba,kamu memiliki keluarga disana" bijak Abia.

"maka selagi disini! AYOO BERSENANG SENANG!!" teriak Asad mencairkan suasana,lalu merangkul Atha dan Sa'ad memasuki rumah.

....


didalam rumah,mereka berkumpul dan tertawa bersama,kehangatan ini sangat berharga! di sela obrolan nya,Rabba teringat sesuatu. "oh ya!keluarga di hutan itu,kemana suaminya?hanya ada ibu seorang"

"kami tidak mengetahui sama sekali"jujur Asad sambil memakan buah.

"apa kalian tidak penasaran?"

RabbaniWhere stories live. Discover now