pain: sudah kembali?

42 5 0
                                    

cahaya putih menyambar kedua mata Rabba,dengan perasaan yang lemah dan bingung ia mencoba menstabilkan kedua matanya.

tutt..tut..tutt...

suara itu asing di telinganya. aku dimana?
setelah mata buramnya stabil,dia melihat sekeliling dengan seksama,dia berada di kasur tinggi dengan ruangan nuansa putih. di pinggirnya ada berbagai macam alat besar.

ini rumah sakit?

dan ya! dia berada di rumah sakit!
tapii ini,kembali ke masa depan?! bagaimana bisa?

dengan perasaan senang,Rabba mencoba bangkit dari kasur.tapi rasanya seluruh badan sangat lemas,hingga tak bisa di gerakan. dengan lirih Rabba hanya berbisik dengan bibir pucatnya
"bundaa..bunda.."

terus berulang ulang Rabba mengatakan itu,tapi tak ada yang mendengar.

sekitar satu jam kemudian,barulah seseorang dengan seragam hijau lengkap dengan masker medis memasuki ruangan. dengan cekatan orang itu memeriksa semua alat dan bagian tubuh Rabba.

"hallo kau bisa mendengarku?" tanya suster.

dengan mata yang redup,Rabba berusaha keras mengangguk "yaa".

"baik tunggu sebentar ya!".ucap suster dengan ramah lalu pergi meninggalkan Rabba kembali.

hanya butuh dua menit tiba tiba segerombol orang dengan pakaian medis memasuki ruangan dengan wajah yang semangat!

"Alhamdulilah kamu udah sadar!" ucap seorang lelaki muda yang sepertinya dokter.

"bunda.." lirih Rabba dengan fikiran bingung nya.

"yaa,kami sudah menghubungi kedua orang tua kamu,pasti sebentar lagi sampai! sementara itu kami cek kamu dulu ya.." ucap dokter dengan ramah.

tanpa berkutip lagi,Rabba hanya terbaring lemas dengan banyak orang di sekeliling nya sedang memeriksa keadaan tubuh Rabba. mulai dari mengecek suhu,mengecek tabung oksigen, infus,menyuntik,mengecek mata,dan mengambil beberapa tetes darah dari jari telunjuk.

Rabba merasa tak masalah dengan itu hingga Ibunda dan ayahnya muncul dari pintu. kedua wajah itu sangat haru dan gembira melihat putri kesayangannya sudah membuka mata.

"rabbaaanii!!" panggil Bunda sambil berlari,dan memeluknya dengan erat apalagi isak tangis itu memenuhi seluruh ruangan. semua dokter dan suster di ruangan itu ikut terharu.

"kenapa baru bangun?bunda kangen sama kamu! ayah juga kangen sama kamu!" ucap bunda. dan di susul oleh ayah ikut memeluk Rabba dengan tatapan bahagia.

"Alhamdulilahh udah bangun putri ayah!" ucap nya sambil mengecup kening Rabba.

Rabba pun tak kuasa menahan air mata yang keluar dengan deras.ia tak sanggup mengatakan apa apa,semoga tatapan Rabba pada orang tuanya sudah cukup menggambarkan kata kata.

........

ke esokan harinya saat kondisi Rabba sudah stabil. teman sekolah nya berbondong bondong menjenguk ke rumah sakit. berbagai barang dan makanan mereka bawa untuk Rabba.
sekarang ruang itu sudah dipenuhi dengan makanan dan boneka!

tapi Rabba merasa ada yang kurang. "bunda,kenapa jihan ga jenguk?"
ya! sahabat baiknya belum menjenguk?bahkan seharusnya jihan lebih dulu datang sebelum teman sekolahnya.

"oh ya sayang,bunda lupa kasih tau kalo jihan sama keluarganya lagi keluar kota,jihan ikut bapanya bertugas" jawab bunda.

mendengar itu Rabba cukup sedih "kapan jihan pulang?"

RabbaniWhere stories live. Discover now